Pipiet Senja
Sepasang mata bola milikmu
Tak lepas menatapku
Sedang jemarimu mengoles krim anti nyeri
Di kaki-kaki ringkihku
Entah kali ke berapa
Engkau gumam tertahan
: Hmm, kasihan Manini….
Kusahuti jua kemudian
Usah mengibaku
Biarkan saja luka itu
Takkan membuatku henti melangkah
Engkau tahu begitu
Engkau menatapku sendu
Kutahu berbilang doa
Sering terucap dari bibirmu
: Sehat sempurna untuk Manini, ya Robb…
Jemarimu lalu menyasar ke punggungku
Telah terampil sekali
Mengoles krim sambil berbisik lirih
: Ini mirip huruf ya, Manini…
Tiba-tiba empunya rumah teriak-teriak
Segera pergi akhir bulan ini!
Kami sekejap bersitatap
Kemudian menunduk dalam-dalam
Sama melangitkan doa
: Ya Robbana, kucurkanlah rezeki berlimpah dan barokah kepada kami
Agar kami punya rumah sendiri
RSUI, 13 September 2023