Oleh : Muhammad Sadar*
Siklus pertumbuhan dan perkembangan metabolisme padi dalam proses budidaya yang menempuh perjalanan waktu selama 100 -110 hari pasca semai atau 80 – 85 hari setelah tanam, komoditas padi tersebut jika sampai masanya akan dilakukan pengakhiran fase vegetatif dan generatif hingga fase masak fisiologis melalui eksekusi panen. Prosesi panen dilakukan dengan menggunakan alat manual panen non mekanis atau combine harvester machine. Setiap kali musim panen padi berlangsung,grup panen maupun brigade alsintan panen turut meramaikan panen raya padi pada semua lokasi hamparan persawahan milik petani.
Kegiatan panen raya padi pada musim tanam gadu tahun 2024 kali ini dilaksanakan di Desa Lompo Tengah Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Barru.Desa Lompo Tengah merupakan bagian dari salah satu desa di Kecamatan Tanete Riaja dan desa ini paling kecil wilayahnya diantara tujuh desa. BPS,2023 mencatat luas Desa Lompo Tengah 13,32 kilometer persegi yang terdiri atas enam dusun dengan total jumlah penduduk sebesar 2.742 jiwa. Adapun luas baku sawah (LBS) 445 hektare dan jumlah petani aktif sebanyak 595 orang yang diwadahi oleh 16 unit kelompok tani.
Gambaran tentang potensi sumber daya pertanian di Desa Lompo Tengah, selain padi sebagai komoditas unggulan dan menjadi sumber kehidupan utama penduduk, komoditas palawija lain yang turut mendukung petani sebagai pekerja polivalen sektor pertanian adalah budidaya jagung, kacang ijo,
kacang tanah, ubi jalar,singkong, termasuk semangka dan tembakau sebagai komoditi musiman pada lahan sawah setelah panen padi.Sub sektor peternakan juga tak lepas sebagai pekerjaan utama petani di Lompo Tengah meliputi pemeliharaan ternak sapi dan ayam kampung super atau ayam pedaging, ternak itik serta perikanan darat berupa pemeliharaan ikan tawar di kolam terpal bioflok.
Salah satu komoditi yang unik di Desa Lompo Tengah dan satu-satunya local wisdom yang ada di Kabupaten Barru yakni tradisi masyarakat secara berkelompok atau per rumah tangga dalam memproduksi makanan/penganan khas “Lemmang” yaitu olahan beras ketan hitam atau ketan putih yang dikemas dalam sebuah bulo biasa disebut lebong dan dibakar pada posisi vertikal.Proses pembuatan
Lemmang ini bahkan biasa diproduksi dalam masyarakat DeLoteng(sebutan kren Desa Lompo Tengah) secara massal atau Mallemmang Siwanua jika sewaktu-waktu diperlukan pada acara atau event budaya tertentu. Pada event tersebut segenap penduduk DeLoteng tua-muda, anak-anak dan remaja,laki-wanita turut serta dalam melibatkan diri mulai persiapan dan pengolahan bahan, pembakaran perapian hingga penyajian Lemmang terhadap tamu yang berkunjung.
Lemmang disamping sebagai produk kuliner masyarakat Desa Lompo Tengah yang sudah turun temurun sebagai budaya lokal, aktifitas Mallemmang tersebut yang menghasilkan Lemmang menjadi sebuah usaha produktif yang menggerakkan perekonomian masyarakat.Produk Lemmang setiap waktu dijajal di pasar setempat hingga pasar antar desa atau pasar lintas kecamatan. Bahkan Lemmang sudah menjadi brand produk khusus Desa Lompo Tengah yang sudah sangat populer sejak dahulu.
Mallemmang Siwanua akan didemonstrasikan dan menjadi bagian pada Semarak Hari Jadi Desa Lompo Tengah 09 September 2024. Peragaan tradisi lokal Mallemmang Siwanua telah melahirkan spirit masa panen padi musim tanam gadu tahun 2024.Jika pembukaan masa panen padi rendengan musim tanam 2023/2024 bulan April lalu yang dihadiri oleh Dan Dim 1405 Parepare beserta jajaran Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Barru, maka pembukaan musim panen padi gadu tahun 2024 pada hari Jumat,30 Agustus 2024 pada lokasi dan sawah yang sama di kelompok tani Sappo Batu I, kembali dilakukan seremonial panen oleh Bapak Bupati Barru Dr.(Hc).Ir.H. Suardi Saleh,M.Si yang didampingi oleh para pimpinan eselon dua Pemkab Barru.Pada aksi panen bersama, Bupati Barru dengan sigap mengoperasikan combine harvester machine dan mampu menyelesaikan satu putaran panen diatas sawah seluas 0,70 hektare dilanjutkan dengan penyabitan padi pada spot panen yang telah disiapkan.
Kegiatan panen padi bersama turut dihadiri oleh Kepala BSIP Serealia Provinsi Sulawesi Selatan selaku Liaison Officer (LO) Program Perluasan Areal Tanam (PAT) Padi Kementan, Dr.Amin Nur, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Barru,Pimpinan BPD Sulselbar,BPS Barru, serta jajaran pimpinan pemerintahan Kecamatan Tanete Riaja dan para petugas pertanian wilayah antara lain Camat,Dan Ramil 08, Kapolsek,PBT,BPP/Mantri Tani/POPT/PPL dan kelompok tani se-Kecamatan Tanete Riaja,Kepala Desa Lompo Tengah sebagai tuan rumah beserta segenap perangkat desa.
Pada pembukaan acara panen padi bersama, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Barru melaporkan bahwa,”lokasi panen padi saat ini adalah merupakan areal PAT yang mana diletakkan satu paket kegiatan Irigasi Perpompaan (Irpom PAT) untuk mendukung sistem pengairan lahan sawah dan menambah luas areal tanam padi petani. Dikatakan pula bahwa, luas tanam padi di Kabupaten Barru pada musim gadu tahun 2024 seluas 8.288 hektare dan terpanen per 29 Agustus seluas 4.200 hektare.Atas
dukungan Irpom Kementan dan upaya mandiri,petani di Barru akan mulai melanjutkan pertanaman padi untuk yang ketiga kalinya tahun 2024.
Selanjutnya Kepala BSIP Serealia Sulawesi Selatan selaku LO PAT Padi Kementan, menyampaikan bahwa,”tujuan utama kegiatan irpom adalah untuk mensupport peningkatan luas areal tanam yang dibatasi oleh aksesibilitas air karena adanya periode kering yang berkepanjangan. Irpom berperan untuk menaikkan air yang terpendam di bawah permukaan tanah atau air permukaan yang berada di sungai atau sumber air lainnya.Kepala BSIP juga akan menstimulan petani melalui penyediaan varietas benih padi genjah dan toleran terhadap salinitas seperti Inpari 34 Agritan.”
Selanjutnya sambutan dan arahan Bupati Barru menegaskan bahwa,”dunia pertanian secara besar-besaran telah bertransformasi terutama dalam penggunaan alat dan mesin panen padi.
Program Kementan dalam merefocusing anggaran untuk kebutuhan pompanisasi PAT padi.Program ini sebagai solusi yang sangat riil dan tepat sasaran.Inilah salah satu wujud perhatian pemerintah sesungguhnya kepada rakyatnya. Bupati Barru seraya bernostalgia mengenang masa-masa panen dahulu di kampung dengan menggunakan alat panen tradisional (Bugis:Rakkapeng atau Anai-anai) hingga memperoleh upah panen, duassio ase mabbesse. Bupati Barru berharap kepada petani untuk mengoptimalkan lahan sawah yang dimilikinya dan para petani agar bersinergi dengan petugas teknis pertanian.”
Lompo Tengah yang berarti sebuah kampung besar nan subur yang berada pada posisi pertengahan aliran sungai yang membelah desa ini. Desa Lompo Tengah merupakan bagian dari desa penerima manfaat bantuan benih pemerintah sebanyak delapan kelompok tani untuk musim tanam gadu 2024 dengan luas tanam 185 hektare. Alokasi benih bantuan pemerintah yang bervarietas Inpari 32 dari kegiatan APBN TP di satker Provinsi Sulawesi Selatan, khusus Kabupaten Barru sebanyak 26 ton untuk luas tanam 1.040 hektare. Realisasi tanam padi gadu tahun 2024 Lompo Tengah seluas 280 hektare dengan indeks pertanaman dua kali setahun.
Namun pada lokasi panen bersama, varietas padi yang dieksekusi adalah varietas Inpari 6 Jete yang telah dilepas pemerintah sejak tahun 2008. Fanatisme penggunaan varietas padi adalah sikap petani terhadap hasil uji organoleptik, ketahanan dan produktivitas suatu jenis padi.Unsur rasa,tekstur dan mutu beras/nasi Inpari 6 tergolong enak dan sangat pulen.Sedangkan faktor ketahanan Inpari 6 dilihat dari sisi tahan terhadap kerebahan,tahan hama wereng batang coklat biotipe 2 dan 3 serta tahan terhadap penyakit hawar daun bakteri patotipe III,IV,dan VIII.Inpari 6 Jete cocok ditanam di sawah dataran rendah sampai ketinggian 600 meter diatas permukaan laut. Produktivitas Inpari 6 Jete yang dicapai dalam panen bersama sebesar 7,91 ton per hektare gabah kering giling melampaui produktivitas rata-rata hasil berdasarkan deskripsi VUB Padi tahun 2022 sebesar 6,82 ton per hektar.
VUB Inpari 6 Jete yang terpanen pada musim gadu tahun 2024 dan memiliki mutu, tekstur sangat pulen selanjutnya akan berperan dalam menguatkan citra maupun pesona DeLoteng dalam merayakan hari jadinya yang ke-64 sejak terbentuk pada tahun 1960 silam. VUB Inpari 6 Jete yang merupakan hasil persilangan padi antara varietas Dakava line 85 dengan Membramo bisa jadi akan menjadi bagian komposisi dalam formula Mallemmang Siwanua pada masyarakat Lompo Tengah.Sifat dan karakter tampilan morfologinya sangat menampakkan sebuah varietas unggul padi (VUB).
Pada era merdeka saat ini,petani benar-benar dihadapkan pada kebebasan menggunakan varietas unggul padi. Walaupun demikian, petani tetap diharapkan dalam memilih VUB harus sesuai dan cocok kondisi agroklimat wilayah pengembangan. Varietas padi harus mampu beradaptasi luas sebagai prasyarat untuk dikembangkan petani secara menyeluruh. Euforia merdeka pada bulan bersejarah ini akan mengantarkan harapan petani untuk selalu merdeka menentukan sikapnya dalam berbudidaya padi.
Aroma merdeka bagi petani yang dibutuhkan adalah kemerdekaan dalam masa panen padi dengan harga gabah yang sesuai ekspektasi, paling kurang harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah.Aura merdeka selanjutnya yang hendak dirasakan petani adalah ketika sarana produksi pertanian memenuhi unsur tepat (waktu, jenis, harga,mutu dan tempat) berdasarkan perintah undang-undang serta kondisi iklim mendukung usaha budidaya dan tidak menimbulkan kerusakan tanaman secara destruktif.
Akhirnya,penulis mengucapkan selamat Hari Jadi ke-64 Desa Lompo Tengah sebagai sebuah desa legenda di Kabupaten Barru, semoga panen padi merdeka pada musim gadu 2024 mengantarkan masyarakatnya sukses menerapkan karya-karya pertanian yang lebih maju.Upaya penerapan inovasi pertanian di tingkat lapang adalah semata-mata untuk kemajuan petani, meningkatkan daya saing produk pertanian,efisiensi proses produksi,dan kesejahteraan petani dalam era kemerdekaan ini lebih terjamin dan berkelanjutan.
Lompo Tengah,30 Agustus 2024
*Warga Bengkel Narasi Indonesia,Jakarta