oleh: Artati Latif

Sebagaimana mutiara alam yang dipelihara dipenangkaran pembiakan pada hamparan laut bebas agar bisa menghasilkan mutiara unggul berkelas dunia,
maka mutiara yang dimaksud penulis dalam literasi ini adalah komoditas jagung yang selama ini menjadi tanaman unggulan dan primadona petani di Lalabata. Keunggulan komoditi tersebut karena mampu meningkatkan Nilai Tukar Petani dan prosperity petani bisa membuat selisih pendapatan dari usaha tani lain.

Dalam usaha tani jagung, untuk mendapatkan tingkat produktivitas yang tinggi, kualitas yang baik dan efisien maka penerapan teknologi produksi jagung melalui pendekatan pengelolaan tanaman secara terpadu(PTT-Jagung) dengan memadukan berbagai komponen teknologi. PTT adalah pendekatan dalam budidaya yang mengutamakan pengelolaan tanaman, lahan, air dan organisme pengganggu tanaman secara terpadu dan bersifat spesifik lokasi. PTT Jagung bertujuan untuk mempertahankan atau meningkatkan produktivitas jagung secara berkelanjutan dan meningkatkan efisiensi produksi.

Komponen teknologi yang bisa dikembangkan dalam PTT-Jagung antara lain varietas unggul
(yang sesuai dengan karakteristik lahan, lingkungan, baik jenis komposit maupun hibrida), benih bermutu (daya kecambah diatas 95%), penyiapan lahan hemat tenaga, populasi tanaman optimal (sekitar 66.600 tanaman/hektar), pemupukan yang efisien, berdasarkan fase pertumbuhan tanaman dan hasil pengamatan terhadap daun dengan menggunakan bagan warna daun serta berdasarkan status hara tanah, pengendalian OPT dengan mengutamakan aspek kelestarian lingkungan serta pengelolaan panen dan pasca panen sesuai kondisi sosial ekonomi dan sumberdaya petani.

Teknologi dan inovasi baru saat ini yang mulai dikembangkan terhadap produktivitas jagung adalah pengembangan jagung multi tongkol. Menurut Andreas Gunapradangga (Penas XVI Padang, 2023) bahwa dengan penggunaan enzim dan pupuk berbahan hayati cair serta perlakuan pengelolaan tanah serta penambahan kompos pada lahan bisa untuk mengoptimalkan jagung multi tongkol. SOP Jagung multi tongkol jika diterapkan sangat mungkin untuk menghasilkan produktivitas jagung yang diharapkan.
Melalui perlakuan tanah ditambahkan bahan organik cukup, penggunaan pupuk hayati cair (pelarut pospat dan K serta penambat N) dengan timing penggunaan dan pada ruas tanaman yang tepat maka jagung multi tongkol bisa optimal.

Berbagai metode dan upaya saat ini yang dilakukan oleh berbagai kalangan hanya semata-mata untuk menjaga postur tanaman jagung agar tetap produktif dan tentunya harapan kepada petani untuk mengambil sikap dalam menentukan pola budidaya jagung yang sesuai dengan kondisi lingkungan masing-masing dan kemampuan finansial petani dalam menerapkan variasi teknologi jagung saat ini.

Lalabata, 28 Agustus 2023

(Visited 394 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.