Negeri ini tidak akan hancur karena bencana atau berbeda. Tapi karena moral bejat dan perilaku korupsi.
unknow
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KORUPSI
Kompetensi yang diharapkan:
1). Mahasiswa mampu menjelaskan faktor penyebab korupsi secara internal
2). Mahasiswa mampu menjelaskan faktor penyebab Korupsi secara eksternal.
3).Mahasiswa mampu memahami faktor penyebab korupsi dalam perspektif Teoru.
Pokok Bahasan
Faktor-faktor Penyebab Korupsi.
Sub Pokok Bahasan
A. Faktor penyebab Internal
1).Aspek Sifat tamak, rakus manusia.
2). Gaya hidup Konsumtif
3). Moral
B. Faktor penyebab eksternal
1).Aspek Sosial
2).Aspek Politik
3).Aspek Hukum
4). Aspek Ekonomi
5). Aspek Organisasi.
C. Aspek Penyebab Korupsi Perspektif Teori.
1). Teori GONE
2).Teori Cultural Determinisme.
Pembahasan Materi :
A. Faktor Penyebab Internal
Faktor internal merupakan faktor pendorong korupsi yang berasal dari dalam diri setiap individu.
1). Sifat Tamak/rakus Manusia.
Hal ini bisa terjadi ketika seseorang mempunyai hasrat besar untuk memperkaya diri dan tidak pernah merasa puas terhadap apa yang telah dimilikinya. Tamak, berarti rakus hatinya, terlalu cinta dunia.
Keinginan berbeda dan berlebih tersebut kadang terlalu berlebihan atau di luar batas.
Keadaan yang demikian itu disebut tamak. Mengejar kekayaan hingga berlebih-lebihan, dan tidak memperhatikan orang lain yang juga membutuhkannya akan mengganggu kehidupan bersama.Terjadinya korupsi karena kejahatan orang profesional yang tamak dan rakus, sudah hidup berkecukupan tapi tidak pernah puas dan serakah.
2). Gaya hidup Konsumtif.
Diera modern saat ini, mendorong hidup dengan gaya konsumtif. Apabila tidak diimbangi dengan pendapatan yang memadai maka hal tersebut membuka peluang melakukan tindakan yang mengarah ke korupsi.
Koruptor bukanlah orang bodoh. Koruptor adalah orang yang pintar secara akademis. Maka satu-satunya penyebab korupsi adalah keserakahan untuk menumpuk kekayaan demi kepentingan diri sendiri.
Sudirman Muhammadiyah
Kenichi Ohmae dalam karyanya The End of the Nation State bahwa semakin meredupnya keutamaan faham negara bangsa (nation state) juga mendiskusikan mengenai pengelolaan kepentingan nasional dalam semangat dan visi yang baru, yaitu global oleh Ohmae di gambarkan sebagai suatu peradaban yang bersifat tanpa batas(bordeless world).
3). Moral yang Rendah
Seseorang mempunyai moral lemah cenderung mudah tergoda untuk melakukan tindakan korupsi.
Godaan itu bisa berasal dari atasan, teman setingkat, bawahaan atau pihak lain yang memberi kesempatan untuk melakukan korupsi. Sehingga dapat dikatakan bahwa aspek moral karena lemahnya iman , kejujuran, rasa malu dll
B. Faktor Penyebab Eksternal
1). Aspek Sosial
Dalam sebuah organisasi kesalahan individu sering ditutupi demi menjaga nama baik organisasi. Akibatnya seakan korupsi mendapat pembenaran. Mencermati hal demikian maka sikap masyarakat memberi peluang perilaku korupsi :
a. Nilai-nilai dan budaya di masyarakat mendukung untuk terjadinya korupsi.
b. Masyarakat menganggap bahwa korban yang mengalami kerugian adalah negara.
c. Masyarakat kurang menyadari bila dirinya terlibat dalam perilaku korupsi.
2).Aspek Politik
Dari sisi moral politik, kontrol sosial terhadap pejabat politik wajib dilakukan. Merujuk pendapat Rahardjo (2003) bahwa kontrol sosial adalah suatu proses yang dilakukan untuk mempengaruhi orang orang agar bertingkah laku sesuai dengan harapan masyarakat.
Kontrol sosial tersebut di jalankan dengan mengerakkan berbagai aktivitas yang melibatkan penggunaan kekuasaan negara sebagai suatu lembaga yang di organisasikan secara politik.
Untuk mempertahankan kekuasaan melalui partai politik biasa melakukan money politik.
3).Aspek Hukum
Hukum bisa menjadi faktor terjadinya korupsi dilihat dari dua sisi, disatu sisi dari aspek peraturan perundang-undangan dan dari sisi lemahnya penegak hukum.
4).Aspek Ekonomi
Faktor ekonomi, Tingkat pendapatan atau gaji yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya, Karl Marx menyebut betapa bahayanya pengaruh kekuasaan ekonomi
5). Aspek Organisasi
Organisasi yang sebagai penyebab korupsi adalah organisasi yang memberi peluang atau kesempatan terjadinya Korupsi(Tunggal 2020) :
a. Kurang adanya sikap keteladanan pemimpin yang merupakan panutan bagi bawahannya, apa yang diperbuatnya dapat di contoh bagi bawahannya.
b. Tidak adanya kultur/ budaya organisasi yang benar.
c. Kurang memadainya Sistem akuntabilitas.
d. Kelemahan sistem pengendalian manajemen
C. Faktor Penyebab Korupsi dalam Perspektif Teori.
Faktor internal dan eksternal penyebab Korupsi apabila di kabolarasikan dalam konsep teori biasa dikenal dengan konsep GONE, atau Gone teory oleh Jack Bologne (Bologne : 2006) :
G: Greedy (keserakahan)
O: Opportunity (Kesempatan)
N: Need (Kebutuhan) dan
E: Exposure (pengungkapan).
Keserakahan dan kesempatan merupakan faktor internal, sedangkan pengukapan merupakan faktor eksternal.
Gone Teory dapat di jelaskan sebagai berikut :
1).Seseorang akan melakukan korupsi karena memang pada dasarnya serakah, tidak pernah merasa puas, terus menimbun kekayaan harta. (Keserakahan).
2). Kebutuhan, seseorang harus melakukan korupsi karena terdesak kebutuhan hidup.
3). Kesempatan (opportunity) adanya kesempatan maka terjadilah penyelewengan yang merugikan negara.
4). Kondisi terakhir adalah pengungkapan (exposure) yaitu melalui penegakan hukum secara konsisten.
Teori Cultural Determinisme, sebagai teori mempelajari penyebab terjadinya korupsi.
Menurut Robert Merton bahwa korupsi merupakan suatu perilaku manusia yang diakibatkan oleh tekanan sosial, sehingga menyebabkan pelanggaran norma-norma.
Teori Solidaritas Sosial oleh Emile Durkheim (1858-1917) bahwa watak manusia sebenarnya bersifat pasif dan dikendalikan oleh masyarakat.
Solidaritas sosial itu sendiri memang unit yang abstrak.
Emile Durkheim berpandangan bahwa individu secara moral, netral dan masyarakatlah yang menciptakan kepribadiannya.
Teori Medan (Lewin) : perilaku manusia merupakan hasil interaksi antara faktor kepribadian (personality) dan lingkungan (enviroment) lapangan kehidupan seseorang terdiri dari orang ity sendiri dan lingkungannya.
Melalui teori ini bahwa perilaku korupsi dapat dianalisis maupun diprediksi memiliki dua opsi, lingkungan atau kepribadian individu pelaku yang saling terkait.
Teori Big Five Personality.
M. Costa& Mc Crae ( dalam Feist&feost 2008) merupakan konsep yang mengemukakan bahwa kepribadian seseorang terdiri dari lima faktor; extraversion, agreeblaness, neuroticism, openness, dan conscientioness.
Teori Kebutuhan (Maslow) korupsi seharusnya di lakukan untuk memenuhi kebutuhan yang paling bawah dan logikanya hanya di lakukan oleh orang kaya, berpendidikan tinggi.
KESIMPULAN
Faktor- faktor penyebab korupsi baik internal maupun eksternal sudah dijelaskan bahkan sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Kurangnya pengetahuan tentang korupsi membuat praktik ini terus ada.
Bahkan tak sedikit orang yang tidak mengetahui apa yang telah dilakukannya adalah tindak dan perilaku koruptif. Berdasarkan hal tersebut merupakan dasar perlunya mata Kuliah Pendidikan Anti Korupsi (PAK), agar mahasiswa paham dan tahu faktor-faktor penyebab terjadinya korupsi. Semoga materi ini dapat bermanfaat bagi peserta mata kuliah ini.
Daftar Referensi
Ahimsa Putra, H. S(2003), Jurnal Wacana: Korupsi di Indonesia: Budaya atau Polirik Makna ? Yoqyakarta: Insist Press
Aceng Abdullah (2017), Komunikasi Korupsi, Bandung, Simbiosa Rekatama Media.
Rahardjo, Satjipto(2003) Hukum dan Perubahan Sosial: Suatu Tinjauan Teoritis serta Pengalaman di Indonesia Bandung : Alumni
Makassar, 13 Juni 2022.
Dr. Sudirman, S. Pd., M. Si.
Mendidik pikiran tanpa mendidik nurani sama sekali bukanlah sebuah pendidikan, sehingga terlalu berat untuk bisa memaknai arti dari keadilan sosial & kesejahteraan rakyat.Bahan ini hanya berupah narasi konsep dan teori, tapi besar harapan saya, dapat di implementasikan dalam nilai praksis di lingkungan kita.
Dr.Sudirman, S. Pd., M. Si.
Faktor internal dan eksternal penyebab Korupsi apabila di kabolarasikan dalam konsep teori biasa dikenal dengan konsep GONE, atau Gone teory oleh Jack Bologne (Bologne : 2006) :
G: Greedy (keserakahan)
O: Opportunity (Kesempatan)
N: Need (Kebutuhan) dan
E: Exposure (pengungkapan).
sangat baik
Sangat bermanfaat
Terima kasih pak ilmunya
Sangat bermanfaat
Terimakasih pak
Menurut sya pak sangat baik kita mempelajari pendidikan anti korupsi
karna terciptanya generasi muda yang dengan sadar dan memahami bahaya korupsi, bentuk-bentuk korupsi, dan juga mengetahui sanksi-sanksi yang akan diterima jika seseorang melakukan korupsi