Tanggal 4 September tahun 2018 silang mengawali kisah kuliahku. Saat itu, mentari pagi seolah ikut bersemangat menyinari langkahku menuju pintu gerbang kampus Universitas Nusa Cendana (UNDANA) di Kota Karang. Debar jantungku tak kalah kencang dengan deru kendaraan yang lalu lalang. Inilah hari pertama kuliahku, hari yang selama ini hanya aku bisa terbayang kembali dalam mimpiku.

Aku seorang anak petani berasal dari sebuah desa tertinggal, desa Bibileo yang terletak di wilayah selatan Distrik Viqueque di negara tetangga, negeri Matahari Terbit (Lorosa’e), Timor Leste yang baru saja menginjakkan kaki di Kota Karang, Kota Kupang. Semua terasa asing dari hiruk pikuk jalanan hingga bahasa yang digunakan. Namun dibalik rasa binggung, ragu, cemas dan rasa takut terselip harapan besar untuk menimba ilmu dan meraih cita-cita.

Di depan pintu gerbang Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, aku bertemu dengan teman-teman mahasiswa baru. Ada yang tampak percaya diri, ada pula yang menyembunyikan kegugupan dibalik senyum tipis. Kami berkenalan, berbagi cerita tentang asal daerah, jurusan yang dipilih, dan harapan-harapan yang membuncah. Ternyata aku tidak sendirian dengan perasaan ini.

Ruangan kuliah di Prodi Ilmu Administrasi Negara yang luas, dengan deretan kursi yang tertata rapih, terasa begitu berbeda dengan ruangan kelas di sekolah yang dulu. Dosen yang ramah menyamar kami dengan senyum hangat. Materi yang disampaikan terasa lebih mendalam, dan menuntut pemahaman yang lebih luas.

Di sela perkuliahan, kami membentuk kelompok belajar. Melalui kelompok belajar, aku mulai menemukan teman-teman baru, saling berbagi ilmu dan saling bekerja sama. Hari demi hari, kami semakin akrab, lebih familiar, dan memiliki kebersamaan dalam bergaulan walaupun diantara kami beda daerah, beda kepulauan, kabupaten, provinsi bahkan sampai pada beda warga negara. Ternyata kuliah itu bukan hanya tentang belajar di kelas saja, tetapi juga tentang membangun relasi dan belajar dari pengalaman teman lain.

Mengawali hari-hari pertama kuliah, aku merasa penuh tantangan. Tugas-tugas kuliah yang menumpuk, lingkungan baru yang harus dijelajahi, dan ritme kehidupan yang berbeda. Namun setiap langkah, aku selalu teringat pada pesan orang tua “jadilah orang yang bertanggungjawab, jangan pernah lelah untuk belajar, dan raihlah cita-citamu dengan semangat yang membara”.

Maka, aku terus melangkah, menapaki halaman baru dalam kehidupan. Dengan semangat dan tekad yang kuat, aku siap untuk menghadapi segala tantangan dan meraih kesuksesan di masa depan. Karena aku yakin, setiap langkah awal akan membawa pada petualangan yang tak terlupakan.

By, Mariano Pinto Amaral

(Visited 34 times, 1 visits today)
Avatar photo

By Mariano Amaral

Penulis baru elemen KPKers Dili Timor Leste, berasal dari Municipio Viqueque, seorang dosen Administrasi Publik S², berdomisili di Dili, sebagai trainer Administrasi Publik di KPKers Timor Leste, ingin bergabung ke dunia literasi untuk mencari dan membagi pengalaman bersama dengan para penulis senior dan junior di Timor Leste dan Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.