. “Interaksi simbolik membangun identitas diri.” (Mind, Self, and Society, 1934)

George Herbert Mead

A. Tentang George Herbert Mead

Berikut adalah biografi George Herbert Mead:

Kehidupan Awal

  1. Lahir: 27 Februari 1863, South Hadley, Massachusetts, Amerika Serikat.
  2. Ayah: Hiram Mead, seorang pendeta.
  3. Ibu: Elizabeth Storrs Mead, seorang guru.
  4. Saudara: Tiga bersaudara.

Pendidikan

  1. Universitas Oberlin (1883-1887), Ohio.
  2. Universitas Harvard (1887-1888), Massachusetts.
  3. Universitas Leipzig (1888-1889), Jerman.
  4. Universitas Berlin (1889-1891), Jerman.

Karir

  1. Guru di Universitas Michigan (1891-1894).
  2. Dosen di Universitas Chicago (1894-1931).
  3. Mengembangkan teori interaksi simbolik dan konstruksi diri.
  4. Mengajar psikologi sosial dan filsafat.

George Herbert Mead (1863-1931) adalah seorang filsuf dan sosiolog Amerika yang berkontribusi signifikan dalam pengembangan teori sosiologi.

Kontribusi

1. Mengembangkan teori sosiologi modern.

2. Mempengaruhi perkembangan psikologi sosial.

3. Menginspirasi teori interaksi simbolik.

4. Berkontribusi pada filsafat pragmatisme.

Karya Utama

1. “Mind, Self, and Society” (1934)

2. “The Philosophy of the Present” (1932)

3. “The Individual and the Social Self” (1913)

Pengaruh

1. Herbert Blumer

2. Erving Goffman

3. Harold Garfinkel

Kematian

  1. 26 April 1931, Chicago, Illinois.
  2. Usia 68 tahun.

Tokoh Sosiologi Klasik

George Herbert Mead (1863-1931) termasuk sebagai tokoh sosiologi klasik. Alasannya:

Kriteria Sosiologi Klasik

  1. Periode waktu: Mead hidup pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, saat sosiologi sedang berkembang.
  2. Pengaruh besar: Teorinya mempengaruhi perkembangan sosiologi, terutama interaksi simbolik dan konstruksi diri.
  3. Karya fundamental: Karyanya, “Mind, Self, and Society” (1934), dianggap klasik dalam sosiologi.

Kontribusi Mead

  1. Teori Interaksi Simbolik: menjelaskan bagaimana manusia berinteraksi melalui simbol-simbol.
  2. Konsep “I” dan “Me”: memperkenalkan dualitas diri dalam interaksi sosial.
  3. Pembentukan Identitas Diri: menjelaskan peran interaksi sosial dalam membentuk identitas diri.

Tokoh Sosiologi Klasik Lainnya

  1. Émile Durkheim
  2. Karl Marx
  3. Max Weber
  4. Auguste Comte
  5. Herbert Spencer

Simbol-simbol adalah alat komunikasi yang memungkinkan manusia berinteraksi.” (Mind, Self, and Society, 1934)

George Herbert Mead

B. Pembahasan Teori “I” dan “Me”

Teori “I” dan “Me” Herbert Mead merupakan bagian integral dari Teori Interaksi Simbolik. Teori ini menjelaskan bagaimana individu membentuk identitas diri melalui interaksi simbolik dengan orang lain.

Berikut adalah hubungan antara Teori “I” dan “Me” dengan Teori Interaksi Simbolik:

Konsep Utama

  1. Interaksi Simbolik: manusia berinteraksi melalui simbol-simbol (bahasa, gerakan tubuh, ekspresi wajah).
  2. “I” (Aku): aspek diri yang aktif, spontan, dan kreatif.
  3. “Me” (Aku yang dilihat orang lain): aspek diri yang dilihat dan dipahami orang lain melalui interaksi simbolik.

Proses Pembentukan Identitas

  1. Individu berinteraksi dengan orang lain melalui simbol-simbol.
  2. Simbol-simbol tersebut diinterpretasikan dan dimaknai oleh penerima.
  3. Respon penerima mempengaruhi identitas diri individu (“Me”).
  4. “I” dan “Me” saling berinteraksi dan mempengaruhi.

Teori “I” dan “Me” dikembangkan oleh George Herbert Mead, seorang sosiolog Amerika, dalam konsepnya tentang “Teori Interaksi Simbolik”.

Berikut adalah penjelasan singkat:

Konsep “I” dan “Me”

  1. “I” (Aku): Merujuk pada diri yang aktif, spontan, dan kreatif. Ini adalah aspek diri yang unik dan tidak terikat oleh norma sosial.
  2. “Me” (Aku yang dilihat orang lain): Merujuk pada diri yang dilihat dan dipahami oleh orang lain melalui interaksi sosial. Ini adalah aspek diri yang dibentuk oleh norma, nilai, dan harapan sosial.

. “Diri (self) tidak dapat ada tanpa masyarakat.” (Mind, Self, and Society, 1934)

George Herbert Mead

Proses Interaksi

  1. Interaksi simbolik: manusia berinteraksi melalui simbol-simbol (bahasa, gerakan tubuh, ekspresi wajah).
  2. Pembentukan diri (self) melalui interaksi sosial.
  3. “I” dan “Me” saling berinteraksi dan mempengaruhi.

Karakteristik “I”

  1. Aktif dan spontan.
  2. Tidak terikat norma sosial.
  3. Sumber kreativitas dan inovasi.

Karakteristik “Me”

  1. Pasif dan reflektif.
  2. Terikat norma sosial.
  3. Sumber identitas diri.

Implikasi

  1. Pembentukan identitas diri melalui interaksi sosial.
  2. Peran norma dan nilai sosial dalam membentuk perilaku.
  3. Pentingnya komunikasi efektif dalam membangun hubungan sosial.
  4. Pengaruh lingkungan sosial terhadap perkembangan diri.

Kritik dan Pengembangan

  1. Teori ini dianggap terlalu simplistik.
  2. Kurang memperhatikan faktor biologis dan psikologis.
  3. Pengembangan teori ini oleh Herbert Blumer dan Erving Goffman.

Konsep “I” dan “Me”: memperkenalkan dualitas diri dalam interaksi sosial.

(Dr.Sudirman, S. Pd., M. Si.)

21 01.25

Referensi Rujukan

  1. Mead, G. H. (1934). Mind, Self, and Society.
  2. Blumer, H. (1969). Symbolic Interactionism.
  3. Stryker, S. (1980). Symbolic Interactionism.

Demikian materi ini diberdayakan buat mahasiswa saya dalam matkul Sosiogi, semoga bermanfaat dan menambah daya ingat terhadap teori-teori sosiologi dan menjadi teraphy bagi penulis daləm merawat ingatan terhadap ilmu Sosiologi yang sangat dicintainya.

Merawat Ingatan adalah sebuah teraphy bagi penulis untuk mereplay kembali teori-teori Sosiologi sejak kuliah S2 di Sosiologi Unhas(1999), dan S3 Sosiologi UNM(2010), saya sangat konsen dan suka materi2 Sosiologi klasik dan modern, hingga 2013 penulis terkena stroke ringan serasa semua ingatan itu ingin ku ulang dengan menuliskan nya kembali, sebagaimana Filsuf Friedrich Nietzsche menyebut Ingatan sebagai sumber kekuatan dan kelemahan.Mari merawat ingatan kita agar memory kita sehat.

Ingatan sebagai pengalaman subjektif

(Edmund Husserl)

Tetap berkarya

Makassar, 21 Januari 2025

Diberdayakan sebagai Materi Kuliah :

Dr.Sudirman, S. Pd., M. Si. [Dosen Sosiologi]

Dosen yang baik adalah yang membuat siswa berpikir, bukan hanya duduk mendengarkan” (Spcrates)

(Visited 36 times, 1 visits today)
Avatar photo

By Sudirman Muhammadiyah

Dr. Sudirman, S. Pd., M. Si. Dosen|Peneliti|Penulis| penggiat media sosial| HARTA|TAHTA|BUKU|

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.