KONSEP PATRAPTRILOKA  PRESPEKTIF BUGIS

Catatan pinggir Hardiknas, 2 Mei 2023


Tepat 134 tahun lahirnya seorang tokoh bernama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat yang sejak tahun 1922 berubah nama menjadi Ki Hadjar Dewantara.

Beliau mendirikan Taman Siswa secara filosofis bermakna wadah tempat yang menyenangkan TAMAN, bukan menakutkan tetapi sarana yang penuh ceria dan kegembiraan, dengan harapan ada sebuah lembaga pendidikan yang menjadi tempat yang mendidik, mencerdaskan dan mengembangkan kemampuan siswa tetapi tetap menyenangkan. Sekolah yang ramah bukan tempat yang penuh birokrasi dan aturan yang membosankan.

Pada dasarnya, konsep-konsep pendidikan itu mengutamakan cinta dan kasih sayang. Mendidik sebagai mana dilakukan orangtua atau Bapak dan Ibu kepada anak-anaknya sendiri.


Ki Hajar Dewantara dalam Triloka adalah sebuah konsep pendidikan yang digagas oleh Suwardi Suryaningrat (alias Ki Hadjar Dewantara)

Konsep pendidikan ini digagas Suwardi Suryaningrat atas dasar kajiannya terhadap ilmu pendidikan (pedagogi) yang diperoleh dari tokoh pendidikan ternama mancanegara, yaitu Maria Montessori dari Italia dan Rabidranath Tagore dari India.

Konsep ini menjadi prinsip dasar para guru dalam melakukan pendidikan di Taman Siswa.


Terdapat tiga unsur penting dan terkenal dalam Patrap Triloka, yaitu: (1) Ing ngarsa sung tulada ( “yang di depan memberi teladan”), (2) Ing madya mangun karsa (yang di tengah membangun kemauan”), (3) Tut wuri handayani ( dari belakang mendukung”). Konsep dalam bahasa bugis kurang lebih bermakna,
1).Ri oloi napatiroang
2).Ri tengngai naparaga-raga
3).Ri munri napeampiri.
Sumber tafsir, Muhammad Tahir (2021).


Penafsiran makna triloka dalam tafsir bugis dapat di jelaskan pemaknaannya sebagai berikut :


(1).Riolo Napatiroang, yang artinya di depan.

Maksud di depan adalah seseorang harus bisa memberi teladan atau contoh. Teladan menjadi kata kunci kesuksesan dalam pembelajaran, sehingga ketika pembelajaran berlangsung seorang pendidik harus membimbing dan mengarahkan agar tujuan pembelajaran yang dipelajari siswa benar dan tepat. Selama proses pembelajaran guru tanpa sadar menjadi panutan bagi siswa baik dari kata maupun perbuatan.

Oleh karena itu pendidik selain menguasai pengetahuan dia juga harus mempunyai pribadi yang dapat dicontoh.

(2).Ri tengngainaparaga-raga, yang artinya ditengah-tengah atau diantara seseorang bisa menciptakan prakarsa dan ide.

Guru memiliki peranan penting untuk menstimulus agar terciptanya prakarsa dan ide di dalam proses pembelajaran. Kehadiran guru dapat memfasilitasi dengan beragam metode dan strategi agar tujuan pembelajar dapat tercapai. Selain itu, potensi yang dimilik oleh siswa dapat berkembang dengan baik.

(3). Ri munrinapeampiri, yang artinya dari belakang seorang pendidik harus bisa memberikan dorongan dan arahan.

Pada pengertian itu seseorang harus dapat mendorong orang yang dalam tangungjawabnya untuk mencapai tujuan secara berkelanjutan dalam pekerjaannya.

Dalam proses pembelajaran, guru harus memberi dorongan kepada siswanya untuk selalu belajar dengan tuntas dan maju berkelanjutan.

Sehingga kata kunci sukses dalam pembelajaran adalah belajar tuntas dan berkelanjutan yang memiliki makna pada kehidupan.

Guru, pendidik memiliki peranan penting dalam kemajuan suatu bangsa, sebab bangsa yang besar adalah bangsa yang terdidik melalui nilai-nilai luhur.

Sehingga label guru sebagai “pahlawan tanpa tanda jasa” perlu disematkan kepada setiap guru, karena telah mendedikasikan dan mengabdi kepada negara demi kemajuan sebuah bangsa, yakni bangsa Indonesia.


Dalam konsep bugis , Guru atau Anreguru,memiliki status sosial yang sangat di hormatianreguru” dan “gurutta” penambahan “ta” pada “gurutta” berarti “kita”  jadi makna dari “gurutta’” adalah “guru kita”.  Ada pun pengertian “anreguru” dari segi etimologi adalah rangkaian dua suku kata yang artinya berlainan antar satu dengan lainnya, kata “anre” dalam bahasa Bugis berarti “makan” dan “guru” juga berarti “guru”  namun jika dilebur menjadi “anreguru” maknanya berubah menjadi “maha guru”. (Ahmad, 2008:178).

Selain itu, guru adalah teladan yang perlu di dengar ucapannya dan ditiru perbuatannya, baru kemudian sebagai fasilitator atau pengajar. Sehingga menghasilkan pribadi-pribadi yang beradab, bermartabat, berguna dan berpengaruh di masyarakatnya, yang bertanggungjawab atas hidup sendiri dan orang lain, yang berwatak luhur dan berkepribadian.
(https://kelasimpian.com/author/yusuf-muarif-hidayat).

Bentuk penghormatan terhadap guru anreguru atau guruta di masyarakat bugis, melihat saja atap rumahnya guru perasaan hormat bagi murid anak guru. Coppo bolana bawang guruta di tiro na marennu ni sedding.

Proses internalisasi murid terhadap guru terwujud sebagai sosialisasi, yang membentuk karakter.

Sebagaimana Ki Hajar Dewantara juga mengedepankan pendidikan karakter. Beliau mengajarkan bagaimana kita bisa memerdekakan diri kita sendiri dan tentu saja merdeka sebagai rakyat, bangsa, dan negara.

Ki Hajar Dewantara mengajarkan kita untuk menjadi pribadi yang percaya diri baik sebagai individu maupun bagian dari sebuah bangsa.(Yusuf Muarif Hidayat, 2019)

“Selamat Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tgl 2 Mei 2023”. Amanat Pembukaan UUD 1945 pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, bukan mencerdaskan otak manusia. Mencerdaskan kehidupan berarti mencerdaskan otak dan memuliakan watak.

“Sining rupataoe guru maneng ,setiap rumah menjadi sekolah” (Sining nah rupa tau sirapangngi ku anregurui, siningnah bolata manjaci sikolai)

Tema yang diangkat dalam peringatan Hardiknas 2023 adalah “Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar”. Semua pihak dapat menyelenggarakan kegiatan memperingati dan memeriahkan Hardiknas secara kreatif, menjaga dan membangkitkan semangat belajar di masa pemulihan pandemi.

Sudirman Muhammadiyah
Privat collection

Selamat membaca dan Merdekalah.
Diberdayakan dalam lingkungan Bengkel Narasi :


Dr. Sudirman, S. Pd., M. Si.
Pengajar Filsafat Pendidikan.

(Visited 424 times, 1 visits today)
Avatar photo

By Sudirman Muhammadiyah

Dr. Sudirman, S. Pd., M. Si. Dosen|Peneliti|Penulis| penggiat media sosial| HARTA|TAHTA|BUKU|

2 thoughts on “Goresan pena di Hardiknas 2023(Konsep Patrap Triloka Perspektif Bugis)”
  1. Selamat Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2021
    Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.