Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan keridaan-Nya kepada kita. Selawat dan salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw, nabi yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang-benderang.
Eksistensi dari komunitas menulis untuk anak-anak negeri, Pena Anak Indonesia (PAI), bukan kaleng-kaleng. Mereka sudah membuktikan diri sebagai anak-anak yang penuh imajinasi, kreativitas tanpa batas, memiliki daya nalar yang mengagumkan, kritis, dan mandiri.
Mereka adalah anak-anak yang cerdas, aktif di organisasi tetapi dapat menyeimbangkan antara belajar, berkarya, dan berprestasi. Mereka adalah generasi emas bangsa yang penuh potensi dan ide-ide besar. Kelak, mereka akan menjadi para tokoh pemikir bangsa.
Anak-anakku, kami ada untuk kalian. Kami berjuang untuk kalian. Kami bertahan untuk kalian. Ketika membaca tulisan kalian, serasa angan-angan kembali ke masa muda dulu: penuh nostalgia, gairah, gejolak, dan angan-angan. Masa remaja yang penuh dengan intrik asmara yang menggetarkan jiwa. Kalian mampu meramunya dengan imajinasi dan ide-ide kreatif yang kadang melebihi nalar orang dewasa. Terciptalah karya yang begitu luar biasa.
Buku antologi “Pena Anak Indonesia untuk Bumi Latemmamala” ini adalah karya emas anak-anak negeri dari Bumi Latemmamala, Watansoppeng. Kehadiran buku ini seperti oase di padang pasir yang gersang, penyejuk hati yang merindu, dan pelepas dahaga akan karya-karya anak bangsa yang bermutu.
Buku ini adalah karya yang mahal. Banyak orang yang cerdas, namun tidak semua mampu menuangkan ide-ide kreatifnya dalam bentuk karya tulis yang memukau pembaca. Buku ini adalah hasil kerja kreatif dari apa yang mereka lihat dan saksikan, fakta hidup dan kehidupan di sekelilingnya tanpa unsur manipulatif, dari apa yang didengar sendiri tanpa kebohongan yang menyesatkan, ungkapan serta curahan segala perasaan yang tulus mencinta, merindu, kisah asmara anak remaja dengan bumbu-bumbu kesedihan, luka, tawa, canda, dan bahagia. Semua dikemas secara lugas dengan bahasa khas anak remaja, imajinatif, inspiratif, dan komunikatif. Semua berdecak kagum karenanya.
Buku ini dikemas dengan desain yang apik, menarik, dan elegan oleh writerpreneur dan book publisher cerdas Kuspriyanto, yang akrab dipanggil Kak Iyan Apt. Karya-karya anak Bumi Latemmamala ini semakin menarik ketika membuka dan membaca isinya. Pembacanya larut bersama perasaan si penulis. Emosi yang dipicu oleh ragam perilaku sang pelakon. Semakin diresapi, semakin membuat emosi kita memuncak. Puisi-puisi dengan gaya bahasa yang berseni, mengandung nilai sastra yang indah.
Soppeng dikenal sebagai kota pendidikan. Banyak bibit unggul lahir di sini, menjadi pemikir-pemikir pendidikan yang mengabdikan dirinya di berbagai institusi. Salah satu lumbung bibit-bibit unggul tersebut adalah SMP Negeri 1 Watansoppeng.
Ini fakta yang tidak bisa dipungkiri. Sumber daya yang dimiliki sekolah ini merupakan aset daerah yang sangat strategis. Calon-calon pemimpin bangsa banyak yang menimba ilmu di tempat ini. Mereka ditempa untuk menjadi pemikir-pemikir ulung yang kelak akan membawa negeri ini menuju puncak kejayaannya.
Buku ini adalah bukti nyata eksistensi anak-anak cerdas, rendah hati, loyal, kreatif, mandiri, dan bernalar kritis yang dimiliki oleh SMP Negeri 1 Watansoppeng. Dengan segala kerendahan hati, mereka bergabung di PAI bukan untuk disanjung-sanjung karena karyanya yang memukau. Semata-semata ingin menuangkan ide-ide kreatif yang mereka miliki.
PAI adalah rumah karya di angkasa yang terindah dan termegah. Mereka berharap kelak menjadi penulis yang memiliki banyak teman, bisa berkeliling ke seluruh penjuru dunia dengan buku. Mereka mulai mengukir peradaban dengan karya-karya yang luar biasa. Mereka ingin akan selalu dikenang ketika telah tiada. Karena menulis adalah untuk keabadian, maka karya-karya mereka pun akan selalu abadi.
Anak-anakku, ingat selalu pesan Om RIM; terbanglah setinggi langit di angkasa, namun jangan lupa titip hatimu di bumi agar engkau tetap dirindukan oleh segenap manusia dan alam sekitar. Tetaplah menjadi manusia yang rendah hati, yang selalu peduli dan peka akan keadaan di sekeliling kalian. Tetaplah menjadi penulis yang selalu berbagi dan menginspirasi. Tetaplah menjadi penulis yang bukan hanya mengurus hidup, tetapi hidup dan kehidupan. Tetaplah menjadi penulis yang selalu memeluk kemanusiaan dalam setiap perjalanan hidup kalian.
Anak-anakku, karya kalian ibarat alunan simfoni kerinduan seorang biduanita cantik. Kepakan sayap kalian seperti elang: kuat, kokoh, dan tangguh. Yakinlah, karya-karya kalian tidak akan tergerus oleh hantaman zaman.
Akhirnya, semoga buku “Pena Anak Indonesia untuk Bumi Latemmamala” ini menjadi ladang amal jariah kalian, menjadi inspirasi bagi anak-anak bangsa untuk bersama berjuang membumikan literasi ke seluruh pelosok negeri. Menulis untuk keabadian, menulis untuk peradaban.
Lanjutkan berkarya. Kalian menulis, kalian mendunia. Kalian hebat dan keren. SMP Negeri 1 Watansoppeng memang hebat.
Watansoppeng, 14 Desember 2021.