Hong Kong Sakit
Oleh: Ghinda Aprilia Berawal dari Sailo yang flu lalu menular sama saya, setelah itu dia batuk saya pun batuk. Di […]
COVID-19
Oleh: Ghinda Aprilia Berawal dari Sailo yang flu lalu menular sama saya, setelah itu dia batuk saya pun batuk. Di […]
Oleh: Ghinda Aprilia 19 Februari pukul 22.00 waktu Hong Kong, telinga mendengarkan tausiyah pak ustadz, lewat bluetooth yang nyelip di […]
Oleh : Ghinda Aprilia Ketika mendapat informasi dari Bunda Mawar, saya pun berinisiatif untuk tes swab. Adanya alat tes swab […]
Oleh : Ghinda Aprilia Hari ini tanggal 24 Oktober, bertepatan dengan adanya kegiatan rutin tahunan Marathon. Kebetulan hari ini juga […]
Halaaaah, ngapain coba bicara tentang kondisiku yang memang sudah apa adanya begini? Entah apa pula yang dibicarakan dokter. Yang jelas, Haekal kemudian menghampiriku dalam nada menghibur plus menggodaku.
Ya Tuhan, ini dokter belum mborojol, ketika aku sudah tahu apa itu kelainan darah bawaan. Tidak bisa hanya diberi vitamin tambah darah, Wajib ditransfusi!
Alhasil pagi juga siang itu, aku nyaris tak menyentuh makanan yang tak jauh beda. Ada sepotong roti sisa kemarin. Juga sepotong pepaya, kumakan semua.
Para dokter muda pun mengerumuniku. Kepalaku mulai keleyengan plus tambah sesak. Rasa panas semakin dahsyat saja menguar dari sekujur tubuhku.
“Kalau Manini sampai mati, gak apa-apa. Manini kan orang baik. Nanti Manini cari Rumah Allah. Namanya God, ya Rumah God. Nanti Manini ke situ saja. Tunggu, ya, jangan kemana-mana. Nanti…
Kolom : Andi Hasmiati Mapparemma Ingin sekali rasanya aku memeluk tubuhnya yang sudah mulai kekar, mencium ubun-ubunnya dan menggelitik telapak […]