
A. Biografi singkat Ibnu Khaldun:
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari sejarah dan masyarakat.
(Ibnu Khaldun)
Kehidupan Awal
- Nama lengkap: Abdurrahman bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Al-Hasan bin Jabir bin Muhammad bin Ibrahim bin Abdurrahman bin Al-Khaldun Al-Hadrami.
- Lahir: 27 Mei 1332 M (732 H) di Tunis, Tunisia.
- Ayah: Muhammad bin Muhammad Al-Khaldun, seorang ulama dan pejabat pemerintahan.
- Keluarga: Berasal dari keluarga Arab Hadramaut yang terkenal.
Pendidikan
- Belajar Al-Qur’an, hadits, fiqih, dan bahasa Arab di Tunis.
- Studi di Universitas Al-Qarawiyyin di Fez, Maroko (1350-1354).
- Mengenal filsafat, logika, dan ilmu pengetahuan.
Karir
- Pegawai pemerintahan di Tunis (1354-1362).
- Menjadi sekretaris Sultan Abu Inan di Maroko (1362-1366).
- Menjadi hakim di Tunis (1370-1377).
- Menulis “Muqaddimah” (1377).
- Mengajar di Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir (1383-1406).
Karya
- “Muqaddimah” (Pendahuluan Sejarah Dunia, 1377).
- “Kitab al-‘Ibar” (Buku Sejarah, 1377).
- “Kitab al-Muqaddimah” (Buku Pendahuluan, 1377).
- “Al-Ta’rif bi Ibn Khaldun” (Biografi Ibn Khaldun, 1377).
Pengaruh
- Mengembangkan teori sosiologi dan sejarah.
- Mempengaruhi filsuf Barat seperti Montesquieu dan Adam Ferguson.
- Menginspirasi perkembangan ilmu pengetahuan dan filsafat Islam.
Kematian
- Meninggal: 19 Maret 1406 M (808 H) di Kairo, Mesir.
- Dimakamkan di Makam Sufi, Kairo.
B. Pemikiran Sosiologi Ibnu Khaldun
Sejarah adalah pengajaran yang paling baik bagi manusia.” (Muqaddimah)
[Ibnu Khaldun]
Ibnu Khaldun (1332-1406) adalah seorang filsuf, sejarawan, dan sosiolog Islam yang mengembangkan teori sosiologi yang mendalam. Berikut adalah konsep-konsep utama teorinya:
Teori Sosiologi Ibnu Khaldun
- Siklus Sejarah: Ibnu Khaldun mengemukakan bahwa sejarah bergerak dalam siklus, yaitu: bangkit, kemajuan, kemunduran, dan keruntuhan.
- Konsep ‘Asabiyyah: ‘Asabiyyah adalah semangat kesukuan atau solidaritas sosial yang mempersatukan masyarakat. Konsep ini menjadi dasar bagi pembentukan negara dan masyarakat.
- Tiga Tahap Perkembangan Masyarakat: Ibnu Khaldun mengidentifikasi tiga tahap perkembangan masyarakat, yaitu:
- Tahap pertama: Masyarakat nomaden dan tribal.
- Tahap kedua: Masyarakat agraris dan feudal.
- Tahap ketiga: Masyarakat urban dan negara-bangsa.
- Peran Pemimpin: Ibnu Khaldun menekankan pentingnya pemimpin yang kuat dan adil dalam membentuk masyarakat.
- Konsep “Ummah”: Ummah adalah konsep masyarakat Islam yang diikat oleh agama dan nilai-nilai moral.
Konsep Sosiologi Ibnu Khaldun Lainnya
- Stratifikasi Sosial: Ibnu Khaldun mengidentifikasi tiga lapisan sosial: bangsawan, ulama, dan rakyat jelata.
- Peran Agama: Agama memiliki peran penting dalam membentuk masyarakat dan negara.
- Keadilan Sosial: Ibnu Khaldun menekankan pentingnya keadilan sosial dan distribusi kekayaan yang merata.
- Pengaruh Lingkungan: Lingkungan geografis dan iklim mempengaruhi perkembangan masyarakat.
Karya Utama Ibnu Khaldun
- “Muqaddimah” (Pendahuluan Sejarah Dunia)
- “Kitab al-‘Ibar” (Buku Sejarah)
- “Kitab al-Muqaddimah” (Buku Pendahuluan)
Pengaruh Teori Ibnu Khaldun
- Pengembangan sosiologi modern.
- Pengaruh terhadap pemikiran politik Islam.
- Pengaruh terhadap sejarah dan antropologi.
- Pengaruh terhadap pemikiran filsafat dan sosiologi Barat.
C. Ibnu Khaldun dan Auguste Comte peletak dasar ilmu Sosiogi/Bapak Sosiologi
Ibnu Khaldun (1332-1406) dan Auguste Comte (1798-1857) keduanya dianggap sebagai peletak dasar sosiologi, namun dengan kontribusi dan pendekatan yang berbeda:
Ibnu Khaldun
- Kontribusi: Mengembangkan teori siklus sejarah, konsep ‘Asabiyyah (solidaritas sosial), dan stratifikasi sosial.
- Pendekatan: Filsafat, sejarah, dan antropologi.
- Karya: “Muqaddimah” (1377).
- Pengaruh: Sosiologi Islam, filsafat, dan antropologi.
Auguste Comte
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hukum-hukum yang mengatur masyarakat.
[Auguste Comte]
- Kontribusi: Mengembangkan konsep “Sosiologi” sebagai ilmu pengetahuan, teori positivisme, dan klasifikasi ilmu pengetahuan.
- Pendekatan: Ilmiah, empiris, dan positivis.
- Karya: “Cours de Philosophie Positive” (1830-1842).
- Pengaruh: Sosiologi modern, positivisme, dan filsafat ilmu.
Perbandingan
- Waktu: Ibnu Khaldun hidup 300 tahun sebelum Comte.
- Pendekatan: Ibnu Khaldun lebih filosofis, sedangkan Comte lebih ilmiah.
- Fokus: Ibnu Khaldun fokus pada sejarah dan masyarakat, sedangkan Comte fokus pada metode ilmiah dan klasifikasi ilmu.
- Pengaruh: Keduanya mempengaruhi perkembangan sosiologi, namun Comte lebih berpengaruh dalam sosiologi modern.
Siapa yang lebih berhak disebut Bapak Sosiologi?
- Ibnu Khaldun sering disebut “Bapak Sosiologi Islam” karena kontribusinya terhadap pemikiran sosiologi Islam.
- Auguste Comte sering disebut “Bapak Sosiologi Modern” karena kontribusinya terhadap pengembangan metode ilmiah dan klasifikasi ilmu.
Dalam kesimpulan, keduanya memiliki peran penting dalam pengembangan sosiologi, namun dengan pendekatan dan kontribusi yang berbeda. Pecinta ilmu Sosiologi bangga punya dua pemikir dan peletak dasar sosiologi yang telah memberi konsep pemikiran yang luar biasa.
Referensi
- Ibnu Khaldun. (1377). Muqaddimah.
- Al-Azmeh, A. (1981). Ibn Khaldun: An Essay in Interpretation.
- Lacoste, Y. (1984). Ibn Khaldun: The Birth of History and the Past of the Third World.
- Encyclopedia Britannica.
Demikian tulisan merawat ingatan Sosiologi semoga menjadi bagian perkakas dalam rumah sosiologi menambah khasanah ilmu pengetahuan.
Makassar, 21 Januari 2025
Diberdayakan :

Dr. Sudirman, S. Pd., M. Si.
Ilmu pengetahuan adalah cahaya yang menerangi jalan manusia.” (Kitab al-Muqaddimah)
[Ibnu Khaldun]