Oleh: Muhammad Sadar*

Balai Penyuluhan Pertanian atau (BPP) adalah bagian unit kerja OPD Dinas Pertanian di Pemerintahan Daerah yang berada di level kecamatan. BPP merupakan markas para Penyuluh Pertanian Lapangan/Swadaya (PPL/PPS) yang memiliki tugas pokok dan fungsi menyelenggarakan kegiatan penyuluhan pertanian kepada petani di Wilayah Kerja Balai Penyuluhan Pertanian (WKBPP).

BPP sebagai tempat koordinasi, konsultasi, dan pertemuan maupun pembahasan berbagai dinamika sektor pertanian di lapangan. Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2020 tentang Petunjuk Pelaksanaan Kostratani ditekankan bahwa peran dan fungsi BPP sebagai BPP Kostratani adalah menjalankan fungsi sebagai pusat data informasi pertanian, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat konsultasi atau klinik inkubator agribisnis, maupun pusat pengembangan jejaring kemitraan.

BPP Balusu yang eksistensinya berada di Kecamatan Balusu sebagai salah satu di antara tujuh BPP di
Kabupaten Barru. BPP Balusu dipimpin oleh satu orang Koordinator Fungsional Penyuluh Pertanian dan menguasai enam WKBPP sebagaimana jumlah desa/kelurahan di Kecamatan Balusu meliputi Desa Balusu, Binuang, Kamiri, Lampoko, Madello, dan Kelurahan Takkalasi. Pada setiap wilker tersebut didampingi oleh fungsional PPL Organik dan PPS masing-masing 1 orang. Selain tenaga SDM Penyuluh, BPP Balusu dilengkapi sarana teknologi informasi (IT), perangkat uji tanah sawah, tenaga khusus cyber extension yang bertugas mengelola data e-RDKK petani serta data pertanian secara umum, dan fasilitas kebun praktik sebagai media show window penerapan intensifikasi budidaya komoditas pertanian.

Kecamatan Balusu sebagai WKBPP Balusu memiliki luas wilayah 112,20 kilometer persegi dengan jumlah penduduk sebesar 19.038 jiwa. Luas baku sawah setelah kegiatan identifikasi LP2B mencapai 1.569 hektare (BPS,2022). Bentang alam wilayah ini dibelah oleh dua sungai, yaitu Sungai Takkalasi dan Sungai Lampoko yang mengalir dari arah timur dan bermuara di pesisir pantai di sebelah barat kecamatan. Keberadaan sungai tersebut menciptakan potensi air yang bisa dioptimalkan sebagai sumber air irigasi.

Daerah Irigasi (DI) yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah Barru di Kecamatan Balusu terdiri atas tujuh DI pada tiga wilayah desa, yaitu Balusu, Binuang, dan Kamiri. Luas hamparan sawah yang dialiri ketiga DI tersebut seluas 413 hektare. Namun dengan adanya usaha pompanisasi yang dilakukan petani sehingga luas tanam padi gadu di Kecamatan Balusu sanggup mencapai 1.150 hektare. Luas tanam padi tersebut merupakan realisasi tanam pada musim tanam April-September 2024. Capaian luas tanam ini adalah hasil kerja keras petani di bawah naungan 68 unit kelompok tani di seluruh WKBPP Balusu dan pendampingan para petugasnya.

Komoditas padi sebagai tanaman yang sangat fenomenal dan sensitif karena tingkat perhatian semua elemen bangsa terhadap komoditas ini sangat tinggi. Itulah sebabnya usaha tani padi mulai dari lahannya harus diolah intensif, ketersediaan prasarana dan sarana produksinya wajib dipenuhi berdasarkan perintah undang-undang meliputi (benih, pupuk, pestisida, alsintan, jaringan air irigasi, jalan tani, dan
kredit usaha tani), kondisi dan data iklimnya harus valid dan informatif, kemudian sistem perlindungannya disyaratkan terjaga, hingga harga maupun distribusinya wajib memperoleh proporsi yang layak untuk diperhatikan. Sedikit saja komponen di atas bersoal akan berdampak terhadap stabilitas ekonomi,
sosial, budaya bahkan berpotensi untuk dipolitisir eksistensi komoditas padi ini.

Dalam memasuki musim panen padi gadu tahun 2024 maka dilakukan suatu upaya untuk mengetahui tingkat produksi padi petani. Upaya yang sering diterapkan selama ini adalah strategi survei ubinan terhadap lokasi-lokasi kelompok tani yang telah memenuhi syarat panen. Pelaksanaan ubinan baik dilakukan secara mandiri maupun lokasi yang berbasis Kerangka Sampel Area, KSA-BPS terus dipantau perkembangannya dari awal pertanaman,masa vegetatif, generatif hingga panen.

BPP Balusu dalam setiap masa panen padi selalu mengambil peran nyata untuk melaksanakan survei ubinan. Dalam pelaksanaan safari ubinan lapangan pada musim panen gadu, BPP Balusu mengerahkan personil secara kolektif utamanya tenaga PPS yang berlatar kaum hawa.
Oleh penulis menyebutnya sebagai Srikandi BPP Balusu, yaitu para wanita-wanita muda, tangguh, berani dan kuat di dalam menghadapi medan survei ubinan yang menantang. Filosofi Bugis menyebutnya sebagai Anak Dara-Makkunrai Pore, Warani na Mawatang.

Sebagai gambaran tentang Srikandi, merupakan tokoh androgini dalam wiracarita dari India, yaitu Mahabharata. Srikandi adalah putri Prabu Drupada dan Persati dari Kerajaan Panchala. Sifat Srikandi yang pemberani, bersuara nyaring, keras, dan andal atau piawai dalam memanah. Yang menjadi watak dominan dalam diri Srikandi yaitu penuh semangat, kuat, pemberani, dan percaya diri. Sehingga wanita-wanita hebat yang memiliki visualisasi sikap tersebut sering dipersonifikasikan laksana seorang Srikandi.
(Gramedia Blog, 2021).

Mobilisasi safari ubinan musim panen padi tahun 2024 saat ini dilakukan oleh tim BPP Balusu sebagai dream team, atau tim ideal lapangan untuk menangani pekerjaan survei ubinan. Dengan mengendarai kuda besi berwarna merah dan putih, Syamsul Bahri, S.P., M.P. selaku Koordinator BPP Balusu sekaligus Mantri Tani Kecamatan Balusu didampingi Ramli Ambarisan, S.P. (oleh penulis biasa dipanggil Mas PRam/Pak Ramli), selaku petugas POPT Kecamatan Balusu membawa para Srikandi BPP Balusu beserta perangkat dan perlengkapan ubinan menyusuri lokasi-lokasi panen padi petani yang diawali dari Desa Kamiri, Madello, Lampoko, dan Binuang.

Di antara belahan petak sawah dan di antara galengan sawah maupun di bawah deru mesin combine harvester, personel Srikandi BPP Balusu melakukan tugas dan peran masing-masing dalam menentukan petak dan plot sawah yang disurvei. Adapun tugas dan peran para Srikandi BPP Balusu diuraikan sebagai berikut.

  1. Mega Rusari, A.Md dan Rizka, S.Tr.T bertugas mengambil langkah empat penjuru mata angin
    Barat-Timur dan Utara-Selatan untuk menentukan angka random dan peletakan plot sampel ubinan di dalam petak sawah. Kedua srikandi tersebut selaku PPS wilker Takkalasi dan Madello.
  2. Mellysa, S.Tr.T dengan lokasi binaan Desa Lampoko, berperan mengoperasikan aplikasi survei ubinan versi BPS 2018 sekaligus bertindak sebagai fotografer dokumentasi kegiatan yang hasil bidikannya seperti pemotretan ala drone dari posisi ketinggian.
  3. Fitti Yayat Sari, S.Tr.P yang mengawal Desa Kamiri bertugas merangkai dan meletakkan alat ubinan berbahan stainless dengan ukuran 2,5 x 2,5 meter sebanyak empat sisi. Peran tambahan srikandi yang satu ini adalah menghitung jumlah rumpun dalam plot dan rata-rata jumlah anakan padi produktif serta melakukan penimbangan gabah kering panen dari hasil perontokan malai secara elektrik.
  4. Risna Verawati, S.P. sebagai PPS di wilker Balusu berperan melakukan pencatatan rekapitulasi hasil ubinan dan menghitung konversi angka timbang hasil ubinan dari status gabah kering panen ke gabah kering giling hingga beras konsumsi. Srikandi Risna juga bertugas sebagai tenaga cyber extension di markas BPP Balusu.

Perolehan data produktivitas padi yang dicapai dalam safari ubinan kali ini (pekan III-IV Juli 2024) adalah rata-rata antara 6,3-7,4 ton gabah kering panen per hektare dari estimasi luas panen antara 20 hingga 30 hektare. Hasil tersebut diperoleh dari delapan sampel plot ubinan masing-masing dua kali ulangan pada empat wilker, yaitu Kamiri, Madello, Lampoko, dan Binuang dengan berbagai ragam penggunaan varietas antara lain Ciliwung, Cigeulis,Inpari 32, Mekongga, dan M70D. Pada umumnya lokasi ubinan tidak tergolong dalam basis kerangka sampel area BPS, namun SOP dan cara mengubin, penentuan plot, dan penggunaan alat ubin standar tetap berdasarkan dan mengacu pada metode dan aplikasi survei ubinan BPS 2018.

Perjalanan eksekusi ubinan di tingkat BPP Balusu akan terus bergerak hingga panen padi usai. Semakin banyak sampel yang diambil akan semakin banyak pula yang mewakili dan mendekati angka riil produktivitas di wilayah ini. Representasi hasil ubinan diharapkan mampu menjadi angka tetap di lapangan. Indikator data tersebut akan terakumulasi nilainya dan sebagai pembanding dari hasil ubinan berbasis kerangka sampel area. Report tindak lanjut berikut dari progress survei adalah menjadi bahan data capaian kinerja dalam pembinaan produktivitas padi.

Penyelenggaraan dan penerapan ubinan pada setiap musim panen tanaman pangan dan palawija, baik padi, jagung,umbi-umbian, dan kacang-kacangan telah menjadi keniscayaan dalam salah satu teknik pendugaan produksi tanaman budidaya. Pelibatan petugas pertanian lainnya menjadi wajib hukumnya untuk selalu dilaksanakan setiap musim panen tiba. Kehadiran para srikandi-srikandi dara muda yang berperan ganda mengawal pertanaman hingga panen akan menguatkan jati dirinya sebagai abdi masyarakat yang bertanggung jawab.

Pengkaderan srikandi pertanian sejak dini, bertujuan sangat mulia karena merekalah nanti sebagai suksesor penugasan lapangan di sektor pertanian. Manfaat lain yang bisa diperoleh adalah jika suatu masa nanti para srikandi tersebut bergeser wilayah penugasan di lingkup BPP Balusu,
maka mereka tidak asing lagi terhadap wilker baru, karena sebelumnya sudah beradaptasi maupun berasosiasi dengan para pelaku pertanian di dalamnya.

Penulis sangat mengapresiasi kinerja para dream team BPP Balusu atas dedikasi dan tanggung jawabnya serta partisipasi para petaninya dalam mensukseskan event ubinan setiap musim panen padi.
Kerja sama yang apik berpadu dengan semangat muda para srikandi. Soliditas dan saling mendukung antar petugas sangat tampak ketika salah satu petugas organik tidak mampu melanjutkan perjalanan safari ubinan pada lokasi survei berikutnya.

BPP Balusu telah memberi pesan nilai bahwa kolaborasi kerja itu penting, pembinaan berkelanjutan kepada semua personel, baik organik maupun nonorganik, sangat mewarnai hasil kerja di tingkat lapang. Pencapaian ini tentunya tak lepas dari bimbingan dan petunjuk para pembina BPP terdahulu dan sekarang. Wajar saja jika Bupati Barru mengganjar Sertifikat Penghargaan kepada BPP Balusu sebagai Balai Penyuluhan Pertanian Berprestasi Pertama tingkat Kabupaten Barru tahun 2023.

Bisa jadi, penghargaan pemerintah tersebut berkorelasi positif dengan pencapaian nilai-nilai kinerja yang dibangun oleh komandan BPP Balusu. Tradisi safari ubinan selama ini telah menjadi urusan penting di BPP Balusu terlebih lagi aktivasi para srikandinya sebagai penciri yang khas dalam penyelenggaraan survei, baik ubinan mandiri maupun ubinan berbasis kerangka sampel area. Srikandi BPP Balusu menjelma sebagai tipe wanita pekerja keras, ulet, setia, dan menjadi dambaan maupun pujaan hati para
Arjuna yang gagah dan bertanggung jawab.

Srikandi BPP Balusu akan menguatkan citra dirinya sebagai petugas pertanian andal dan terpercaya, selanjutnya akan menjadi generasi pelanjut sebagai aktor safari ubinan di masa depan.

Barru,25 Juli 2024

*Warga Bengkel Narasi Indonesia, Jakarta.

(Visited 230 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.