Ibnu Sina pun Diam Saat
Menghadapi Orang Bodoh
Tak ada penyakit yang tak bisa disembuhkan kecuali kemalasan. Dan Tidak ada obat yang tidak berguna selain kurangnya pengetahuan”
Ibnu Sina
Sekilas Tentang Ibnu Sina
IBNU SINA, merupakan seorang ilmuwan Muslim dunia yang berkontribusi besar di bidang kedokteran. Pemilik nama lengkap Abu Ali al-Huseyn bin Abdullah bin Hasan Ali bin Sina ini lahir di bulan shafar 370 H atau Agustus 980 M. Beliau telah melakukan penelitian besar yang diabadikan oleh sejarah ilmu kedokteran di dunia.
Dia memiliki semangat belajar yang luar biasa, berbagai bidang ilmu beliau pelajari. Bukan hanya belajar di bidang kedokteran, Ibnu Sina juga mempelajari bidang teologi dan matematika. Sehingga mengherankan apabila di usia 16 tahun beliau menjadi pusat perhatian para dokter pada zamannya. Bukan hanya itu, Ibnu Sina juga merupakan salah seorang yang pertama kali menemukan cara pengobatan bagi orang yang sakit dengan cara menyuntikkan obat ke tubuh penderita. Sehingga tidak heran apabila beliau diberi julukan al-Ra’s atau puncak gunung pengetahuan. Semangat belajar dan etos kerja yang tinggi telah membuat Ibnu Sina menjadi salah satu ilmuwan Muslim besar yang penting di dunia. Tak heran, jika banyak ilmuwan dunia sangat kagum dan terinspirasi dengan berbagai penemuannya , Jevi Nugraha, Merdeka. com(2020).
Saat kebodohan menguasai kesadaran, maka kesadaran memiliki hak untuk berbuat hal paling bodoh
Ibnu Sina
Salah satu kisahnya yang tuangkan dalam buku, Cita Humanisme Islam: Panorama Kebangkitan Intelektual dan Budaya Islam dan Pengaruhnya terhadap Renaisans Barat” Karya George A. Makdisi. (2005)
Kisah itu seperti berikut ini:
Suatu hari Ibnu Sina menunggang kuda dalam suatu perjalanan
Saat Ibnu Sina turun dari kuda dan mengikat kuda Kemudian memberikan jerami sebagai
makanan utk kudanya
Ibnu Sina duduk di tempat teduh sambil menikmati bekal yang dibawanya
Tiba-tiba ada seseorang yang menunggang keledai
Ia turun dan mengikat keledai berdekatan dengan kuda milik Ibnu Sina
Tak ada penyakit yang tak bisa disembuhkan kecuali kemalasan. Tak ada obat yang tak berguna selain kurangnya pengetahuan
Ibnu Khaldun
Dengan maksud supaya keledainya bisa ikut memakan jerami.dan orang tersebut pun duduk dekat dengan posisi Ibnu Sina Ketika ia duduk, Ibnu Sina berbicara: “Keledaimu jauhkan dari kuda Ku supaya tidak ditendangnya.” Namun, orang yang diajak bicara itu diam. Dan tak lama terjadi yang disampaikan oleh Ibnu Sina Si keledai ditendang kuda hingga cidera.
Pemilik keledai marah kepada Ibnu Sina dan
meminta tanggung jawabnya
Ibnu Sina tidak menjawab Terdiam saja
Sampai kemudian si pemilik keledai mendatangi hakim dan meminta agar Ibnu Sina membayar atas cidera keledai.
Si keledai ditendang kuda hingga cidera.
Pemilik keledai marah kepada Ibnu Sina dan
meminta tanggung jawabnya
Ibnu Sina tidak menjawab Terdiam saja
Sampai kemudian si pemilik keledai mendatangi hakim dan meminta agar Ibnu Sina membayar atas cidera keledai.
Setelah mendengar jawaban itu, sang hakim langsung tertawa dan
berkata kepada Ibnu Sina:
“Anda ternyata pintar.
Cukup diam dan kebenaran terungkap.”
Sambil tersenyum Ibnu Sina berkata kepada hakim:
“Tidak ada cara lain untuk menghadapi orang bodoh adalah dengan diam.”
Demikian cuplikan satu
di antara anekdot yang
Tercantum dalam buku
“Cita Humanisme Islam”
karya George Abraham Makdisi 2005.