Tujuan utama pendidikan adalah untuk menciptakan manusia yang mampu melakukan hal-hal baru, bukan sekadar mengulangi apa yang telah dilakukan generasi lain — manusia kreatif, berdaya cipta, dan penemu. sedangkan tujuan kedua dari pendidikan adalah membentuk pikiran yang mampu kritis, dapat memverifikasi, dan tidak menerima semua yang ditawarkan.

jean Piaget

Jean Piaget merupakan seorang filsuf, ilmuwan dan psikolog perkembangan asal Swiss. Ia menjadi terkenal berkat penelitiannya tentang anak-anak dan Teori Perkembangan Kognitifnya. Dan Piaget juga merupakan “Bapak Perintis” teori Konstruktivis dalam perkembangan kognitif.

Prolog
Perkembangan kognitif adalah tahapan-tahapan Perubahan yangterjadi dalam rentang kehidupan manusia untuk memahami,mengolah informasi, memecahkan masalah dan mengetahuisesuatu.

Jean Piaget adalah salah satu tokoh yang menelititentang perkembangan kognitif dan mengemukakan tahapan tahapan perkembangan koginitif.

Tahapan-tahapan tersebutadalah tahap sensory motorik (0–2 tahun), pra-operasional (2–7tahun), operasional konkret (7–11 tahun) dan operasional formal(11–15 tahun).

Dalam memahami dunia secara aktif, anakmenggunakan skema, asimilasi, akomodasi, organisasi danequilibrasi.

Pengetahuan anak terbentuk secara berangsur sejalandengan pengalaman tentang informasi-informasi yang ditemui.

Kognitif adalah semua aktivitas mental yang membuat suatu individu mampu menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu peristiwa, sehingga individu tersebut mendapatkan pengetahuan setelahnya.Contoh pembelajaran kognitif yang bermakna adalah ketika Anda bekerja di bagian pengadaan dan memutuskan untuk mengambil kursus lanjutan di departemen Anda untuk memperdalam pemahaman Anda tentang subjek tersebut.

Tujuan mengembangkan aspek kognitif pada anak adalah mengembangkan kemampuan visual. Kemampuan visual berkaitan dengan penglihatan, pengamatan, perhatian, persepsi, dan tanggapan anak terhadap lingkungan sekitar. Kemampuan ini bisa dikembangkan melalui permainan yang bersifat mengelompokkan benda

Menurut Piaget, anak menjalani urutan yang sudah pasti daritahap-tahap perkembangan kognitif. Pada setiap tahap, baikkuantitas maupun kualitas kemampuan anak menunjukkanpeningkatan.

Secara sederhana, Teori Konstruktivisme meyakini bahwa pengetahuan dibentuk oleh murid atau orang yang belajar (Suparno, 2016).


Pengetahuan bukanlah “pemberian” dari guru, melainkan murid sendiri yang menerima, mengolah dan mengkonstruksinya menjadi milik murid tersebut.

Peran aktif dari murid untuk mengelaborasi informasi dari guru ataupun pihak lain begitu dominan dalam proses ini. Tanpa adanya murid yang berproses, tidak akan ada pengetahuan baru dalam diri murid tersebut.

Credit pic: google

Jean Piaget adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan psikolog perkembangan Swiss, yang terkenal karena hasil penelitiannya tentang anak-anak dan teori perkembangan kognitifnya. Menurut Ernst von Glasersfeld, Jean Piaget adalah juga “perintis besar dalam teori konstruktivis tentang pengetahuan

wikipedia

Piaget membagi penalaran moral ke dalam tiga tahap:

1.Amoral
Pada Tahap amoral dialami oleh anak-anak yang baru lahir hingga usia 2 tahun. Pada tahap ini, anak-anak belum memiliki pemahaman tentang moralitas dan aturan.

2.Moralitas Heteronom
Manusia digerakkan atas dasar rasa hormat atas otoritas/aturan tertentu. Moralitas yg mendasarinya a/ kekuasaan ataupun legalitas. Dengan demikian, moralitas dilihat dari dimensi “hitam-putih”. Jika bersalah, seseorang akan dihukum sebagai konsekuensinya.

3.Moralitas Otonom
Perspektif moralitas otonom melihat kesetaraan antar sesama manusia, sikap saling menghormati dan penghargaan atas hakekat kemanusiaan sebagai dasar dalam berelasi.

Teori perkembangan kognitif Jean Piaget atau teori Piaget menunjukkan bahwa kecerdasan berubah seiring dengan pertumbuhan anak. Perkembangan kognitif seorang anak bukan hanya tentang memperoleh pengetahuan, anak juga harus mengembangkan atau membangun mental.

wikipedia

Manusia dalam moralitas otonom ini sudah “meninggalkan” mentalitas taat pada otoritas atau aturan sebagai satu-satunya kebenaran. Dengan nalarnya, manusia bisa mempertimbangkan apa yang baik dan benar bagi sosietasnya.

Sedangkan perspektif Piaget, manusia yang berkembang secara kognitif akan terarah pada moralitas otonom karena ia sudah mengerti hakekat dari moralitas.

Dari penjelasan singkat di atas, bisa dipahami jika Jean Piaget menentang dengan keras gagasan Emile Durkheim (1858-1917) yang menyatakan bahwa pengetahuan moral merupakan warisan dari guru atau orang tua. 

Tujuan utama pendidikan adalah untuk menciptakan manusia yang mampu melakukan hal-hal baru, bukan sekadar mengulangi apa yang telah dilakukan generasi lain — manusia kreatif, berdaya cipta, dan penemu.

Sedangkan Tujuan kedua dari pendidikan adalah membentuk pikiran yang mampu kritis, dapat memverifikasi, dan tidak menerima semua yang ditawarkan.

Piaget dalam teori perkembangan kognitifnya mengidentifikasi 4 faktor yang sangat berpengaruh, yaitu: (1) kematangan biologis; (2) aktivitas fisik; (3) pengalaman-pengalaman sosial; dan (4) penyeimbangan (ekuilibrasi).

Piaget berfokus pada pembelajaran kognitif secara aktif (eksplorasi, pengenalan konsep, dan aplikasi konsep), sementara Bruner berfokus pada lingkungan dan menyusun pembelajaran dengan penemuan (discovery: eksplorasi, elaborasi, dan ditemukan).

Pengalaman mendahului pemahaman.

jean Piaget

Diberdayakan :

Dr.Sudirman, S. P., M. Si. |Dosen Sosiologi Pendidikan

Koleksi sdm

Rujukan Suntingan

Aqueci, F. (2003). Ordine e Trasformazione. Morale, Mente, Discorsoin Jean PiagetAcireale-Roma: Bonanno

Amann-Gainotti M. dan Ducret J.-J. (1992). Jean Piaget, disciple of Pierre Janet: influence of behavior psychology and relations with psychoanalysis. Information psychiatrique vol. 68, no6, pp. 598-606

Barnes, M.H. (2000). Stages of Thought. The CoEvolution of Religious Thought and Science. Oxford University Press: New York.

Beilin, H. (1992). Kontribusi Piaget yang abadi dalam psikologi perkembangan. DevelopmentalPsychology, 28, 191-204.

(Visited 4,226 times, 1 visits today)
Avatar photo

By Sudirman Muhammadiyah

Dr. Sudirman, S. Pd., M. Si. Dosen|Peneliti|Penulis| penggiat media sosial| HARTA|TAHTA|BUKU|

11 thoughts on “Catatan Kuliah SDM: Teori Perkembangan Kognitif”
  1. Assalamualaikum pak dosen.. Izin bertanya 🙏 tentang Tahapan teori perkembangan kognitif menurut Jean peaget ,Saya sering membaca bahwa tahap sensorimotor itu ada di usia 18 bulan sampai 24 bln, dan Tahap Operasional formal ada di usia 12 tahun keatas..,Nah pertanyaannya: koq berbeda yaa dengan Naskah tulisan pak dosen diatas?!..mohon Pencerahannya pak🙏🙏,

    1. Intinya teori ini : intelegensia berkembang terus artinya wajar kl ada yg prediksi berbeda usia dininya termasuk teori S. Bloom tentang kognitip tabe

    2. Tahap Sensorimotor (Usia 18 – 24 bulan)
      Teori ini meluas sejak lahir hingga sekitar 2 tahun, dan merupakan periode pertumbuhan kognitif yang cepat. Selama periode ini, bayi mengembangkan pemahaman tentang dunia melalui koordinasi pengalaman sensorik (melihat, mendengar) dengan tindakan motorik (menggapai, menyentuh).

  2. Kesimpulan dari Narasi diatas :
    Tujuan utama pendidikan adalah untuk menciptakan manusia yang mampu melakukan hal-hal baru, bukan sekadar mengulangi apa yang telah dilakukan generasi lain — manusia kreatif, berdaya cipta, dan penemu. Tujuan kedua dari pendidikan adalah membentuk pikiran yang mampu kritis, dapat memverifikasi, dan tidak menerima semua yang ditawarkan.

  3. Piaget membagi penalaran moral ke dalam tiga tahap:

    1.Amoral
    Pada Tahap amoral dialami oleh anak-anak yang baru lahir hingga usia 2 tahun. Pada tahap ini, anak-anak belum memiliki pemahaman tentang moralitas dan aturan.

    2.Moralitas Heteronom
    Manusia digerakkan atas dasar rasa hormat atas otoritas/aturan tertentu. Moralitas yg mendasarinya a/ kekuasaan ataupun legalitas. Dengan demikian, moralitas dilihat dari dimensi “hitam-putih”. Jika bersalah, seseorang akan dihukum sebagai konsekuensinya.

    3.Moralitas Otonom
    Perspektif moralitas otonom melihat kesetaraan antar sesama manusia, sikap saling menghormati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

%d blogger menyukai ini: