Mengajarkan salah satu bapak yang belum terlalu pandai mengenal huruf hijaiyah

Terik matahari tidak menghalangi gerak langkah relawan. Tim Spirit Sedekah, dengan Taglinenya Keep Spirit. 176 rumah yang tersebar di Dusun I,II,III dan Dusun IV Lanipa Desa Sulaho mereka sambangi satu persatu.

Seorang Ibu sangat haru saat rekan-rekan relawan Spirit Sedekah tiba dikediamannya. Setiapkali ingin membaca Al-Qur’an, katanya harus ke tetangganya untuk meminjam Al-Qur’an. MasyaAllah, rasa haru tiba-tiba hadir direlung hati, membuat saya tersadar bahwa kepedulian kita harus lebih ditingkatkan.

Penomena yang mungkin bisa saja terjadi di desa-desa lain. Menjadi bahan renungan bagi kita, bahwa kita tidak boleh abai terhadap hal-hal kecil. Boleh jadi tetangga kita, keluarga atau orang-orang terdekat di sekeliling kita mengalami hal yang sama.

Setelah dor to dor dari rumah ke rumah, rekan-rekan relawan mendata masyarakat yang kiranya belum bisa membaca Al-Qur’an, lalu menawarkan mereka untuk belajar bersama di masjid terdekat ataupun dikediamannya masing-masing. Bagi masyarakat yang memang belum mengenal huruf sama sekali, juga diberikan Iqro’ untuk memudahkan mengenal huruf hijaiyah.

Dengan berbekal data. Tim Spirit Sedekah memutuskan untuk melakukan pendampingan selama sebulan disana dan berkolaborAksi dengan guru-guru mengaji yang berada di masing-masing dusun. Seminggu sekali untuk turun ke lokasi pendampingan, mengajarkan masyarakat membaca Al-Qur’an.

Sebulan telah berlalu, tidak banyak yang rekan-rekan Tim Spirit Sedekah bisa lakukan dan berikan. Hanya sekadar semangat untuk berlomba lomba dalam kebaikan menjadi trigger untuk terus berbuat dan bergerak. Saya melihat semangat keihklasan dari gerak Langkah para relawan, dan banyak mengajarkan saya bahwa pahit dan manis serta malas maupun gembiranya suatu pekerjaan, jika dibaluti dengan ikhlas semua dapat dilakukan dengan mudah. Seperti kata orang bijak bahwa Allah tidak memandang amalan yang banyak, tapi Allah melihat amalan yang ikhlas, wujudnya ada tapi tak terlihat. Seperti yang diungkapkan oleh Imam Al Ghazali, bahwa ikhlas adalah sebuah keharusan dan hati yang ikhlas tidak akan silau dengan pujian.  Begitupula Nabi Muhammad SAW bersabda, sesungguhnya Allah tidak melihat (menilai) bentuk tubuh umat manusia dan tidak pula melihat ketampanan wajahnya, tetapi Allah melihat keikhlasan hati hambanya.

Semua orang binasa kecuali berilmu, semua yang berilmu binasa kecuali beramal, dan semua yang beramal binasa kecuali yang ikhlas“.

Harapan kita semua adalah lingkaran kebaikan ini harus terus dijaga dan terus digerakkan, untuk terus menebar semangat fastabiqul khairat, semangat berlomba-lomba dalam kebaikan yang membaikkan dan membahagiakan. Bergerak dengan ikhlas dengan membangun software dalam diri kita masing-masing, menanamkan semangat itu hingga kerelung hati yang terdalam dan menularkan kepada orang lain, hingga saatnya nanti semua akan tercatat dalam sejarah peradaban.

Ucapan terimakasih tiada terhingga teruntuk para pemilik kebaikan, yang telah menginfakkan sebagian rezekinya dengan berdonasi. Rekan-rekan relawan hanya membantu memfasilitasi dan menyebarkan kebaikan para pemilik kebaikan. Semoga Allah Swt membalas segala hal baik yang Bapak/Ibu lakukan, dan menjadi pengindah jalan menuju taman-taman surga kelak. Aamiinn

Satu Rumah Satu Al-Qur’an untuk masyarakat pesisir. Sulaho, Minggu (27/12)

(Visited 38 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.