Pendahuluan

Santo Fransiskus dari Sales adalah seorang uskup dan teolog Katolik yang dikenal karena kebijaksanaan, kelembutan, serta pendekatannya yang penuh kasih dalam membimbing umat menuju kehidupan rohani yang lebih baik. Ia diakui sebagai santo pelindung para penulis, jurnalis, dan pekerja media Katolik karena kontribusinya yang luar biasa dalam evangelisasi melalui tulisan.

Riwayat Hidup Singkat

Fransiskus lahir pada 21 Agustus 1567 di Château de Sales, Savoy (sekarang bagian dari Prancis). Meskipun berasal dari keluarga bangsawan yang menginginkannya menjadi seorang pengacara, ia memilih jalan imamat setelah menyelesaikan studinya di Universitas Paris dan meraih gelar doktor hukum di Universitas Padua. Ia ditahbiskan sebagai imam pada tahun 1593 dan kemudian diangkat menjadi Uskup Jenewa pada tahun 1602.

Sebagai seorang uskup, ia menghadapi banyak tantangan, terutama dalam menghadapi kelompok Protestan Calvinis di wilayahnya. Dengan pendekatan yang penuh kelembutan dan kebijaksanaan, ia berhasil membawa banyak orang kembali ke Gereja Katolik.

Peran sebagai Pelindung Para Penulis dan Jurnalis

Santo Fransiskus dari Sales memiliki kemampuan luar biasa dalam menulis. Ia memahami bahwa kata-kata tertulis dapat menjadi sarana yang kuat untuk menyebarkan iman. Karena itu, ia sering menulis selebaran dan buku-buku yang berisi ajaran iman Katolik dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti.

Beberapa karya tulisnya yang terkenal meliputi:

  1. Introduction to the Devout Life (Pengantar Hidup Saleh)

Buku ini memberikan panduan praktis bagi umat awam untuk menjalani kehidupan rohani dalam keseharian mereka. Karya ini menjadi salah satu buku rohani paling berpengaruh dalam sejarah Gereja Katolik.

  1. Treatise on the Love of God (Risalah tentang Kasih Allah)

Dalam buku ini, Fransiskus menjelaskan hubungan manusia dengan kasih Allah serta bagaimana setiap orang dapat mengalami dan menghayati kasih-Nya dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, ia juga dikenal karena menulis banyak surat dan artikel yang membantu umat memahami iman mereka dengan lebih baik. Cara penyampaiannya yang lembut dan bijaksana membuatnya dikenal sebagai “Doktor Kasih” (Doctor of Charity).

Karena dedikasinya dalam menulis dan menggunakan media cetak untuk evangelisasi, Paus Pius XI pada tahun 1923 secara resmi menetapkannya sebagai pelindung para penulis, jurnalis, dan pekerja media Katolik.

3. Warisan dan Inspirasi bagi Penulis

Warisan Santo Fransiskus dari Sales terus menginspirasi banyak orang, terutama mereka yang berkarya dalam dunia tulis-menulis. Ia mengajarkan bahwa kata-kata memiliki kekuatan untuk menyentuh hati, mengubah hidup, dan membawa orang lebih dekat kepada Tuhan.

Beberapa nilai utama yang dapat diambil dari teladannya bagi para penulis dan jurnalis adalah:

a. Menulis dengan Kasih dan Kelembutan

Fransiskus selalu menekankan pentingnya berbicara dan menulis dengan kasih, bukan dengan kekerasan atau kebencian.

b. Menyampaikan Kebenaran dengan Bijaksana

Ia percaya bahwa kebenaran harus disampaikan dengan cara yang dapat diterima oleh orang lain, tanpa menghakimi atau menyakiti.

c. Menggunakan Media untuk Kebaikan

Ia menyadari potensi besar tulisan dalam menyebarkan pesan kebaikan dan iman, sesuatu yang sangat relevan dalam era digital saat ini.

Kesimpulan

Santo Fransiskus dari Sales adalah sosok yang luar biasa dalam dunia penulisan dan evangelisasi. Kepiawaiannya dalam menyampaikan ajaran iman melalui tulisan menjadikannya sebagai santo pelindung para penulis dan jurnalis. Semangatnya dalam menyebarkan kasih dan kebenaran melalui kata-kata tetap menjadi inspirasi bagi mereka yang bekerja di bidang literasi, media, dan komunikasi hingga saat ini.

Bagi setiap penulis yang ingin menggunakan bakat mereka untuk menyebarkan kebaikan, doa kepada Santo Fransiskus dari Sales dapat menjadi sumber kekuatan dan inspirasi dalam berkarya.

by profa Elvira’25

(Visited 5 times, 1 visits today)
Avatar photo

By Elvira P. Ximenes

Elemen KPKers Dili TL, telah menyumbangkan puluhan tulisan berupa, artikel, cerpen, dan puisi ke BN, dengan motonya, "Mengukir makna dalam setiap kalimat, menghidupkan dunia dalam setiap paragraf", pingin jadi penulis mengikuti jejak para penulis senior lainnya di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.