Oleh: Elvira Pereira Ximenes
Hari ini tidak seperti biasanya. Selesai beribadah. Kami masih salam-salaman dan berfoto ria di depan Gereja. Saat mau pulang, tiba-tiba datanglah sosok seorang pria muncul dari belakang tepat di belakang Gereja. Dia datang berjabat tangan dengan kami satu persatu dan saya adalah orang terakhir yang berjabat tangan hingga menggenggam tanganku dengan lembut.
Dia adalah sahabat penaku dulu di jaman SMA. Karena satu dan lain hal demi mengejar cita-cita, persahabatan kami ambruk ditelan waktu. Sambil berkomunikasi, dia tetap menggenggam tanganku dengan lembut. Ada rasa kehangatan, damai dan adem. Kami berkumpul bersama dengan sepupuku bercerita dari satu topik beralih ke topik yang lain dalam waktu yang singkat.
Tibalah saatnya kami pulang. Dalam perjalanan timbul suatu pertanyaan. Apa yang sedang terjadi dalam hidup ini? Aku tidak sanggup memeriksa batinku. Mengapa pikiranmu harus dicemari dengan hal-hal yang sepele? Tanpa sengaja aku mencoba mencari referensi secara akademik.
Menurut situs web.ridi.satff.ugm.ac.ind mengenai makna genggaman tangan dilihat dari sudut pandang medis dan sudut pandang psikologis. Dilihat dari sudut pandang medis; menggenggam tangan dapat mengurangi rasa sakit(anestesi), mengurangi tekanan darah, termasuk mengurangi stress. Dilihat dari sudut pandang psikologis dengan menggenggam tangan dapat meningkatkan ikatan emosional. Entah menggenggam tangan kekasih maupun sahabat. Genggaman tangan menunjukkan “I deeply care” atau “I trust you” selain itu dapat mengurangi rasa takut. Misalnya jika anak takut naik sepeda tapi pada saat digenggam dia berani. Pada saat ada sentuhan ringan ditangan dapat membantu meringankan ketegangan baik secara fisik maupun mental. Karena kulit menjadi lebih sensitif ketika kortisol mengalir deras melalui aliran darah. Konsentrasi ujung saraf terbesar terdapat di dalam tangan dan ujung jari. Ada banyak manfaat dari genggaman tangan yang sering berdampak positif dalam kehidupan.
Ada sebuah ajakan sebagai kata-kata mutiara dari sang inspirator BN Bang RIM yang berbunyi: ” Ayo genggam tanganku, lalu rasakan energi kreatif mengalir ke urat nadinya”. Sesungguhnya kalimat ini menggugah hatiku. Sebuah aksi yang menyimpan segudang rahasia. Mengundang memoriku, menggerakkan penaku hingga menghasilkan sebuah tulisan mengukir di atas kertas putih polos tentang energi positif yang dihasilkan oleh sebuah aksi genggaman tangan.