Setahun lalu Bengkel Narasi diresmikan di dunia maya, bertepatan dengan hari Buku Internasional 23 April. Beberapa hari sebelum dibentuk, bang Ruslan Ismail Mage (bang RIM) telah menghubungi saya lewat Facebook untuk bergabung. Tanpa sedikit pun keraguan, saya bergabung. Selama ini saya memang cukup rajin menulis, baik di Blog pribadi, maupun di dinding Facebook. Saya langsung setuju bergabung karena saya sering melihat postingan bang RIM di Facebook tentang dunia kepenulisan yang digelutinya selama ini, termasuk buku bukunya yang telah diterbitkan.

Sebagai seorang yang berprofesi sebagai Pustakawan, mau tak mau, suka atau tidak suka, harus banyak menulis. Dari buku petunjuk teknis (Juknis) jabatan ini, begitu banyak kegiatan seorang pustakawan yang mengharuskannya untuk menulis. Mulai dari menulis sinopsis, abstrak, resensi, panduan pustaka (Pathfinder), laporan bimbingan pemustaka, laporan penyelenggaraan perpustakaan, naskah naskah kepustakawanan dan lain lain.    

Reputasi bang RIM juga sebagai seorang Penulis dan Motivator Nasional juga membuatku tak ragu bergabung dengan Bengkel Narasi. Apalagi beliau akan menjadi mentor penulisan di Bengkel Narasi bersama pak Dosen Dr. Sudirman Muhammadiyah dan Iyan Kuspriyanto Apt. Artinya, baik penulis pemula maupun penulis lanjutan akan selalu dapat berkomunikasi dengan ketiga mentor Bengkel Narasi.

Kehadiran bunda Pipiet (Pipiet Senja) seorang penulis yang sudah menulis ribuan cerita pendek dan ratusan Novel, juga menjadi penyemangat bagi anggota lain. Bunda Pipiet begitu bersemangat dalam menulis, yang terkadang dalam sehari bisa menulis 5 cerita dan postingan di Bengkel Narasi. Tentu saja hal ini memicu anggota lain yang masih muda untuk juga dapat menulis dan memposting, setidaknya 1 tulisan dalam sehari.

Pekan pekan awal terbentuknya Bengkel Narasi, saya tidak langsung menulis. Ada beberapa kendala teknis pada platform blog WordPress (platform yang digunakan oleh Bengkel Narasi). Saya terbiasa menggunakan platform Blogspot, yang telah saya gunakan dalam menulis sejak tahun 2011. Di masa awal Bengkel Narasi, terkadang susah login, kadang sudah login tapi masih tidak terbiasa menggunakan fitur fitur WordPress. Hasilnya, tulisan pertama saya terlihat sederhana, hanya terdiri dari 4 paragraf dan 1 foto illustrasi. Tak ada penggunaan fitur kutipan, huruf berukuran besar di awal paragraf, maupun foto atau illustrasi di tengah artikel. Tulisan pertama saya termuat di Bengkel Narasi pada tanggal 7 Mei 2021. Sebuah catatan perjalanan ke Turki. Judulnya “Tuz Golu (Danau Garam) Turki”. Sampai hari ini (Jumat 22 April 2022) tulisan pertama saya itu telah dikunjungi sebanyak 150 kali.

Sampai hari ini, setahun setelah berdirinya Bengkel Narasi, saya telah meng-upload 196 tulisan berbagai topik. Ada resensi/sinopsis buku yang memang banyak saya tulis karena terkait dengan profesi saya sebagai pustakawan, ada artikel kesejarahan, ada catatan perjalanan, ada artikel terkait literasi dan perpustakaan, ada tentang kehidupan sehari hari yang saya anggap menarik untuk ditulis.

Interaksi antar anggota Bengkel Narasi 90% di dunia maya, dan hanya 10% di dunia nyata. Selain di WordPress, anggota juga punya group Whatssapp (WA). Juga sering dilaksanakan kegiatan Saturday Share, dimana terjadi pertemuan daring lewat Zoom untuk membahas topik topik tertentu. Saya sendiri selama hampir setahun, tidak pernah sekalipun bertemu muka dengan anggota lain, meskipun kami akbrab bagaikan saudara sendiri di dalam komunitas. Baru bulan lalu, akhirnya bertemu dengan Pak Sabrie Mustamin (yang akrab di panggil pak Dewan, anggota DPRD Kabupaten Kolaka Utara) dan ibu Islamiati, guru SMP di Kolaka yang juga aktif menulis di Bengkel Narasi. Keduanya berkunjung ke Makassar dan menyempatkan untuk singgah di kantor tempat kerjaku.

Beberapa waktu lalu, rekan kerjaku di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Selatan, yang juga seorang Pustakawan, Desy Selviana, akhirnya ikut juga bergabung di komunitas Bengkel Narasi. Bersama Desy, saya telah menerbitkan 2 buah buku sinopsis buku buku lokal Sulawesi Selatan, yang masing masing berisi 100 sinopsis buku.

Alhamdulillah, setahun sudah terbentuknya komunitas Bengkel Narasi, selama setahun pula saya merasa termotivasi untuk lebih giat menulis. Sebagian anggota sudah menerbitkan buku tulisan mereka… dan sebagian lagi akan menyusul, Inshaa Allah Amin.

(Sumber gambar : Media Pustaka Bengkel Narasi)

Paccinongan, 22 April 2022.



(Visited 74 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

%d blogger menyukai ini: