Oleh: Rosmawati

Ada saat ketika usia bertambah, kita menoleh ke belakang dan mendapati amalan yang tak seberapa.Di antara gemilang dunia yang masih terasa, terselip rasa malu pada Sang Pemilik Waktu.
Maka lahirlah untaian kata ini. Sebuah pengakuan sederhana, sebuah doa yang lirih, sebuah bisikan jiwa di senja usia.

Aku malu
Usiaku bertambah namun Amalku serasa tidak

Aku Malu
Senjaku telah tiba
Namun gemilau masih terasa
Inginku masih terkadang

Aku malu
Yang kuberi tak banyak
Pintaku segunung
Harapku mesti

Aku malu
Keluhku senantiasa
Kupinta maaf Wahai penguasa semesta

Aku malu
Mengharap usia panjang
Namun aku tahu Tuhan Maha Tahu
apa yang tidak aku ketahui

23 agst 68/72

(Visited 13 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.