Pipiet Senja

Adakah emak-emak atau nenek yang terpikirkan tentang hal sbb;

Sejak kelas 1 SD, tas gendong anak berat. Makin naik kelas makin berat jua bobot itu tas berisi bukunya.

Iseng saya timbang ternyata ada 6 sd 10 kg bobotnya. Ya Allah, pantesan cucuku sampai moyongkod begitu saat membawanya.

Bayangkan cucuku kelasnya di lantai 3!
Belakangan sering mengeluh punggungnya sakit.

Saya hanya bisa membaluri bahu dan punggung cucuku dengan balsem, kayuputih. Memijatnya sesuai arahan perawat fisioterapiku.

Bagaimana andai beban tas gendong tsb, berakibat buruk pada kesehatan tulang punggung?

Adakah solusinya jika terjadi sesuatu dengan tulang punggung anak?

Wahai, para pendidik anak bangsa. Pikirkanlah dan mohon dengan sangat: carikan solusinya untuk urusan satu ini.

Mereka adalah calon para pemimpin bangsa. Di tangan generasi merekalah masa depan bangsa ini.

(Visited 6 times, 1 visits today)
Avatar photo

By Pipiet Senja

Pipiet Senja, sastrawati Nasional, menulis sejak 1975. Berbagai genre, terutama tentang perempuan. Ribuan cerpen dan ratusan novel telah ditulis, tetapi yang baru diterbitkan sebagai buku 203. Mentor Literasi untuk santri Askar Kauny. Mentor kelas menulis TKI; Hongkong, Malaysia, Singapore, Mesir, Mekkah dlsbnya. Aktivitas Manini 67 tahun dengan lima cucu ini selain menulis, wara-wiri ke rumah sakit sebagai penyintas Thallasemia. Suka diminta Orasi dan baca puisi, sebab ia pun Aktivis 212. Pesannya:"Menulislah yang baik-baik saja, jangan menyesatkan, sebab kelak tulisan kita akan dimintai tanggung jawab. Salam Literasi."

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

%d blogger menyukai ini: