Dalam filosofi Locke, tabula rasa (dari bahasa Latin yang berarti kertas kosong) adalah teori bahwa pikiran (manusia) ketika lahir berupa “kertas kosong”.

12 oktober 2017

Anak lahir ibarat sebuah ‘kertas kosong’ yang mana membutuhkan orang dewasa untuk mengisi dan mewarnainya.

Pikiran manusia adalah seperti kertas putih yang kosong, dan bahwa semua pengetahuan kita berasal dari pengalaman.” (Buku II, Bab I)

John Locke

A.Tentang John Locke

John Locke (1632-1704) adalah seorang filsuf Inggris yang memiliki pengaruh besar dalam sejarah filsafat, terutama dalam bidang epistemologi, metafisika, dan politik. Berikut adalah beberapa fakta tentang John Locke:

  • Kehidupan Awal
  1. Lahir pada tanggal 29 Agustus 1632 di Wrington, Somerset, Inggris.
  2. Ayahnya adalah seorang pengacara dan ibunya adalah seorang wanita dari keluarga yang terpandang.
  3. Locke belajar di Universitas Oxford dan lulus dengan gelar Bachelor of Arts pada tahun 1656.
  • Karir
  1. Setelah lulus, Locke menjadi tutor di Universitas Oxford dan kemudian menjadi anggota Royal Society.
  2. Pada tahun 1667, Locke menjadi sekretaris pribadi Earl of Shaftesbury, yang kemudian menjadi mentor dan teman dekatnya.
  3. Locke juga bekerja sebagai dokter dan memiliki praktik medis di London.
  • Karya-Karya
  1. Essay Concerning Human Understanding (1689): Karya ini adalah salah satu karya terpenting Locke, yang membahas tentang sifat pengetahuan manusia dan bagaimana kita memperoleh pengetahuan.
  2. Two Treatises of Government (1689): Karya ini membahas tentang teori politik dan membela hak-hak individu dan konsep kontrak sosial.
  3. Some Thoughts Concerning Education (1693): Karya ini membahas tentang pendidikan dan bagaimana cara mendidik anak-anak.
  • Pengaruh
  1. Locke memiliki pengaruh besar dalam sejarah filsafat, terutama dalam bidang epistemologi, metafisika, dan politik.
  2. Ia dianggap sebagai salah satu tokoh utama dalam gerakan Pencerahan dan memiliki pengaruh besar dalam pembentukan demokrasi modern.
  3. Locke juga memiliki pengaruh dalam bidang pendidikan dan psikologi, terutama dalam teori belajar dan pembentukan karakter.
  • Kematian
  1. Locke meninggal pada tanggal 28 Oktober 1704 di High Laver, Essex, Inggris.
  2. Ia dimakamkan di Gereja High Laver, Essex.

B.Sejarah Perkembangan Teori Tabularasa

Berikut adalah sejarah perkembangan Teori Tabula Rasa oleh John Locke:

  • Periode Awal (1632-1689)
  1. Lahirnya John Locke: John Locke lahir pada tanggal 29 Agustus 1632 di Wrington, Somerset, Inggris.
  2. Pendidikan: Locke menempuh pendidikan di Universitas Oxford, tempat ia mempelajari filsafat, teologi, dan hukum.
  3. Pengaruh Filsafat: Locke dipengaruhi oleh filsafat empirisme, khususnya oleh karya-karya Francis Bacon dan René Descartes.
  • Periode Pengembangan (1689-1704)
  1. Pengembangan Teori: Locke mengembangkan Teori Tabula Rasa dalam karyanya “Essay Concerning Human Understanding” (1689).
  2. Kritik terhadap Filsafat Rasionalisme: Locke mengkritik filsafat rasionalisme, yang menekankan peran akal dalam pembentukan pengetahuan.
  3. Pengembangan Empirisme: Locke mengembangkan empirisme, yang menekankan peran pengalaman dan observasi dalam pembentukan pengetahuan.
  • Periode Pengaruh (1704-1800)
  1. Pengaruh pada Filsafat: Teori Tabula Rasa oleh Locke mempengaruhi filsafat, khususnya dalam perkembangan empirisme dan positivisme.
  2. Pengaruh pada Pendidikan: Teori Tabula Rasa oleh Locke mempengaruhi pendidikan, dengan menekankan peran pengalaman dan pembelajaran dalam membentuk pengetahuan dan karakter manusia.
  3. Pengaruh pada Ilmu Pengetahuan: Teori Tabula Rasa oleh Locke mempengaruhi ilmu pengetahuan, dengan menekankan peran observasi dan eksperimen dalam pembentukan pengetahuan.
  • Periode Modern (1800-sekarang)

Pengembangan Filsafat Modern: Teori Tabula Rasa oleh Locke mempengaruhi perkembangan filsafat modern, dengan menekankan peran empirisme dan positivisme dalam pembentukan pengetahuan.

Pengembangan Psikologi: Teori Tabula Rasa oleh Locke mempengaruhi perkembangan psikologi, dengan menekankan peran pengalaman dan pembelajaran dalam membentuk perilaku manusia.

Pengembangan Sosiologi: Teori Tabula Rasa oleh Locke mempengaruhi perkembangan sosiologi, dengan menekankan peran pengalaman dan pembelajaran dalam membentuk struktur sosial.

credit pic: LSF

C. Teori Tabularasa
Teori Tabula Rasa oleh John Locke adalah sebuah konsep yang menjelaskan bahwa manusia dilahirkan dengan pikiran yang kosong, seperti sebuah kertas putih yang belum ditulis. Berikut adalah beberapa poin penting tentang Teori Tabula Rasa oleh John Locke:

  • Konsep Dasar
  1. Pikiran Kosong: Manusia dilahirkan dengan pikiran yang kosong, tanpa pengetahuan atau pengalaman apapun.
  2. Pengalaman dan Pembelajaran: Pengetahuan dan pengalaman diperoleh melalui proses pembelajaran dan pengalaman hidup.
  3. Empirisme: Teori Tabula Rasa oleh John Locke merupakan bagian dari empirisme, yang menekankan peran pengalaman dan observasi dalam pembentukan pengetahuan.
  • Implikasi
  1. Pembentukan Karakter: Karakter manusia dibentuk oleh pengalaman dan pembelajaran, bukan oleh faktor-faktor bawaan.
  2. Peran Pendidikan: Pendidikan memainkan peran penting dalam membentuk pengetahuan dan karakter manusia.
  3. Kesetaraan: Teori Tabula Rasa oleh John Locke juga menekankan kesetaraan semua manusia, karena semua orang dilahirkan dengan pikiran yang kosong dan memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang.
  • Kritik dan Pengembangan
  1. Kritik dari Rousseau: Jean-Jacques Rousseau mengkritik Teori Tabula Rasa oleh John Locke, karena dianggap terlalu simplistik dan tidak mempertimbangkan faktor-faktor bawaan.
  2. Pengembangan oleh Kant: Immanuel Kant mengembangkan Teori Tabula Rasa oleh John Locke dengan menambahkan konsep tentang struktur mental yang bawaan.
  • Dampak dan Pengaruh

Pengaruh pada Filsafat: Teori Tabula Rasa oleh John Locke telah mempengaruhi filsafat dengan menekankan peran empirisme dan pengalaman dalam pembentukan pengetahuan.

Pengaruh pada Pendidikan: Teori Tabula Rasa oleh John Locke telah mempengaruhi pendidikan dengan menekankan peran pengalaman dan pembelajaran dalam membentuk pengetahuan dan karakter manusia.

Berikut adalah perbedaan fokus kajian antara Teori Tabula Rasa, Teori Nativisme, dan Teori Konvergensi:

  • Teori Tabula Rasa
  1. Fokus kajian: Peran pengalaman dan pembelajaran dalam membentuk pengetahuan dan karakter manusia.
  2. Asumsi dasar: Manusia dilahirkan dengan pikiran yang kosong dan semua pengetahuan diperoleh melalui pengalaman dan pembelajaran.
  3. Implikasi: Pendidikan dan pengalaman sangat penting dalam membentuk pengetahuan dan karakter manusia.
  • Teori Nativisme
  1. Fokus kajian: Peran faktor-faktor bawaan dalam membentuk pengetahuan dan karakter manusia.
  2. Asumsi dasar: Manusia dilahirkan dengan pengetahuan dan kemampuan yang sudah ada sejak lahir.
  3. Implikasi: Faktor-faktor bawaan seperti genetik dan lingkungan prenatal sangat penting dalam membentuk pengetahuan dan karakter manusia.
  • Teori Konvergensi
  1. Fokus kajian: Interaksi antara faktor-faktor bawaan dan lingkungan dalam membentuk pengetahuan dan karakter manusia.
  2. Asumsi dasar: Manusia dilahirkan dengan pengetahuan dan kemampuan yang sudah ada sejak lahir, tetapi juga dipengaruhi oleh lingkungan dan pengalaman.
  3. Implikasi: Kedua faktor bawaan dan lingkungan sangat penting dalam membentuk pengetahuan dan karakter manusia, dan keduanya berinteraksi dalam proses pembentukan tersebut.

Dalam sintesis, ketiga teori tersebut memiliki fokus kajian yang berbeda:

Teori Konvergensi fokus pada interaksi antara faktor-faktor bawaan dan lingkungan.

Teori Tabula Rasa fokus pada peran pengalaman dan pembelajaran.

Teori Nativisme fokus pada peran faktor-faktor bawaan.


“Tabula rasa mengatakan bahwa manusia yang baru dilahirkan itu dapat diumpamakan sebagai kertas putih yang belum ditulisi (a sheet ot white paper avoid of all characters)” (john locke) Jadi, sejak lahir manusia itu tidak mempunyai bakat dan pembawaan apa-apa. manusia dapat dibentuk oleh lingkungan sosialnya. Di sini kekuatan ada pada lingkungan. Lingkungan berkuasa atas pembentukan perilaku bahkan kepribadian manusia. Walaupun menurut mata kuliah Human Behavior in Social Environment (HBSE) kepribadian seseorang sangat dipengaruhi oleh biologis, psikologis, sosial, dan spiritual. Akan tetapi menurut analisis saya, faktor sosial lah yang sangat mempengaruhi.

credit pic: LSF

Karena pada dasarnya manusia ketika lahir berupa “kertas kosong”, maka dari berhati-hatilah dalam menjalin relasi, agar kita dapat memberikan corak terbaik pada “kertas kosong” yang kita miliki. 

Pikiran anak seperti kertas putih yang kosong, dan bahwa kesan-kesan yang diberikan kepadanya adalah satu-satunya hal yang dapat memberinya pengetahuan atau pemahaman.” (Bab II)

credit.pic: lsf



Locke juga menganjurkan agar tidak mengisi kepala anak-anak dengan “sampah” atau hal-hal yang tidak berguna karena mereka tidak akan memikirkan hal-hal tersebut lagi selama hidupnya. Pendidikan harus bersifat praktis, berguna, memiliki makna, menyenangkan dan anak didik harus dihormati dan diperlakukan seperti orang dewasa. Selain itu, siswa juga diberi kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya, belajar dari pengalaman yang nantinya dia akan memperoleh berbagai kemampuan yang berguna bagi hidupnya.


Tabula rasa John Locke mengatakan bahwa lebih baik belajar dari pengalaman dibandingkan belajar dari buku-buku, namun belajar dari buku juga tidak serta merta dilupakan begitu saja. Dengan pengalaman yang telah dia alami dan ada dalam hidupnya, maka kelak individu tersebut dapat menentukan langkah hidup selanjutnya dan memilih apa yang terbaik untuk dirinya.

D. Kelebihan dan Kekurangan Teori Tabularasa
Kelebihan teori ini yaitu anak dapat dibentuk sekehendak pendidiknya. Di sini kekuatan ada pada pendidik. Pendidikan dan lingkungan berkuasa atas pembentukan anak. Sedangkan kekurangan dari teori ini adalah jika diterapkan dalam pendidikan, akan menjadikan pendidikan yang disebut sebagai teacher center, artinya pendidik sebagai sumber ilmu pengetahuan dan dianggap sebagai orang yang paling berpengaruh terhadap baik buruknya seorang anak. Hal ini akan mematikan kreatifitas anak.


Di sisi lain, hal ini akan menafikan pendapat para peneliti genetika perilaku yang telah menemukan bukti-bukti yang meningkat bahwa hingga taraf tertentu, kemampuan kognitif, sifat kepribadian, orientasi seksual dan gangguan kejiwaan dipengaruhi oleh faktor genetik. Keberadaan atau ketiadaan gen tertentu memang tidak secara otomatis mengakibatkan perilaku tertentu, tetapi gen lebih member predisposisi (kesiapan) untuk merespon lingkungan dengan cara tertentu dan bahkan mencari jenis lingkungan tertentu pula. Tidak diketahui adalah sejauh mana gen mengendalikan tingkah laku.

Dr.Sudirman, S. Pd., M. Si.

Referensi Rujukan

Buku

  1. Locke, J. (1689). Essay Concerning Human Understanding.
  2. Plato. (360 SM). The Republic.
  3. Descartes, R. (1637). Discourse on the Method.
  4. Kant, I. (1781). Critique of Pure Reason.
  5. Piaget, J. (1954). The Construction of Reality in the Child.

Jurnal

  1. Pinker, S. (2002). The Blank Slate: The Modern Denial of Human Nature. Journal of Cognitive Neuroscience, 14(5), 751-761.
  2. Tooby, J., & Cosmides, L. (1992). Psychological Foundations of Culture. The Adapted Mind: Evolutionary Psychology and the Generation of Culture, 19-136.
  3. Harris, J. R. (1995). Where Is the Child’s Environment? A Group Socialization Theory of Development. Psychological Review, 102(3), 458-489.

Sumber Online

  1. Stanford Encyclopedia of Philosophy. (n.d.). Tabula Rasa.
  2. Encyclopedia Britannica. (n.d.). Nativism.
  3. Psychology Today. (n.d.). The Nature-Nurture Debate.

Semoga bermanfaat

Saləm literasi

(Visited 21,347 times, 18 visits today)
Avatar photo

By Sudirman Muhammadiyah

Dr. Sudirman, S. Pd., M. Si. Dosen|Peneliti|Penulis| penggiat media sosial| HARTA|TAHTA|BUKU|

37 thoughts on “Tabula Rasa: Konsep Pembelajaran dan Pengetahuan |John Locke”
  1. Terimakasi atas materinya pak sangat bermanfaat sekali karna Dari cerita John locke ini dapat memotivasi kita ke depan nya untuk belajar dan terus belajar agar kita bisa mengenali lingkungan di sekitar kita. Tetap semangat💪

      1. Terima kasih ilmux yg sdh dibagi, dan semakin dibagi, semakin bertamba pula pahalax,
        Semoga barokah, Aamin

      1. Terimakasih, memberikan pemahaman kepada saya, dari teori Tabula rasa yang disampaikan oleh John Locke.🙏

  2. Thanks atas ilmu yg telah d bagikn k sy semoga bermanfaat buat diriku dan masyarakat Indinesian . Semakin sukses k depanx letting 👍👍💪💪

  3. Trimakasih atas ilmunya pak
    Sungguh luarbiasa materi” yang bapak bagikan ke kami, menambah wawasan kami
    Yang sebelumnya tidak kami tdk tau menjadi tau🙏🙏🙏

  4. Pembelajaran kita selalu berubah, apakah output dari pembelajaran yang dilakukan masa lalu, kurang baik pada masa sekarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.