(David Mc Clelland)
Need for achievement (n-Ach) merupakan kebutuhan dalam diri individu yang dapat mendorong setiap individu untuk berusaha sebaik mungkin agar mampu memenuhi kebutuhannya untuk berprestasi.
A. Teori kebutuhan pencapaian (Need for Achievement)
Pada tahun 1961, McClelland menerbitkan buku dengan judul The Achieving Society, yang mengartikulasikan model motivasi manusia. MCClelland berpendapat bahwa ada tiga kebutuhan yang dominan untuk prestasi, kekuasaan dan untuk afiliasi.
sebelumnya ada teori motivasi yang dikemukakan oleh beberapa ahli, diantaranya adalah : 1. Teori Motivasi Klasik Fredrick Winslow Taylor (1856). 2. Teori Motivasi Abraham Maslow (1943). 3. Teori Motivasi Fredrick Herzberg (1923).dan
Abraham Maslow dianggap sebagai bapak Psikologi Humanistik, yang juga dikenal sebagai “Kekuatan Ketiga”. Psikologi Humanistik menggabungkan aspek-aspek Psikologi Perilaku dan Psikologi Psikoanalitik.
Sedangkan Need For Achievement atau biasa disingkat N – Ach merupakan istilah yang diperkenalkan oleh David McClelland yang merupakan ahli psikologi Sosial. Konsep N-Ach ini terisnpirasi dari Protestan Etic yang di buat oleh Max Weber.
Teori ini berfokus pada motivasi individu untuk mencapai tujuan dan standard yang mereka tetapkan untuk diri mereka sendiri.
Penelitian yang dilakukan oleh David McClelland ini dilanjutkan pada perbandingan anak – anak yang dibacakan dongeng – dongeng “the hero” dengan yang tidak. Terbukti semangat untuk berprestasi jauh lebih tinggi. Inilah yang dilakukan di negara – negara maju.
Yang perlu digarisbawahi tentang Keindonesiaan kita, hampir semua stakeholder sadar dan mengetahui bahwa semangat menumbuhkan N-Ach harus dilakukan sejak kecil. Namun faktanya sistem pendidikan dasar kita tak demikian. Apa lagi ditunjang dengan tayangan sinetron di TV yang lebih banyak mengangkat tentang orang – orang idiot, mitos – mitos,dan hiburan.
Indonesia adalah bangsa yang kaya akan tradisi dan kebudayaan. Hidupkan yang positif,tafsirkan ulang yang tidak kontekstual dan bangun kepemimpinan berbasis kearifan lokal. Karena tradisi kita adalah tradisi “the hero”.
Sebaiknya jadilah Manusia yang butuh akan prestasi. Bukan karena beruntung atau diuntungkan.
B. Berikut adalah beberapa point penting mengenai teori ini:
(1).Definisi Kebutuhan Pencapaian:
- Kebutuhan pencapaian adalah dorongan untuk mencapai tujuan, mengatasi tantangan, dan berusaha untuk kompetisi dan kesuksesan. Individu dengan kebutuhan pencapaian tinggi cenderung berorientasi pada hasil dan berusaha untuk mendapatkan prestasi.
- Memiliki standar tinggi untuk diri mereka sendiri.
(2). Karakteristik Individu dengan Kebutuhan Pencapaian Tinggi:
- Menyukai tantangan dan bersedia mengambil risiko yang terukur.
- Lebih fokus pada proses dan hasil, bukan hanya pada imbalan eksternal.
- Cenderung memilih tugas yang memiliki tingkat kesukaran moderat, bukan yang terlalu mudah atau terlalu sulit.
(3). Pengaruh Lingkungan:
- Lingkungan sosial dan budaya dapat mempengaruhi tingkat kebutuhan pencapaian seseorang. Misalnya, dalam budaya yang mendorong kompetisi dan pencapaian individual, kebutuhan pencapaian biasanya lebih tinggi.
(4). Kaitannya dengan Kinerja:
- Individu dengan kebutuhan pencapaian yang tinggi cenderung memiliki motivasi yang lebih besar untuk mencapai tujuan dan sering kali mencapai kinerja yang superior dalam pekerjaan atau pendidikan.
(5). Aplikasi dalam Dunia Kerja:
- Di dalam organisasi, pemahaman tentang kebutuhan pencapaian dapat membantu dalam pemilihan dan pengembangan karyawan. Memupuk dan mempertahankan individu dengan kebutuhan pencapaian tinggi dapat mengarah pada peningkatan produktivitas dan inovasi.
(6). Penerapan dalam Pendidikan:
- Dalam konteks pendidikan, teori ini menunjukkan pentingnya penetapan tujuan dan tantangan yang sesuai agar siswa tetap termotivasi untuk belajar dan berkembang.
7). Perbedaan dengan Kebutuhan lainnya:
- Teori ini juga membedakan kebutuhan pencapaian dengan kebutuhan afiliasi (hubungan interpersonal) dan kebutuhan kekuasaan (pengaruh terhadap orang lain).
- Kebutuhan pencapaian lebih berfokus pada diri sendiri dan prestasi individu.
C. Kesimpulan:
McClelland menekankan pentingnya kebutuhan akan prestasi, karena kebutuhan akan prestasi merupakan cadangan energi potensial yang sangat besar dan orang yang berhasil dalam bisnis dan industri adalah orang yang berhasil menyelesaikan sesuatu.
Teori kebutuhan pencapaian memberikan wawasan penting tentang bagaimana motivasi individu terbentuk dan berfungsi dalam konteks berbagai aspek kehidupan.
Memahami teori ini dapat membantu dalam merancang pengaturan kerja atau pendidikan yang mendukung pengembangan individu.
D. Daftar Referensi
1). McClelland, D. C. (1961). The Achieving Society. Princeton University Press.
- Buku ini menjelaskan konsep kebutuhan pencapaian dan bagaimana hal itu memengaruhi perilaku individu dalam berbagai konteks.
2). McClelland, D. C. (1985). Human motivation. Glenview, IL: Scott, Foresman.
- Buku ini memberikan gambaran menyeluruh tentang berbagai teori motivasi termasuk kebutuhan pencapaian dan aplikasinya dalam konteks manusia.
3) Atkinson, J. W. (1957). Motivational Determinants of Risk-Taking Behavior. Psychological Review, 64(6), 359-372.
Artikel ini menjelaskan tentang perilaku pengambilan risiko dan hubungannya dengan kebutuhan pencapaian.
4). Heckhausen, H. (1977). Achievement Motivation and Efficacy Expectation. In: Heckhausen, H. (Ed.), Motivation and Action. Berlin, Germany: Springer-Verlag.
- Dalam buku ini, penulis membahas teori motivasi pencapaian dalam konteks harapan efikasi.
5). Schunk, D. H., & Zimmerman, B. J. (2008). Motivation and Self-Regulated Learning: Theory, Research, and Applications. New York: Routledge.
- Buku ini mengeksplorasi hubungan antara motivasi, belajar mandiri, dan pencapaian, termasuk teori kebutuhan pencapaian.
6). Roberts, B. W., & Mroczek, D. (2008). Personality trait development in childhood and adolescence: A review of the literature. Psychological Bulletin, 134(2), 90-145.
- Artikel ini meninjau bagaimana sifat-sifat kepribadian, termasuk kebutuhan pencapaian, berkembang seiring waktu.
materi bedah teori ini diberdayakan dalam materi kuliah pendidikan dalam lingkup FKIP UPRI Makassar.
semoga bermanfaat bagi pencerahan dan pemberdayaan bagi pecinta ilmu.
Makassar, 5 November 2024.
Dr. Sudirman, S. Pd., M. Si.
Penulis Pengampu Mata Kuliah :
Sosiologi Pendidikan
Sosiologi Politik
setiap individu memiliki dorongan yang kuat untuk berhasil
[David Mc Clelland]