Ketika pertama kali terlahir menghirup udara di dunia, bukan berarti bergembira ria…

Itu hanyalah langkah pertama menuju titian ilahi, sebuah jembatan sunyi antara fana dan abadi.

Sesungguhnya, pada detik pertama tangis pecah di udara, telah berdenting pula
sebuah alarm di cakrawala…

Pelan, tapi pasti menandai perjalanan waktu
menuju titik hening di mana napas kembali berpulang…

Setiap detik yang kita rayakan adalah gema dari denting itu, semakin lama semakin nyaring mengingatkan bahwa hidup bukan untuk bermegah, melainkan bersiap saat langkah terakhir menapak di titian ilahi yang tak bertepi…

(Visited 7 times, 7 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.