Oleh: Muhammad Sadar*

Salah satu bagian terpenting dalam proses budidaya padi adalah penyediaan benih unggul bermutu dan memiliki potensi menghasilkan produktivitas tinggi. Dalam perjalanannya, penyediaan bahan tanam tersebut hampir bisa dipastikan bahwa tidak pernah cukup dan terbatas jumlahnya.

Sejak tahun 2018-2023, sebuah proyek yang melakukan kegiatan produksi benih di Provinsi Sulawesi Selatan atas kerja sama Centre of Excellence(CoE) Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin dengan Taiwan International Cooperation and Development Fund(ICDF). Di bawah bendera Taiwan Economic and Trade Organization (TETO) yang berkedudukan di Jakarta melakukan technical mission melalui lembaga Taiwan ICDF bersama CoE Fakultas Pertanian Unhas merintis, mengembangkan, mengorganisir, melatih dan pengerahan sumber daya dalam memproduksi benih unggul padi berkualitas tinggi pada sembilan kabupaten di Sulawesi Selatan.

Menandai berakhirnya kolaborasi produksi benih selama enam tahun di Sulawesi Selatan maka pada hari Jumat-Ahad (24-26/11/2023), Taiwan ICDF- CoE Fakultas Pertanian Unhas menyelenggarakan kegiatan pelatihan yang bertajuk “The Smart Agricultural System Presentation of Climate Resilience and Smart Agriculture in South Sulawesi for Sustainable Production”.

Perhelatan ini dihadiri oleh antara lain Deputy Representative of TETO Mr. Sheng-Peng Chen, Representative of Taiwan ICDF Mr. Dennis Hsiang-Tai Kao, Rektor Universitas Hasanuddin diwakili oleh Sekretaris Unhas Prof. Ir. Sumbangan Baja, M.Phil., Ph.D., Dekan Fakultas Pertanian Unhas Prof. Dr. Ir. Salengke, M.Sc., Ketua CoE Unhas Prof.Dr. Ir. Yunus Musa, M.Sc., Representative of IRRI Ms. Lizzida Liorca, para Koordinator Daerah dan Asisten Lapangan, BSIP Kementan, BMKG, BSMB, Perwakilan Dinas Pertanian Daerah kerja sama dan kelompok tani peserta program.

Pada pembukaan acara, Sekretaris Unhas Bapak Prof. Ir. Sumbangan Baja, M.Phil., Ph.D. mengatakan,”Project ini sebagai media transfer of knowledge, mampu memberi peningkatan pendapatan 24% terhadap lebih 300 orang petani yang terlibat, dampak project ini berkontribusi terhadap perolehan Rp567 miliar lebih pendapatan di daerah ini. Bahkan sebagai real project, program ini dijadikan sebagai bahan kompetisi Sustainable Development Goals(SDGs) yang diselenggarakan oleh Bappenas dan Universitas Hasanuddin keluar sebagai juara kedua setelah IPB. Aspek penilaiannya meliputi aspek kedalaman dan aspek kecakupan program.”

Pada kesempatan lain, sebagai perwakilan TETO di Indonesia Mr.Sheng-Peng Chen menyampaikan,”Sejak 1970 berbagai project kerja sama terutama pertanian meninggalkan jejak di Indonesia seperti di Jawa,
Sumatra, dan Sulawesi selalu kerja sama dengan petani lokal, berbagai pengetahuan ditularkan. Taiwan selama enam tahun di Sulawesi Selatan melakukan technical mission memproduksi benih padi berkualitas tinggi dengan berbagai manfaat antara lain meningkatkan pendapatan petani lokal, menyelenggarakan kursus pelatihan seperti pertanian cerdas dan ketahanan iklim. Kini Taiwan menyelesaikan tugasnya, project akan berakhir namun persahabatan tetap berlanjut,” demikian tutupnya

Pada sesi hand over di hari kedua acara, dilakukan serah terima aset Taiwan ICDF oleh Reprensentative
of TETO Mr.Seng-Pheng kepada Ketua CoE Fakultas Pertanian Unhas Prof. Dr. Ir. Yunus Musa, M.Sc.
Beberapa aset yang diserahterimakan secara simbolis berupa barang mobilitas, green/screen house, 3 unit stasiun AWR, drone, dan alat fungsional lainnya.

Memasuki sesi pemaparan materi pelatihan dengan para ekspert/narasumber kompeten di bidangnya antara lain Yi-Cheng Huang (Specialist of Taiwan Technical Mission in South Sulawesi) dengan materi Integrated Application and Benefits of IRRI Smart Agricultural System. Pemateri ke dua Ms. Lizzida Liorca (IRRI) dengan materi Overview of Forecasting in WeRise. Pemateri ke tiga Dr. Muhammad Fuad dengan materi Data Preparation and Management for Rice Crop Modelling and Analysis of Rice Crop Data Based on Oryza Software V3. Selanjutnya Prof. Dr. Ir. Kaimuddin, M.Si dengan materi Climate Predictability for Crops Modelling. Pemateri terakhir Dr. Ir. Muhammad Jayadi, M.P. dengan materi Soil Parameters for Smart Agriculture.

Beberapa kesimpulan dari materi tersebut adalah adapted early maturity rice varieties, new crop data and updating weather data base in WeRise, validation of new crop under various water management regimes, update crop data base in WeRise to development of policies on optimum sowing timing and suitable rice varieties in South Sulawesi based on WeRise-Policy suggestion to the South Sulawesi Goverment. Parameter yang dibutuhkan dalam Oryza V3 software antara lain tekstur tanah (liat, pasir, dan debu), bulk density, C-organik tanah dan total N serta data cuaca dari AWS maupun data curah hujan harian dari BMKG.

Pada hari terakhir pelatihan, sesi regency situation report yang dipandu oleh Tim Leader CoE Unhas- Prof. Yunus Musa mendaulat para Koordinator Daerah yang terdiri atas para Guru Besar dan Dosen Senior Unhas untuk menyampaikan laporan hasil masing-masing daerah binaan Taiwan ICDF-CoE Unhas antara lain Prof. Farid membina Kabupaten Bone, Prof. Kaimuddin mengawasi Wajo, Prof. Amir Yassi mengawal Kabupaten Sidrap, Prof. Summase di Luwu Utara, Dr. Darwis mengendalikan Pinrang, Dr. Jayadi memonitoring Kabupaten Soppeng, sementara Dr. Haris Bahrun memantau Kabupaten Gowa, terakhir
Dr. Fuad membawahi Kota Pare-Pare dan Barru.

Kesimpulan utama dari manfaat program ini disampaikan oleh Guru Besar Unhas yang bertugas sebagai Ketua Tim CoE Perbenihan Padi Fakultas Pertanian Unhas bahwa produktivitas padi meningkat antara 6-9 ton/ha di atas rata-rata produktivitas nasional, terjalinnya kemitraan korporasi perbenihan, petani telah meningkat pengetahuannya,ekonominya dan hubungan-hubungan sosialnya. Di sisi lain di beberapa lokasi binaan terbentuk Unit Produksi Benih yang dikelola secara mandiri oleh petani.

Kerjasama yang baik antara unsur Taiwan, Fakultas Pertanian Unhas, petani lokal, dan IRRI. Selanjutnya dikatakan bahwa smart farming agar bisa membuat petani mengetahui kondisi iklim, pola tanam, memilih varietas/benih, penyiapan lahan, aplikasi pupuk, pemeliharaan tanaman dan pre-seed. Kontribusi program ini terhadap kebutuhan benih padi Sulawesi Selatan sebesar 35 ribu ton lebih atau mencapai 12% dari total tanam padi seluas 600.000 ha setiap tahun.

Beliau kembali menegaskan pencapaian Universitas Hasanuddin dalam kompetisi SDGs tahun 2023 oleh Bappenas di bidang pertanian yang memberikan profit and benefit terhadap petani di Sulawesi Selatan. Beliau dan semua peserta berharap bahwa semoga kolaborasi ini bisa berlanjut pada pengembangan komoditi pertanian yang lain di Sulawesi Selatan.

Pada penghujung acara, closing ceremony dilakukan oleh Dekan Fakultas Pertanian Prof. Dr. Ir. Salengke,
M.Sc dengan mengatakan, “Apresiasi dan terima kasih sebesar-besarnya kepada pihak TETO dan semua unsur yang terlibat (sambil menyebut para asisten lapangan dari Dinas Pertanian Daerah Kerja Sama),
dedikasi dalam menjalankan program. Tugas kita untuk memanfaatkan dan merawat aset yang dialihkan oleh pihak TETO. Pencapaian yang lebih dalam terutama dampak ekonomi dan produksi. Capacity building pada tingkat petani dan fokus pembinaan kepada petani. Manfaatnya sangat layak untuk menghasilkan benih padi berkualitas.” []

Barru,27 November 2023

*Penguji Perbenihan/Perbibitan TPHBun Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Barru

(Visited 175 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.