Pipiet Senja
Menyebar Virus Menulis di Shelter Matim
Anno, 2010
Sastri Bakry giliran mengompori para Nakerwan yang ditampung di shelter itu agar suka membaca dan menulis. Ia mengambil contoh dari dirinya sendiri, betapa nikmatnya menjadi seorang penulis, memiliki karya, kisah inspirasi Kekuatan Cinta (Penerbit Jendela) yang sudah cetak ulang.
Aku menambahkan bahwa betapa pentingnya arti sebuah karya tulis, sebuah buku.
Apabila para pembicara, para penceramah mampu menghimpun massa sedemikian banyak di suatu tempat.
Apatah pula hebat dan dampaknya, jika ia, sang penceramah itu menuliskan materi ceramahnya kemudian membukukannya, dan karyanya akan menyebar ke pelosok dunia. Bahkan meskipun penulisnya telah tiada, sebuah karya akan tetap dikenang pembacanya.
Sesi dialog interaktif digelar, para peserta bertambah dengan BMI Macau yang tinggal di shelter Matim baru pulang kerja pukul sebelas malam, semuanya ikut bergabung.
Mereka antusias sekali menyerbu kami berdua dengan berbagai pertanyaan. Mulai dari yang ringan seperti, bagaimana memulai sebuah tulisan?
Sampai meminta diajari, bagaimana menulis artikel; protes, agar suara BMI terdengar dan dipedulikan oleh para Birokrat? Luar biasa! Kami berdua merasa terharu dibuatnya!