Prolog: Dato, demikian saya memanggilnya di grup IMLF. Bagiku Dato sahabat Literasi nan unik, baik hati, sahaja tetapi terkesan elegan.
Belum jumpa sekalipun Dato begitu peduli terhadapku. Dato sering membacakan puisi-puisiku yang kuposting di IMLF. Suaranya, vokal dan intonasinya sangat mengena di hatiku. Tentu begitu pula bagi pendengar lainnya.
Dato sering chatt menanyakan kondisiku. Saat kelabakan hendak pulang ke Jakarta dari Padang, Dato meminta mahasiswamya kirim dana untuk beli tiketku pulang.
Masya Allah, tabarakallah, langka nian sosok berhati mulia macam Dato. Ketika akhirnya jumpa di Taman Ismail Marzuki, Dato pun menyelipkan amplop: Untuk tambah nebus obatmu, Pipiet, ujarnya terdengar tulus.
Alhamdulillah, wahai Orang Baik. Semoga
pahala dan rezeki Dato sekeluarga kian berlimpah. Hatur nuhun, Dato, serasa punya abang saja nih. Entah bila kita jumpa kembali.
Pipiet Senja

Dato Hashim Yacoob – Ed. Pipiet Senja
Di Taman Ismail Marzuki
yang tak kenal sepi
Aku bertemu Pipiet
waktu hampir senja.
Aku lalu sedar
betapa
rapuh tempat bersandar.
Hanya ALLAH yang kekal.
Raja, Presiden,
juga aku , semua berajal.
Hatur Nuhun Pipiet Senja
karena mengingatiku
pada hari menuju senja
dan ajal, kapan entah
bila tiba
Hashim Yaacob
Kuala Lumpur, 22 . 07 . 2023