Kalau seorang inspirator menulis buku, sudah pasti setiap hurufnya mengandung energi penggerak, kata-katanya bergetar, kalimatnya bergelombang menghantam tembok keangkuhan jiwa, narasinya pemantik sumbu pelita kehidupan. Karya batin ini sungguh menarik karena lahir dari cinta, oleh cinta, dan untuk cinta.
Prof. DR. Alfitri, M.Si.
Guru Besar Unsri, Palembang
Dari kacamata medis, buku ini dapat menjadi terapi jiwa. Jiwa yang kering akan basah seketika setelah membaca buku ini. Penulis punya daya dobrak luar biasa dalam mengolah kata menjadi kalimat. Tata rapi pena penulis mampu menghipnotis pembacanya. Rentetan kalimatnya menjadi senandung jiwa yang menguncupkan jiwa rapuh. Ibarat stem cells yang menghidupkan organ yang telah mati, begitulah ilustrasi ketika membaca tulisan sang inspirator dan motivator ini.
DR. dr. Hj. Jumraini T., S.Ked., Sp.S (K).
Pakar Ilmu Penyakit Saraf dan Akademisi/Konsultan Neuro-Restorasi FK-UNHAS
Sang penulis Ruslan Ismail Mage adalah senior saya kuliah di Program Doktor Ilmu Politik. Saya punya salah satu bukunya yang berjudul “Berpolitik Biaya Murah (Solusi Mencegah Politisi Korupsi)”. Menariknya, buku politik tersebut dikemas dengan bahasa motivasi. Itulah sebabnya saya menyebutnya “Motivator Politik Indonesia”.
Faktanya, buku-buku karyanya tidak hanya mengupas masalah politik sesuai keahlian ilmunya sebagai akademisi, tetapi sangat beragam tema yang diangkat untuk menginspirasi kehidupan. Lebih menariknya lagi buku barunya ini diberi judul sesuai gerakan literasi yang di usung, yaitu “Kado Buku untuk Sahabat.”
Sukses selalu senior. Kami akan selalu menunggu buku-buku berikutnya.
H. Bagus Santoso, M.P.
Wakil Bupati Bengkalis
Karya-karya tulis dari Kakanda Ruslan Ismail Mage, seorang akademisi sekaligus motivator ini sangat inspiratif dan jarang disentuh oleh penulis lain. Karya yang perlu dibaca tidak hanya oleh kalangan terdidik, tapi semua segmen masyarakat. Selamat dan sukses untuk gerakan literasi “Kado Buku untuk Sahabat”.
Yudistira Adnyana
Akademisi Universitas Ngurah Rai Bali
Sudah tiga dasawarsa menjadi penerbit, berbagai macam pula jenis buku dan karakter penulis ditemui. Satu penulis yang tidak bisa Citra Harta Prima tolak naskah bukunya adalah sang inspirator Ruslan Ismail Mage. Bukan karena kenal baik dengan akademisi ini, tetapi karena setiap katanya bermakna dan setiap kalimatnya bertujuan. Kemampuan menjerumuskan pembaca ke dalam kubangan tulisannya menjadi ciri khas karya-karyanya. Narasi buku ini adalah hasil perselingkuhannya dengan ‘penanya’ selama masa pandemi COVID-19.
Yos Magek Bapayuang
Founder Penerbit Citra Harta Prima Jakarta
Ruslan Ismail Mage (RIM) adalah sosok inspiratif dan motivator yang saya kenal lewat dunia daring. Belum pernah tatap muka, tetapi lewat karya-karya tulisannya saya sudah sangat mengenal melebihi melihat fisiknya. Itulah kekuatan tulisannya.
Jadi benar apa yang diungkapkan Seno Gumira Ajidarma bahwa menulis adalah suatu cara untuk berbicara, suatu cara untuk berkata, suatu cara untuk menyapa, dan suatu cara untuk menyentuh orang lain entah di mana. Itulah bentuk interaksi saya dengan “Sang Teroris Literasi” Abang RIM yang mampu merusak dengan bom literasi terhadap potensi diriku yang malas menulis.
Lewat tulisannya, saya jadi bangkit dan terobsesi jadi penulis. Virus motivasinya lebih kuat dari COVID-19 yang hanya mampu menyerang pada fisik yang lemah imunnya. Saya terjangkit ide-idenya atau gagasannya lewat status-status inspiratifnya di media sosial yang laksana anak panah; selalu tepat sasaran. Hingga pikiran beliau terbentuk mozaik yang multidimensi kehidupan, sosial, politik, dan tema-tema yang up-to-date.
Saya pernah di-chat melalui WhatsApp, “Menulislah Dinda. Mulailah dengan menulis tentang kisah dan pengalamanmu sendiri. Rangkailah kata demi kata, niscaya akan menjadi kisah yang panjang. Barangkali dengan memulai menulis pengalaman dan perasaanmu sendiri, bisa menjadi pelajaran yang bermanfaat bagi orang lain,” tuturnya.
Saya teringat penulis ternama, JK Rowling pernah bertutur, “Mulailah dengan menuliskan hal-hal yang kau ketahui. Tulislah tentang pengalaman dan perasaanmu sendiri.”
Selamat atas terbitnya bukunya Bang RIM. Saya yakin dan percaya bahwa buku ini akan sangat bermanfaat bagi pecinta literasi.
Teruslah menyebar virus menulis hingga seluruh otak terjangkit. Saya selalu ikhlas jadi murid yang selalu mengeja setiap denting dan gemercik tiupan inspirasi lewat tulisannya. Salamaqi topada salama.
Komp. Unhas, Makassar
Awal April 2021, masih COVID-19
Dr. Sudirman Muhammadiyah, M. Si.
Saya mengenal Adinda Ruslan Ismail Mage sebagai akademisi ilmu politik yang menjadikan tulisan sebagai alat perjuangannya mengawal perjalanan demokrasi bangsa. Namun, konsentrasinya sebagai akademisi ilmu politik tidak mengharuskannya selalu menulis yang berkaitan dengan politik. Justru tulisan-tulisan inspiratifnya tentang kehidupan lebih banyak digemari pembaca, tidak terkecuali saya.
Selamat dan sukses selalu atas konsistensinya menulis buku minimal dua buku baru setahun. Teruslah menghunus pedang tulisannya untuk kejayaan bangsa.
Dr. Harum Umar, M.Si.
Akademisi Ilmu Politik Universitas Nasional
Tulisan dan karya Pak Ruslan Ismail Mage mudah dipahami dan dicerna oleh semua kalangan. Bertutur dengan analogi keseharian kita, sehingga mencerahkan sekaligus membangkitkan inspirasi serta nilai tambah bagi pembacanya.
Dr. Ridwan, S.T., M.T.
Akademi Universitas Gunadarma dan Ketua BPD KKSS Depok
Ruslan Ismail Mage dalam berbagai forum selalu menyebut dirinya sebagai putra asli Bugis yang tidak pernah berhenti jatuh cinta terhadap alam dan budaya Minangkabau. Hal itu dibuktikannya melalui pengembaraan literatur dengan mengumpulkan data-data sejarah tentang kebesaran tokoh-tokoh bangsa asal Minangkabau, yang kemudian melahirkan buku berjudul “Generasi Emas (Pemikir Besar Minangkabau)”.
Dari Malaysia, sesekali saya membaca tulisan-tulisannya yang inspiratif di media daring. Tulisan-tulisan yang menyentuh jiwa, menyadarkan pikiran, mendamaikan hati, dan sekaligus mampu membangun rasa optimis dalam menjalani kehidupan. Salut dan selamat atas karya-karya bukunya. Teruslah berkarya untuk kehidupan.
Dirwan Ahmad Darwis
Ketua Yayasan Pusako Minangkabau, Malaysia
Saya sudah mengenal karya-karya buku Bapak Ruslan Ismail Mage sejak beberapa tahun yang lalu. Bahkan, dalam keadaan gundah dan rindu keluarga di kampung halaman, buku-buku motivasi karya Bapak Ruslan Ismail Mage selalu menemani, menginspirasi, dan menguatkan saya untuk terus bangkit mewujudkan mimpi saya mendirikan sekolah di kampung kelahiran. Benar kata orang bijak, teman paling setia dalam kondisi apa pun adalah buku.
Terima kasih kepada sang penulis buku Bapak Ruslan Ismail Mage, terima kasih buku-buku motivasi karyanya telah membakar jiwa saya menjadi pribadi yang selalu menyandarkan segalanya kepada Tuhan.
Ghinda Aprilia
Penggiat Literasi Hongkong
Masya Allah, tulisan “Logika Sedekah” sederhana yang jarang saya pahami. Terima kasih Pak Ruslan Ismail, tulisan-tulisannya selalu menginspirasi. Buku motivasinya yang sudah saya terima, selanjutnya saya berikan kepada putri saya untuk dibaca,karena sangat memotivasi dan menginspirasi. Terlebih gerakan literasi yang Bapak ciptakan, “Kado Buku untuk Sahabat” benar-benar luar biasa untuk lebih mendekatkan buku kepada anak-anak.
Sumardi, SE., Ak., M.Si., CA.
Asisten Komisioner KASN RI
Saya mengenal Bang Ruslan Ismail Mage sejak tahun 1997 ketika sama-sama mendapat beasiswa dari JIKA untuk berangkat ke Jepang. Sejak itu, saya sudah menganggapnya seperti abang sendiri untuk berdiskusi tentang kehidupan. Terlebih ia merupakan penulis produktif buku-buku motivasi kehidupan.
Di Negeri Sakura, saya selalu mengikuti tulisan-tulisan inspiratifnya yang menguatkan jiwa, terutama saat hidup di negeri orang. Buah penanya selalu menyegarkan hidup, laksana bunga Sakura yang bermekaran memancarkan harum semerbaknya.
Selamat kepada abang superku Ruslan Ismail Mage atas buku-buku barunya, dan jangan lupa kirim ke alamatku.
Tun Ahmad Gazali, S.H., M.Eng., Ph.D.
Engineering Leader at Asahi Techno Co., Ltd.
Susumago 6-56-2 Waga Cho Kitakami Shi Iwate Ken, Japan
Ada beberapa buku karya Pak Ruslan Ismail Mage yang sempat saya baca dan miliki. Setiap kata dan kalimatnya mengandung energi pencerahan yang saya rasakan langsung menggugah batin untuk bangkit kembali bersedakah ilmu. Terima kasih sang inspirator (guruku), melalui tulisan-tulisannya mengingatkanku kembali di masa-masa mengembara ilmu di Kota Anging Mammiri Makassar.
Drs. Hasbi Latif, M.Si.
Kolaka Utara
Tulisan-tulisan inspiratif dari sang inspirator yang lebih dikenal dengan inisial nama RIM, banyak memberi perubahan dalam hidup saya dulu dan sekarang. Perubahan itu nyata setelah melahap beberapa karya bukunya.
Setiap bait katanya mengandung energi positif yang mampu menstimulus jiwa yang terlena di zona nyaman sehingga lupa begitu banyak potensi diri yang wajib digali untuk melakukan perubahan agar bisa lebih sukses lagi. Energi kreatif dalam buku Bang RIM mengalir menelusuri urat nadiku yang bermuara kepada kebangkitan jiwaku menyongsong kehidupan lebih bermakna.
Abby Onety
Penggiat literasi, Guru SMA Nasional Makassar
Banyak sekali hal yang berubah jadi positif sejak mengenal tulisan-tulisan inspiratif sang inspirator RIM. Dalam setiap kegiatan yang kami lakukan, baik itu dalam lingkup keseharian maupun di birokrasi selalu menjadikan tulisan-tulisan RIM sebagai kata pembuka.
Selalu kami menularkan apa yang menjadi inspirasi sang penulis kepada keluarga, sahabat, bahkan ke seluruh penghuni Bumi Patampanua.
Dra. Rosmawati, M.Si.
Penggiat literasi Kolaka Utara
Sudah hampir ada satu dasawarsa mengenal baik sang inspirator Ruslan Ismail Mage. Kami satu visi dalam menyebar virus kesuksesan, kedamaian, dan kebahagian tanpa limit kepada seluruh anak-anak negeri.
Beberapa karya buku motivasinya sangat famiar bagi saya. Sipil Institute dan Universal Quantum seperti saudara kembar yang tinggal berjauhan tapi saling merindukan. Saya menyebutnya “Teroris Literasi” yang selalu siap meledakkan bom literasi untuk menghancurkan keangkuhan, kesombongan, pesimisme, kegalauan, dan keputusasaan pembaca bukunya.
Selamat saudaraku Ruslan Ismail Mage, atas launching gerakan literasi “Kado Buku untuk Sahabat.” Teruslah ledakkan bom literasi agar semakin banyak orang tersadar pentingnya menulis dan membaca buku.
Abi “Nana” Ceekha Sev
Founder Universal Quantum
Setiap membaca tulisan-tulisan Pak RIM, selalu membuka wawasan keilmuan kita dan menginspirasi untuk menjadi manusia yang lebih baik. Rangkaian kalimatnya selalu menghujam hingga ke relung hati untuk selalu bangkit berlari mengejar ketertinggalan walau harus menapaki gunung dan mengarungi samudra, melintasi angkasa, dan selalu ingin terbang memetik bintang-bintang menjadikan cahayanya sebagai pedoman di setiap menapaki kehidupan.
Membaca rangkaian kalimatnya tak akan pernah bosan dengan tatanan kata-kata bagai taman-taman yang sangat indah mempesona siapa pun yang mandangnya.
Super sekali, luar biasa. Penulis tangguh, inspirator ulung yang tiada lelah memotivasi untuk selalu maju bersama-sama.
Terima kasih, tulisan-tulisannya yang selalu menginspirasi, salah satu amalan yang takkan putus meskipun jasad dan roh telah terpisah nanti.
Bunda Islamiati
Penulis buku “Menata Diri Meniti Kehidupan secara Islami”
Luar biasa…. Hebat….Super…. Kagum pada sosok Bapak Ruslan Ismail Mage,Sang motivator handal, inspirator ulung….. Penulis tangguh..
Sehat selalu yaa.. Pak Doktor…
Tetap dengan karya2 Bapak yang luar biasa..
Sumpah Pena Telah diangkat…
Menulis adalah tugas mulia.
Salam Literasi…
Salam Penuh Cinta….
terus mencoba,
TERBENTUR
TERBENTUR
TERBENTUR
TERBENTUK
(Tan Malaka)