Sebagai manusia, apa.sih yang kita sombongkan. Mau pamer kekayaan, itu semua hanya titipan. Kelak, di akherat semuanya akan dipertanggungjawabkan asal muasalnya.

Lalu, apa yang mau dipamerkan dari kecerdasan manusia meraih titel pendidikan, padahal titel tertinggi adalah Almarhum, tidurnya pun di liang lahat. Meskipun hidup di dunia mempunyai rumah mewah bertingkat empat, itu semua tidak dibawa mati. Memang benar, rumah abadi kita kelak adalah kuburan.

Lantas, jabatan model macam apa yang manusia andalkan. Monarki apa lagi yang manusia pakai untuk mereguk sebuah wewenang. Toh pada akhirnya mati juga, kembali menghadap ilahi.

Kemudian, kecantikan dan ketampanan seperti apa yang manusia banggakan, yang pasti manusia bakal ubanan, mengkerut, keriput, menua bersama usia dengan segala penyakit di dalamnya. Tunggu saja ajalnya. Manusia tidak pantas menyombongkan diri, manusia yang mempunya sifat sombong sama dengan setan. Hanya Alloh yang memiliki kesombongan dengan segala ciptaan-Nya.

Jadi, dari ketampanan laki-laki serta kemolekan tubuh seorang wanita, apa yang bisa disombongkan, kalau pada akhirnya manusia dihinggapi segala macam penyakit yang pada akhirnya akan menjadi bangkai.

Kita ketahui bersama bahwa manusia, selama hidupnya membawa kotoran. Mulai dari kepala ada kotoran yang namanya ketombe, belum lagi kalau kepala tadi korengan tentu tak sedap aromanya.

Isi kepala dari manusia, yakni otak tidak semua berfikiran positif, malah berfikiran kotor alias piktor, yang memicu manusia berbuat diluar akal sehat manusia.

Turun ke bagian mata juga ada kotorannya, sebut saja belekan (blobok; jawa). Belum lagi kalau mata tadi sakit, tentu mengacaukan pandangan manusia.

Kuku-kuku jemari tangan dan kakipun harus diperhatikan perkembangannya, agar kuku yang tumbuh di jemari tangan dan kaki tidak menyerupai memedi.

Kemudian indra penciuman alias hidung, juga ada kotoran yang dikenal dengan sebutan upil. Uniknya, justru manusia ada menikmati ngupil.
Setelah hidung, manusia mempunyai dua telinga atau kuping, di dalamnya ada kotoran, bahasa jawanya kopok. Kotoran telinga atau kopok dikenal dengan istilah medis serumen. Serumen adalah kumpulan sel kulit mati, rambut, atau kotoran berada di bagian luar saluran telinga.

Selain telinga, manusia memiliki sepasang mata. Dibalik mata indah bola pingpong, ternyata mata juga menyimpan air mata dan kotoran berupa tai mata atau belek.

Kotoran mata, atau yang biasa disebut dengan “belek”, adalah perpaduan antara mukus, minyak, sel kulit mati, dan serpihan lainnya yang menumpuk di sudut mata kita saat bangun tidur.

Manusia diciptakan Tuhan begitu sempurna, salah satu anggota tubuh yakni gigi. Memiliki gigi sehat tanpa masalah memang menjadi impian banyak manusia. Khususnya remaja putra dan putri. Namun, sayangnya dibalik kebersihan, rupanya manusia memilki masalah gigi. Selanjutnya mulut manusia, selain sarana komunikasi, mulut juga memilki aroma tak sedap biasa dibilang hawa naga.

Kulit manusia, dibalik mulusnya kulit manusia juga mempunyai kotoran berupa daki. Daki merupakan kotoran yang terdiri dari sel kulit mati, minyak (sebum), serta keringat yang menumpuk di atas kulit.

Organ manusia yang paling vital adalah perut beserta usus didalamnya. Dimana dari semua limbah makanan ditampung, di cerna, di kelola dalam perut menjadi kotoran berupa kentut dan buang air besar.

Buang air besar atau BAB adalah salah satu fungsi fisiologis yang sangat penting dalam tubuh. Meskipun seringkali dianggap tabu untuk dibicarakan.

Kentut merupakan gas dari saluran pencernaan yang dikeluarkan melalui anus. Anehnya, sudah tahu kentut itu bau, masih dicari juga siapa yang kentut???.

Kentut sering kali terjadi ketika hendak buang air besar. Dengan dibarengi kencing melalui Mr. P dan Mrs. V.

Mengutip siloamhospitals menuliskan, beberapa orang mungkin pernah terpaksa menahan atau menunda BAB (berak) karena kondisi tertentu, seperti saat sedang melakukan perjalanan menggunakan transportasi umum. Meski terkesan sepele, kebiasaan ini harus segera dihentikan sebab berisiko menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, mulai dari sembelit, radang usus buntu

(Visited 30 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.