Pipiet Senja

Sepasang mata bola milikmu
Tak lepas menatapku
Sedang jemarimu mengoles krim anti nyeri
Di kaki-kaki ringkihku
Entah kali ke berapa
Engkau gumam tertahan
: Hmm, kasihan Manini….

Kusahuti jua kemudian
Usah mengibaku
Biarkan saja luka itu
Takkan membuatku henti melangkah
Engkau tahu begitu

Engkau menatapku sendu
Kutahu berbilang doa
Sering terucap dari bibirmu
: Sehat sempurna untuk Manini, ya Robb…

Jemarimu lalu menyasar ke punggungku
Telah terampil sekali
Mengoles krim sambil berbisik lirih
: Ini mirip huruf ya, Manini…

Tiba-tiba empunya rumah teriak-teriak
Segera pergi akhir bulan ini!
Kami sekejap bersitatap
Kemudian menunduk dalam-dalam
Sama melangitkan doa
: Ya Robbana, kucurkanlah rezeki berlimpah dan barokah kepada kami

Agar kami punya rumah sendiri

RSUI, 13 September 2023

(Visited 27 times, 1 visits today)
Avatar photo

By Pipiet Senja

Pipiet Senja, sastrawati Nasional, menulis sejak 1975. Berbagai genre, terutama tentang perempuan. Ribuan cerpen dan ratusan novel telah ditulis, tetapi yang baru diterbitkan sebagai buku 203. Mentor Literasi untuk santri Askar Kauny. Mentor kelas menulis TKI; Hongkong, Malaysia, Singapore, Mesir, Mekkah dlsbnya. Aktivitas Manini 67 tahun dengan lima cucu ini selain menulis, wara-wiri ke rumah sakit sebagai penyintas Thallasemia. Suka diminta Orasi dan baca puisi, sebab ia pun Aktivis 212. Pesannya:"Menulislah yang baik-baik saja, jangan menyesatkan, sebab kelak tulisan kita akan dimintai tanggung jawab. Salam Literasi."

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

%d blogger menyukai ini: