Sahabat Dokter – Penyaji Pipiet Senja

Didedikasikan bagi Sahabat-sahabat yang berusia 56 tahun keatas. Tentu apalagi yang 70 tahun ke atas.

Kalau kita dapat hidup hingga 70 tahun, itu hanya tinggal sekitar 14 tahun lagi. Karena pada hari² yang tersisa ini se-waktu² kita dapat jatuh sakit.
Oleh karena hari yang tersisa tidak banyak lagi, apalagi sewaktu kita meninggalkan dunia ini, apapun juga tidak ada yang dapat dibawa,
maka kita tidak perlu terlalu berhemat.

Uang yang memang harus dikeluarkan keluarkanlah,
apa yang dapat dinikmati nikmatilah.
Jika memiliki niat untuk melakukan amal lakukanlah segera.
Tidak perlu terlalu banyak memikirkan urusan yang akan terjadi setelah kematian.
Karena saat kita telah di dalam tanah, kita sudah tidak dapat lagi merasakan segala pujian & kritikan orang lain.

Tidak perlu terlalu banyak memikirkan urusan anak-anak.
Anak cucu kita mempunyai rezeki masing-masing.

Setelah mereka mempunyai anak, biarkanlah mereka mengurus sendiri. Menggunakan uang mereka sendiri untuk membayar suster guna mengurus anaknya.

Jangan biarkan mereka merampas lagi :

  • Hak kesehatan,
  • Hak istirahat,
  • Hak kesenangan
  • Hak liburan orang tuanya.

Jangan terlalu banyak berharap pada anak kita.
Anak yang berbakti, memiliki niat untuk berbakti.
Tetapi karena pekerjaannya terlalu sibuk, apalagi bekerja di kota, maka tidak juga akan dapat membantu kita.
Apalagi anak yang tidak berbakti, sewaktu kita masih hidup saja susah.
Anak beranggapan bahwa jika harta kita berikan kepada mereka itu adalah hal wajar.
Tapi uang mereka bukanlah uang kita.
Jika kita ingin minta uang kepada mereka akan tidak mudah bukan?

Kita yang berusia antara 56 -70 tahun, apalagi yg tuntas (tujuh puluh tahun ke atas) jangan lagi menukarkan kesehatan kita dengan benda lain,
karena saat ini,
belum tentu kita dapat membeli kesehatan dengan harta kita.

Mencari uang sampai kapan pun, sehari ya hanya dapat makan 3 piring saja.
Memiliki banyak rumah, gedung, untuk tidur di malam hari hanya membutuhkan tempat dua setengah meter saja.
Maka cukup makan, cukup uang ya sudahlah.

Ini yang Lebih Penting.

Kita harus menjalani hidup ini dengan bahagia serta gembira, meskipun
setiap keluarga mempunyai problem
rumah tangga masing-masing.

Kita jangan lagi
berebut nama, kedudukan dengan orang lain, memikirkan bagaimana masa depan anak cucu kita, hal lain.
Tetapi harus membandingkan dengan orang lain bahwa siapa yang hidupnya lebih gembira, lebih bahagia.

Untuk hal yang tidak mampu kita ubah, janganlah terlalu dicemaskan, karena cemas juga tidak ada gunanya, malah akan mempengaruhi kesehatan diri sendiri.
Setiap hari dengan mencari kesenangan sendiri, setiap hari kita pasti dapat menjalani hidup ini dengan perasaan gembira.
Lewat sehari, berkuranglah sehari,
bergembiralah sehari, bergembira sehari,
untunglah sehari.

Memiliki semangat yang tinggi, penyakit dapat disembuhkan.
Suasana hati harus selalu yang gembira.

Olahraga diwajibkan untuk jantung sehat seperti : senam ringan, jalan pagi, bersepeda, lebih dianjurkan lagi bersifat permainan seperti pingpong, catur, halma, kalau yangg hobi mancing itu juga bisa buat refresing. Tapi ingat jangan mancing kerusuhan, apalagi mancing di air keruh dan seringlah terkena sinar matahari.

Makan jenis makanan yang beragam (perbanyak sayuran dan buahan), menyerap ber-macam vitamin, sedikit elemen logam yang seimbang, dan
minum jenis minuman yang memberikan nuansa rileks seperti : kopi, teh, hot chocolate dan seterusnya.

Yang paling penting ibadah yang istiqomah

Dengan demikian diharapkan dapat tetap hidup sehat sampai 20, 30 tahun lagi, insya Allah

(Kiriman dari sahabat, seorang dokter)

(Visited 10 times, 2 visits today)
Avatar photo

By Pipiet Senja

Pipiet Senja, sastrawati Nasional, menulis sejak 1975. Berbagai genre, terutama tentang perempuan. Ribuan cerpen dan ratusan novel telah ditulis, tetapi yang baru diterbitkan sebagai buku 203. Mentor Literasi untuk santri Askar Kauny. Mentor kelas menulis TKI; Hongkong, Malaysia, Singapore, Mesir, Mekkah dlsbnya. Aktivitas Manini 67 tahun dengan lima cucu ini selain menulis, wara-wiri ke rumah sakit sebagai penyintas Thallasemia. Suka diminta Orasi dan baca puisi, sebab ia pun Aktivis 212. Pesannya:"Menulislah yang baik-baik saja, jangan menyesatkan, sebab kelak tulisan kita akan dimintai tanggung jawab. Salam Literasi."

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

%d blogger menyukai ini: