Oleh: Gusnawati Lukman
Teruntuk Sang Penggerak Kebanggaan hati, Inspirator Jiwa, Bapak Ruslan Ismail Mage,
Biarkan aku selalu memuliakanmu dengan narasi yang tak berkesudahan. Menelusuri jejak-jejak pengabdianmu, mengabadikan mega karyamu dalam dunia keabadian, menelisik kiprahmu dalam hidup dan kehidupan, meresapi makna cinta dan kasih sayang yang tercurah kepada semua pecintamu.
Biarkan aku selalu memuliakanmu dengan narasi yang tak berkesudahan. Mendengarkan semua kisah perjuanganmu dalam melakoni hidup ini, larut dalam mimpi-mimpi indah yang engkau rajut, yang tercurah semuanya untuk kebahagiaan anak-anak negeri.
Untuk Sang penggerak kebanggaan hati, ada butiran rindu di jejak hujan senja itu. Rindu akan hasrat menjadi duplikat dirimu. Aku belajar banyak dari maha karyamu. Aku selalu menjadikan dirimu inspirasi dalam setiap karya-karyaku. Aku ingin seperti dirimu. Berkarya dalam sunyi. Namun, bersinar terang benderang menerangi semesta raya. Merunduk seperti padi, tak terlihat, tetapi auranya terpancar ke mana-mana.
Biarkan aku selalu memuliakanmu dengan narasi yang tak berkesudahan karena aku belajar banyak dari wejangan-wejangan hidup yang engkau patrikan kepada kami. Menjalani hidup dengan kerendahan hati, selalu menjadi orang-orang yang dirindukan hadirnya oleh semesta, menjaga adab dan perilaku agar tidak tergelincir. Pembelajaran hidup yang akan selalu menjadi pegangan dalam menjalani hari-hari panjang.
Biarkan aku selalu memuliakanmu dengan narasi yang tak berkesudahan karena engkau adalah penggerak hati yang tak pernah jenuh dan tak pernah memadamkan api semangat dalam diri. Engkau selalu menyalakan lilin-lilin itu.
Teruntuk Sang penggerak kebanggaan hati, April adalah awal kebersamaan kita, sekaligus awal dari kebangkitan aku dalam berkarya. Bangkit dari kevakuman yang begitu panjang. Bangkit dari mimpi-mimpi kosong. Begitu banyak waktu yang terbuang percuma. Begitu banyak cerita yang tak terekam dan tak meninggalkan jejak lagi.
Biarkan aku selalu memuliakanmu dengan narasi yang tak berkesudahan karena dari dialog-dialog indah yang tercipta, lahir begitu banyak inspirasi yang menjadi pegangan jiwa. Aku yang selalu bermasa bodoh, tidak peduli , selalu cuek dengan pengembangan dan kompetensi diri, kini menemukan jati diri yang sebenarnya.
Biarkan aku selalu memuliakanmu dengan narasi yang tak berkesudahan karena engkau memang pantas menjadi penggerak jiwa, inspirator diri, yang selalu menabur benih-benih semangat yang menggelorakan hati pecintamu.
Biarkan kami melebur bersama cinta dan kasihmu, menitipkan segala kerinduan, semangat, dan harapan yang membara untuk berjuang menggapai mimpi. Bersama melangkah, menapaki jalan-jalan terindah menuju keabadian. Tetap bersama kami, berkarya untuk negeri.
Barakallahu Fii Umrik Bang RIM, Sang Penggerak kebanggaan kami. Panjang umur, selalu sehat wal afiat dalam lindungan Allah Swt. Sukses dan bahagia selalu bersama keluarga tercinta. Doa kami selalu menyertai setiap langkah perjuanganmu.
We always love you. Thanks for your great inspiration.
Watansoppeng, 27 Juli 2022
Wah hebat karyamu mengagumkan bagiku untuk ditiru…
mat berkarya bagi negri tercinta RI…
gue salut…pokoknya perfect narasi.