Oleh: Gugun Gunardi
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kemendikbudristek resmi menerbitkan EYD V yang merupakan wujud komitmen dalam memberikan layanan kebahasaan dan kesastraan yang semakin berkualitas sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman. Disahkan pada tanggal 16 Agustus 2022. Sebagian mengenai kaidah dalam EYD V, yaitu mengenai tanda baca.
Tanda baca adalah tanda yang digunakan dalam sistem ejaan, contohnya titik, koma, titik dua, petik, dan lain-lain. Penting untuk memahami tanda baca agar tidak melakukan kesalahan dalam penggunaannya ketika menulis. Berikut penggunaan tanda baca, fungsi, dan contohnya sesuai Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD Edisi V).
EYD Edisi V menjadi pedoman resmi penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, mulai dari aturan penulisan huruf, kata, unsur serapan, hingga tanda baca. Pada 2015, Pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) sempat berganti nama menjadi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Namun, sejak 16 Agustus 2022 kembali menggunakan EYD Edisi V.
Tanda baca bukan sekadar simbol kecil yang disisipkan dalam tulisan sebagai dekorasi. Lebih dari itu, fungsi tanda baca antara lain memudahkan pembaca untuk menentukan intonasi, memberi jeda antarkalimat, serta mengetahui struktur tulisan. Penempatan setiap tanda baca berbeda-beda sesuai jenisnya. Ada tanda baca yang ditulis di akhir kalimat atau di tengah-tengah kalimat sebagai tanda pemisah antarkata.
Terdapat 15 jenis tanda baca untuk diketahui, mulai dari titik, koma, tanda tanya, tanda hubung, hingga apostrof.
Beda jenis tanda baca, beda pula fungsi dan penggunaannya. Merujuk Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) Edisi V, berikut penggunaan tanda baca, fungsi, dan contohnya.
- Tanda titik (.)
Titik adalah tanda baca yang digunakan pada akhir kalimat pernyataan, bisa diikuti dengan kalimat baru setelahnya atau berakhir begitu saja.
Tanda titik juga dipakai di belakang huruf dalam suatu tabel, daftar pustaka, perincian, bagan, atau angka yang menunjukkan waktu serta jumlah.
Contoh penggunaan tanda titik.
Ibu kota Indonesia saat ini adalah DKI Jakarta.
Harga tiket kereta kelas eksekutif dari Jakarta ke Bandung adalah Rp95.000.
Bab 1.4 Laporan hasil penelitian
- Tanda koma (,)
Tanda koma seringkali disematkan pada bagian tengah dalam perincian kata, frasa, bilangan, atau sebelum kata penghubung.
Koma dapat digunakan pada kata sapaan seperti Bu, Nak, atau Dik, dan memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Contoh penggunaan tanda koma.
Pesan ayah saya, “Kita harus selalu baik kepada orang lain.”
Berkas yang dilampirkan yaitu KTP, akta kelahiran, dan ijazah pendidikan terakhir.
Wah, bagus sekali pelanginya.
- Tanda titik koma (;)
Titik koma biasanya dipakai untuk memisahkan kalimat sejenis dan setara di dalam kalimat majemuk.
Selain itu, titik koma juga seringkali dipakai dalam memisahkan sumber-sumber kutipan, atau perincian frasa verbal.
Contoh penggunaan tanda titik koma.
Hari sudah malam; anak-anak masih membaca buku.
Syarat mendaftar ujian sertifikasi adalah
A. Warga Negara Indonesia;
B. Berijazah sarjana S-1; dan…
Kasus perencanaan bahasa di Indonesia dianggap sebagai salah satu yang paling berhasil (Fishman, 1974; Moeliono, 1985; Samuel, 2008; Wardhaugh dan Fuller, 2015).
- Tanda titik dua (:)
Titik dua berfungsi sebagai tanda untuk mengakhiri suatu penyataan lengkap dan diikuti perincian atau penjelasan.
Tanda titik dua bisa digunakan untuk menulis rasio perbandingan dalam bentuk angka, memisahkan angka jam, menit, dan detik, serta kalimat percakapan.
Contoh penggunaan tanda titik koma.
Mereka memerlukan peralatan menulis: pensil, buku, penghapus, dan lainnya.
Narasumber: Mario Maurer
Skala peta ini 1:100.000
- Tanda hubung (-)
Tanda hubung mempunyai fungsi dalam memperjelas hubungan bagian kata atau suatu ungkapan.
Penggunaan tanda hubung bisa untuk menyambung tanggal, bulan, tahun, atau menandai imbuhan.
Contoh penggunaan tanda hubung.
Imbuhan pe- pada pekerja bermakna ‘orang yang’ atau ‘pelaku’
Berulang-ulang
09-02-2023
- Tanda pisah (–)
Tanda pisah adalah simbol dengan fungsi membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat.
Umumnya tanda pisah digunakan di antara dua bilangan, penulisan tanggal, atau tempat yang berarti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke.’ Jika dicermati, tanda pisah berukuran sedikit lebih panjang daripada tanda hubung.
Contoh penggunaan tanda pisah.
Senin–Jumat
Jakarta–Bandung
Kemerdekaan bangsa itu–saya yakin akan tercapai–diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
- Tanda tanya (?)
Sesuai kaidahnya, tanda tanya digunakan pada akhir kalimat tanya sebagai tanda kalimat yang diragukan.
Contoh penggunaan tanda tanya.
Kapan hari Valentine dirayakan?
Apa itu teks prosedur sederhana?
Di Indonesia terdapat 740 (?) bahasa daerah.
- Tanda seru (!)
Fungsi utama tanda seru yaitu mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah, yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, dan emosi kuat.
Contoh penggunaan tanda seru.
Wow! Ternyata dia bisa bersikap romantis kepada kekasihnya.
Bayarlah pajak tepat waktu!
Mari kita cintai produk-produk buatan Indonesia!
- Tanda elipsis (…)
Tanda elipsis berfungsi untuk menunjukkan adanya bagian yang dihilangkan dalam suatu kalimat atau kutipan.
Penggunaan tanda elipsis bisa untuk menandai jeda panjang pada tulisan, menulis ujaran tidak selesai dialog. Penempatannya di akhir kalimat diikuti tanda baca titik, tanya, seru,
Contoh penggunaan tanda elipsis.
Kamera … siap!
“Silakan pergi dari sini jika kamu …!”
“Menurut saya, … seperti … bagaimana, Bu?”
- Tanda petik (“…”)
Tanda petik digunakan untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.
Misalnya tanda petik dalam judul lagu, puisi, artikel, naskah, judul bab buku, atau tema dan subtema.
Contoh penggunaan tanda petik.
Dilarang memberikan “tip” kepada petugas!
“Merdeka atau mati!” seru Bung Tomo dalam pidatonya.
Perhatikan “Hubungan Antarklausa” dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
- Tanda petik tunggal (‘…’)
Tanda petik tunggal dipakai ketika mengapit petikan yang terdapat dalam petikan lain. Seperti mengapit makna, penegasan kata, atau ungkapan.
Contoh penggunaan petik tunggal.
Lockdown ‘Karantina wilayah’
Kita bangga karena lagu ‘Indonesia Raya’ berkumandang di Asian Games.
- Tanda kurung ( (…) )
Penggunaan tanda kurung biasanya untuk mengapit huruf maupun angka sebagai penanda perincian.
Sebab fungsi utama tanda kurung yaitu mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan di bagian utama kalimat.
Contoh penggunaan tanda kurung.
Merujuk buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Ayah berangkat ke kantor dengan (bus) Transjakarta.
- Tanda kurung siku ( […] )
Tanda kurung siku digunakan mengapit keterangan di kalimat penjelas yang ada dalam tanda kurung.
Misalnya mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi tambahan, kesalahan, dan kekurangan.
Contoh penggunaan tanda kurung siku.
Ulang tahun [Proklamasi Kemerdekaan] Republik Indonesia dirayakan secara khidmat.
Penggunaan bahasa dalam karya ilmiah harus sesuai [dengan] kaidah bahasa Indonesia.
- Tanda garis miring ( / )
Fungsi tanda garis miring untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi di dalam naskah aslinya.
Penggunaan garis miring ini ada dalam nomor surat, alamat, pengganti kata atau, dan setiap.
Contoh penggunaan garis miring.
Jalan Pemuda III/5
Rapor siswa wajib diambil oleh orang tua/wali peserta didik sesuai jadwal.
- Tanda penyingkat atau apostrof (‘)
Tanda untuk apostrof atau tanda penyingkat. Simbol ini dipakai saat menunjukkan penghilangan bagian kata atau angka dalam konteks tertentu.
Contoh penggunaan apostrof.
Aku s’lalu dimanja.
Mereka sudah datang, ‘kan? (‘kan = bukan)
Itulah penggunaan tanda baca, fungsi, dan contohnya sesuai EYD Edisi V yang terdiri atas lima belas tanda baca.
Dirangkum dari CNN Indonesia (Jakarta), tanggal 14 Agustus 2023.
Rujukan: Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) Edisi V, 2022. Jakarta.
* Dosen tetap UNFARI Bandung