Dalam perjalanan hidup, kita semua dihadapkan pada berbagai rintangan, tantangan, dan persimpangan. Namun, di tengah kegelapan dunia, kita dipanggil untuk menjadi cahaya—membawa harapan, kasih, dan kebaikan bagi diri sendiri serta orang lain.
- Cahaya yang Bersumber dari Dalam
Cahaya sejati tidak berasal dari hal-hal luar seperti kekayaan, status sosial, atau pencapaian duniawi. Cahaya sejati lahir dari hati yang dipenuhi dengan cinta, iman, dan ketulusan. Dengan memiliki hubungan yang erat dengan Tuhan, kita bisa menjadi terang bagi dunia.

Bagaimana cara menyalakan cahaya dari dalam?
- Menjaga hati tetap bersih dengan berdoa dan berserah kepada Tuhan,
- Bersyukur dalam segala hal, baik suka maupun duka,
- Memelihara pikiran positif dan tidak membiarkan kegelapan menguasai hati.
- Menjadi Cahaya bagi Orang Lain
Menjadi cahaya bukan berarti hanya fokus pada diri sendiri, tetapi juga tentang bagaimana kita dapat menerangi jalan orang lain. Terkadang, sebuah senyuman, kata-kata penghiburan, atau tindakan kecil penuh kasih dapat membawa terang bagi mereka yang sedang dalam kegelapan.
Cara menjadi cahaya bagi orang lain:
- Menolong mereka yang sedang mengalami kesulitan, baik secara fisik, emosional, maupun spiritual,
- Memberikan dukungan moral kepada teman, keluarga, dan orang-orang di sekitar kita,
- Menebarkan kebaikan tanpa mengharapkan balasan.
- Menjaga Cahaya Tetap Bersinar
Cahaya dalam diri kita bisa meredup jika kita tidak merawatnya. Tantangan hidup, luka batin, dan kekecewaan sering kali berusaha memadamkan cahaya itu. Namun, kita bisa tetap bersinar jika terus berpegang pada iman dan harapan.
Tips menjaga cahaya tetap bersinar:
- Jangan biarkan luka masa lalu menghalangi kita untuk berbuat baik,
- Selalu mencari hikmah dalam setiap ujian hidup,
- Berada dalam lingkungan yang positif dan membangun.
- Cahaya dalam Perjalanan Rohani
Perjalanan hidup tidak hanya tentang mencapai kesuksesan duniawi, tetapi juga tentang pertumbuhan spiritual. Tuhan memanggil kita untuk menjadi terang dunia, sebagaimana tertulis dalam Matius 5:16, “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga.”

Setiap langkah yang kita ambil dalam iman dan kasih membawa kita lebih dekat kepada tujuan akhir kita—bersatu dengan Tuhan dalam terang-Nya yang kekal.
Kesimpulan
Menjadi cahaya dalam perjalanan hidup bukanlah tugas yang mudah, tetapi itu adalah panggilan yang mulia. Dengan memiliki hati yang penuh kasih, memberikan kebaikan kepada sesama, dan menjaga iman tetap teguh, kita bisa menjadi terang yang menerangi dunia.
Biarlah hidup kita menjadi lilin yang menyala di tengah kegelapan, membawa harapan bagi diri sendiri dan orang lain. Teruslah bersinar, sebab dunia membutuhkan cahayamu!
by profa Elvira’25