“Fungsi manifest adalah tujuan yang diinginkan dari suatu struktur sosial, sedangkan fungsi laten adalah tujuan yang tidak diinginkan.”

(Merton, 1949)

A.Tentang Robert King Merton

Robert King Merton (1910-2003) adalah seorang sosiolog Amerika yang terkenal karena kontribusinya dalam teori fungsionalisme struktural dan analisis sosial. Berikut adalah beberapa fakta tentang Robert King Merton:

  • Kehidupan Awal
  1. Lahir pada tanggal 5 Juli 1910 di Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat.
  2. Ayahnya adalah seorang imigran Yahudi dari Rusia, dan ibunya adalah seorang imigran Yahudi dari Polandia.
  3. Merton tumbuh dalam lingkungan yang miskin dan berjuang untuk memperoleh pendidikan.
  • Pendidikan
  1. Merton memperoleh gelar sarjana dari Universitas Temple pada tahun 1931.
  2. Ia kemudian memperoleh gelar master dari Universitas Harvard pada tahun 1932.
  3. Merton memperoleh gelar doktor dari Universitas Harvard pada tahun 1936.
  • Karir Akademik
  1. Merton menjadi dosen di Universitas Harvard pada tahun 1936.
  2. Ia kemudian menjadi profesor di Universitas Columbia pada tahun 1941.
  3. Merton menjadi direktur Pusat Penelitian Sosial di Universitas Columbia pada tahun 1947.
  • Kontribusi
  1. Merton mengembangkan teori fungsionalisme struktural, yang menjelaskan bahwa masyarakat terdiri dari struktur-struktur sosial yang saling terkait dan berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan sosial.
  2. Ia juga mengembangkan konsep “peran” dan “status” dalam sosiologi.
  3. Merton juga dikenal karena karyanya dalam analisis sosial, terutama dalam bidang sosiologi pengetahuan dan sosiologi ilmu pengetahuan.
  • Penghargaan
  1. Merton menerima penghargaan National Medal of Science pada tahun 1994.
  2. Ia juga menerima penghargaan Talcott Parsons Prize untuk kontribusinya dalam bidang sosiologi.
  • Karya Utama
  1. “Social Theory and Social Structure” (1949)
  2. “On the Shoulders of Giants” (1965)
  3. “The Sociology of Science” (1973)
  • Meninggal

Robert King Merton meninggal pada tanggal 23 Februari 2003 di New York City, Amerika Serikat. Ia dianggap sebagai salah satu sosiolog paling berpengaruh dalam abad ke-20.

  • Merton Sosiolog Sosiologi Modern

Robert K. Merton masuk dalam kategori sosiolog modern. Ia lahir pada tahun 1910 dan meninggal pada tahun 2003, dan karyanya paling berpengaruh pada pertengahan abad ke-20.

Merton dianggap sebagai salah satu tokoh utama dalam sosiologi modern karena karyanya yang berfokus pada analisis struktur sosial, fungsi, dan disfungsi dalam masyarakat modern. Ia juga dikenal karena karyanya dalam bidang sosiologi pengetahuan dan sosiologi ilmu pengetahuan.

Dalam sejarah sosiologi, Merton dianggap sebagai bagian dari generasi sosiolog modern yang berfokus pada analisis struktur sosial dan fungsi dalam masyarakat modern, bersama dengan tokoh-tokoh lain seperti Talcott Parsons, Paul Lazarsfeld, dan Herbert Blumer.

Berikut adalah klasifikasi periode sosiologi:

  1. Sosiologi Klasik (1830-1930)
  • Tokoh: Auguste Comte, Émile Durkheim, Karl Marx, Max Weber

2. Sosiologi Modern (1930-1960)

  • Tokoh: Talcott Parsons, Robert K. Merton, Paul Lazarsfeld, Herbert Blumer

3. Sosiologi Kontemporer (1960-sekarang)

  • Tokoh: Pierre Bourdieu, Michel Foucault, Jürgen Habermas, Anthony Giddens

B. Teori Struktural Fungsionalism Pemikiran Robert King Merto

Teori Struktural Merton adalah teori sosiologi yang dikembangkan oleh Robert K. Merton. Teori ini menjelaskan bahwa masyarakat terdiri dari struktur-struktur sosial yang saling terkait dan berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan sosial.

  • Konsep Utama
  1. Struktur Sosial: Merton mendefinisikan struktur sosial sebagai pola-pola hubungan antara individu dan kelompok dalam masyarakat.
  2. Fungsi: Merton menjelaskan bahwa setiap struktur sosial memiliki fungsi, yaitu tujuan atau peran yang dimainkan dalam mempertahankan keseimbangan sosial.
  3. Disfungsi: Merton juga menjelaskan bahwa setiap struktur sosial dapat memiliki disfungsi, yaitu efek negatif yang tidak diinginkan.
  • Jenis-Jenis Struktur Sosial
  1. Struktur Sosial Manifest: Struktur sosial yang memiliki fungsi yang jelas dan diinginkan.
  2. Struktur Sosial Laten: Struktur sosial yang memiliki fungsi yang tidak jelas atau tidak diinginkan.
  • Contoh
  1. Sistem Pendidikan: Sistem pendidikan dapat dianggap sebagai struktur sosial yang memiliki fungsi manifest, yaitu menyediakan pendidikan bagi individu. Namun, sistem pendidikan juga dapat memiliki disfungsi, seperti memperkuat ketidaksetaraan sosial.
  2. Sistem Hukum: Sistem hukum dapat dianggap sebagai struktur sosial yang memiliki fungsi manifest, yaitu mempertahankan keseimbangan sosial dan mengatur perilaku individu. Namun, sistem hukum juga dapat memiliki disfungsi, seperti memperkuat ketidaksetaraan sosial dan membatasi kebebasan individu.
  • Kritik
  1. Terlalu Fokus pada Struktur Sosial: Teori Merton dikritik karena terlalu fokus pada struktur sosial dan kurang memperhatikan peran individu dan agensi.
  2. Tidak Memperhatikan Peran Konflik: Teori Merton juga dikritik karena tidak memperhatikan peran konflik dan perubahan sosial dalam masyarakat.
  • Pengaruh
  1. Sosiologi: Teori Merton telah mempengaruhi banyak bidang dalam sosiologi, termasuk teori fungsionalisme, teori konflik, dan teori interaksionisme simbolik.
  2. Antropologi: Teori Merton juga telah mempengaruhi bidang antropologi, terutama dalam studi tentang struktur sosial dan budaya.
  3. Ilmu Politik: Teori Merton telah mempengaruhi bidang ilmu politik, terutama dalam studi tentang sistem politik dan kebijakan publik.

C.Perbedaan dengan Teori Struktural Fungsionslisme dari pemikir Sosiolog lain

Berikut adalah perbedaan antara teori Robert King Merton dengan tokoh struktural fungsional lainnya:

Perbedaan dengan Talcott Parsons

  1. Fokus: Parsons fokus pada struktur sosial secara keseluruhan, sedangkan Merton fokus pada bagian-bagian struktur sosial dan hubungan antara mereka.
  2. Konsep Fungsi: Parsons menggunakan konsep fungsi dalam arti luas, sedangkan Merton membedakan antara fungsi manifest (tujuan yang diinginkan) dan fungsi laten (tujuan yang tidak diinginkan).
  3. Peran Individu: Parsons melihat individu sebagai bagian dari struktur sosial, sedangkan Merton memberikan perhatian lebih pada peran individu dalam membentuk struktur sosial.

Perbedaan dengan Émile Durkheim

  1. Fokus: Durkheim fokus pada solidaritas sosial dan integrasi sosial, sedangkan Merton fokus pada bagaimana struktur sosial berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan sosial.
  2. Konsep Fungsi: Durkheim menggunakan konsep fungsi dalam arti bahwa struktur sosial memiliki fungsi untuk mempertahankan solidaritas sosial, sedangkan Merton membedakan antara fungsi manifest dan fungsi laten.
  3. Peran Individu: Durkheim melihat individu sebagai bagian dari kolektivitas sosial, sedangkan Merton memberikan perhatian lebih pada peran individu dalam membentuk struktur sosial.

Perbedaan dengan Herbert Spencer

  1. Fokus: Spencer fokus pada evolusi sosial dan perkembangan masyarakat, sedangkan Merton fokus pada bagaimana struktur sosial berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan sosial.
  2. Konsep Fungsi: Spencer menggunakan konsep fungsi dalam arti bahwa struktur sosial memiliki fungsi untuk mempertahankan kehidupan sosial, sedangkan Merton membedakan antara fungsi manifest dan fungsi laten.
  3. Peran Individu: Spencer melihat individu sebagai bagian dari proses evolusi sosial, sedangkan Merton memberikan perhatian lebih pada peran individu dalam membentuk struktur sosial.

Dengan demikian, teori Merton memiliki perbedaan yang signifikan dengan teori struktural fungsional lainnya, terutama dalam hal fokus, konsep fungsi, dan peran individu.

“Struktur sosial adalah sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang saling terkait dan berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan sosial.”

(Parsons, 1951)

Referensi Rujukan

Berikut beberapa rujukan pustaka yang terkait dengan teori struktural Merton:

Buku

  1. Merton, R. K. (1949). Social Theory and Social Structure. Glencoe, IL: Free Press.
  2. Merton, R. K. (1965). On the Shoulders of Giants. New York: Harcourt, Brace & World.
  3. Merton, R. K. (1973). The Sociology of Science. Chicago: University of Chicago Press.

Artikel

  1. Merton, R. K. (1938). “Social Structure and Anomie.” American Sociological Review, 3(5), 672-682.
  2. Merton, R. K. (1940). “Bureaucratic Structure and Personality.” Social Forces, 18(4), 560-568.
  3. Merton, R. K. (1957). “The Role-Set: Problems in Sociological Theory.” British Journal of Sociology, 8(2), 106-120.

Referensi Lain

  1. Coser, L. A. (1971). Masters of Sociological Thought: Ideas in Historical and Social Context. New York: Harcourt Brace Jovanovich.
  2. Parsons, T. (1951). The Social System. Glencoe, IL: Free Press.
  3. Wrong, D. H. (1961). “The Over-Socialized Conception of Man in Modern Sociology.” American Sociological Review, 26(2), 183-193.

Demikian sevara singkat pembahasan Teori Struktural Fungsionalisme karya sosiolog Robert King Merton yang diramu dari berbagai sumber dan rujukam referensi, semoga betmanfaat.

Makassar, 28 Januari 2025.

Diberdayakan :

Dr. Sudirman, S. Pd., M. Si.

(Visited 4 times, 2 visits today)
Avatar photo

By Sudirman Muhammadiyah

Dr. Sudirman, S. Pd., M. Si. Dosen|Peneliti|Penulis| penggiat media sosial| HARTA|TAHTA|BUKU|

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.