Pipiet Senja

Grup Sakit Jiwa
Dokter: Bagaimana awalnya Anda bisa sakit jiwa?

Pasien: Asal muasalnya dari hubungan keluarga, dokter.

Dokter: Hubungan keluarga bagaimana? Coba jelaskan.

Pasien: Beberapa tahun yang lalu, saya menikah dengan janda. Dia punya anak perempuan umur 20 tahun.

Kemudian ayah yang duda merayu anak tiri saya. Terlanjur basah, begitulah mereka basah habis.
Akhirnya anak tiri menikah dengan ayah saya.
Berarti anak tiri saya menjadi ibu tiri.
Ayah menjadi menantu saya.

Dua tahun kemudian, istri melahirkan anak. Dia adalah adik dari ibu tiri saya. Pastinya anak saya memanggil saya ayah. Saya memanggil anaknya ayah, hmmm apalah!

Kemudian tahun berikutnya, anak tiri saya dan ayah kembali mempunyai anak.

Berarti dia saudara saya. Tapi dia juga harus memanggil saya kakek?

Pada saat yang sama. Istri saya adalah ibu dari ibu tiri saya yaitu nenek anak saya. Sebagai suami dari istri, saya adalah kakek dari anak saya sendiri.

Begitu ceritanya, dokter. Otak saya hampir meledak, memikirkan hubungan keluarga begini. Akhirnya saya jadi gila beginilah, dok….

Dokter : Waduh! Sepertinya bisa ikut gila denger cerita keluargamu, stoplah!

Dokter ngacir diketawain pasiennya.

(Visited 6 times, 1 visits today)
Avatar photo

By Pipiet Senja

Pipiet Senja, sastrawati Nasional, menulis sejak 1975. Berbagai genre, terutama tentang perempuan. Ribuan cerpen dan ratusan novel telah ditulis, tetapi yang baru diterbitkan sebagai buku 203. Mentor Literasi untuk santri Askar Kauny. Mentor kelas menulis TKI; Hongkong, Malaysia, Singapore, Mesir, Mekkah dlsbnya. Aktivitas Manini 67 tahun dengan lima cucu ini selain menulis, wara-wiri ke rumah sakit sebagai penyintas Thallasemia. Suka diminta Orasi dan baca puisi, sebab ia pun Aktivis 212. Pesannya:"Menulislah yang baik-baik saja, jangan menyesatkan, sebab kelak tulisan kita akan dimintai tanggung jawab. Salam Literasi."

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

%d blogger menyukai ini: