Oleh: Aldo Jlm

Siapakah sahabat Trio Jlm itu? Mengapa muncul nama baru di antara mereka? Darimana idenya?

Berawal dari persahabatan antara kakak dan adik, sebagai guru dan murid, dalam satu lingkungan pendidikan yang mempunyai misi dan visi yang sama dalam meniti karir dan masa depan yang gemilang. Saling mendukung, membimbing, menuntun ke jalan yang benar, dari bayangan ilmu yang tersirat di benak sang pendidik membaginya dengan penuh cinta pada anak muda masa kini yang dahaga akan ilmu di dunia pendidikan,’tuk meraih masa depan yang gemilang.

Sang pembimbing selalu membimbing para peserta didiknya dengan penuh kasih sayang yang tulus, muncullah tali persahabatan diantara mereka. Dari persahabatan inilah muncul nama Jlm (Jesus love me), berdasarkan pada sang pencinta yang tulus cintanya lewat cinta agape, ia dapat membuka kembali pintu surga dan dunia yang telah terputus oleh dosa manusia.

Dari ide inilah Trio Jlm ini muncul yakni: “Aldo Jlm, Agfa Jlm dan Anata Jlm”. Nama Jlm ini mengingatkan akan kecintaannya yang dalam bagi sang penyelamat dunia yakni Tuhan Yesus Kristus. Kecintaan akan Tuhannya yang maha pencinta dengan cinta agapenya, tak mengenal siapapun, baik itu, suku, agama, ras, usia, tua, muda, mencintai mereka semua sebagaimana adanya. 

Nama Aldo Jlm ini sendiri berarti (Altar domin Jesus love me) atau Altar cinta Yesus mencintaiku. Nama ini sampai saat ini masih tenar, walaupun kedua sahabatnya telah meninggalkannya, namun Aldo (Emil Santos) masih tetap eksis memakainya karena cintanya yang amat dalam bagi sang maha pencintanya.

Dalam jantungnya telah terukir nama ini hingga dia mencintai semua insan apa adanya, bukan ada apanya. Lebih-lebih bagi para anak didiknya yang ia didik dengan penuh cinta, entah sampai dimanapun mereka berada, dan mengayomi gelar setinggi langit pun dia tetap mencintai mereka dengan tulus, cintanya seputih salju Himalaya, secercah cahaya putih di ufuk timur, semerbak aroma bunga mawar di taman firdaus.

Dengan penuh cinta pula ia membimbing mereka, hingga kini mereka berdua telah menemui masa depan mereka masing-masing, dimana yang satu jadi suster Salesian Katolik (FMA), dan yang lainnya jadi suster di rumah sakit. Keinginannya membimbing mereka tidak sia-sia, ilmu apa saja yang diajarkan dan ia bimbing mereka dengan penuh cinta telah dapat membuahkan hasil yang gemilang. Karena keberhasilan seorang pendidik bukan hanya meluluskan mereka dari satu jenjang ke jenjang lainnya, melainkan mengantar mereka hingga menemukan masa depannya sendiri. 

Dia turut bahagia, hatinya penuh damai dan penuh cinta Jlm (Jesus love me) dimana cinta agapenya tak kunjung padam hingga kini, maka terpatrilah nama Jlm ini dijantunnya hingga ke liang lahat. Biar dunia tahu bahwa hidup tanpa cinta itu bagaikan hidup tak bernyawa. Dunia tanpa cinta, kehidupan para penghuninya akan morat-marit bagai neraka. Semoga mereka yang dia cintai abadi selalu cintanya bagai cinta Jlm pada kita semua. Kini hanya tinggal kenangan “Nostalgia Sahabat Trio Jlm 2015” di ESG LAT Lospalos. 

By Aldo Jlm’69

Edisi-BN, 190823

(Visited 38 times, 1 visits today)
Avatar photo

By Aldo Jlm

Elemen KPKers-Lospalos,Timor Leste, Penulis, Editor & Kontributor Bengkel Narasi sejak 2021 hingga kini telah menyumbangkan lebih dari 100 tulisan ke BN, berupa cerpen, puisi, opini, dan berita, dari negeri Buaya ke negeri Pancasila, dengan motonya 3S-Santai, Serius dan Sukses. Sebagai penulis, pianis dan guru, selalu bergumul dengan literasi dunia keabadian.

One thought on “Nostalgia Sahabat Trio Jlm 2015”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.