Nostalgia Biru, Lahane Dili
Apa benar bahwa segala sesuatu yang sudah menjadi kenangan tidak akan terhapus sepanjang sejarah? Semalam serasa aku tidak sedang bermimpi. Entah mengapa saat pagi aku bangung dari tidur tiba-tiba saja…
Menulis sambil memeluk kemanusiaan. Menulis sambil mengurus kehidupan. Menulis sambil berbagi.
Cerita Bersambung
Apa benar bahwa segala sesuatu yang sudah menjadi kenangan tidak akan terhapus sepanjang sejarah? Semalam serasa aku tidak sedang bermimpi. Entah mengapa saat pagi aku bangung dari tidur tiba-tiba saja…
Oleh Elvira’24 Langit di kota kecil itu mendung sejak malam sebelumnya, seakan memberi tanda akan datangnya hujan di Minggu Adven pertama. Ranes, seorang gadis muda yang selalu teratur dan siap…
Oleh Aldo Jlm Setelah melewati setahun, baru si cowok Alino menceritakan mimpinya, ketika menjelang hari pernikahannya dengan si jantung hatinya si Atira. Mimpinya demikian, mereka berdua akan pergi ke sebuah…
Oleh Aldo Jlm Di saat-saat menjelang sakratul maut tiba, si Atira berpesan pada si Alino bahwa, “pulanglah ke rumah orang tuamu, karena aku sudah memalukanmu di hadapan banyak orang, aku…
By Aldo Jlm Ketika mendung menyelimuti sebuah kota kecil di ujung pulau Timor, bertemulah dua orang sejoli berlawanan jenis bernama (Alino dan Atira) yang sedang memadu kasih di bawah pohon…
Bagian 1: Luka yang Tak Terduga Betânia adalah gadis yang selalu memandang dunia dengan senyum. Di desa kecil tempat ia tinggal, ia dikenal sebagai gadis yang ramah dan pekerja keras.…
Bagian 1: Pertemuan Tak Terduga Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan, hidup seorang gadis bernama Laila. Ia dikenal oleh orang-orang di desa sebagai sosok yang lembut dan penuh…
Hari minggu sore matahari mulai tenggelam, ada sekelompok anak–anak belia datang ke rumah bu Lia. Mereka sedang mencari si Tania yang menghilang sejak tadi pagi. Ibu Lia binggung dengan kehadiran…
Seringkali bu Menesia mendapati pak Vicky curi pandang sama bu Menesia seolah mencari peluang untuk mendapat perhatian dari bu Menesia namun bu Menesis seolah tak mempedulikannya. Walaupun bu Menesia sadar…
"Mana nih penjual nanas yang manis? Nanasnya yang manis atau orangnya kah yang manis?' goda teman-teman sekelasku.