Oleh: Aldo Jlm
Bagi umat Nasrani atau Kristen (Katolik+Protestan), natal merupakan sebuah perayaan terbesar sejagat raya, yang memperingati Hari Ulang Tahun Sang Juruselamat dunia “Yesus Kristus”, yang telah lahir ke dunia ini dua ribuan tahun yang silam.
Mengapa Tuhan harus turun ke dunia? Kita tahu bahwa Tuhan menciptakan langit dan bumi beserta isinya, semuanya baik di mata Tuhan. Pada hari terakhir iha menciptakan citra diriNya yang dinamakan “manusia”, lalu ditempatkannya di taman Eden. Semuanya baik dan bahagia dikala itu, tetapi hanya ada satu pohon terlarang oleh Tuhan di taman itu, supaya Adam dan Hawa si manusia pertama tidak boleh memakannya. Namun karena godaan Setan yang menggoda Adam dan Hawa, hingga mereka memakan buah terlarang di taman itu. Maka manusia mulai jatuh ke dalam dosa. Murka Allah terhadap manusia pertama hingga mengusirnya dari taman Eden, dari situlah hubungan antara manusia dan Tuhan mulai retak dan terputus. Untuk mengembalikan jalan yang terputus antara Tuhan dan Manusia, maka satu-satunya jalan adalah Tuhan menurunkan anak TunggalNya ke dunia, untuk memperbaiki jalan ini.
Cara Tuhan turun ke dunia, lewat seorang perempuan yang bernama “Mariam/Maria”. Maria yang mengandung berkat Roh Kudus, lewat salam malaikat Gabriel, lalu menikah dengan tunangannya bernama Yosep/Jose. Kala itu ada pengumuman Sensus Penduduk dari penguasa Roma “Pontius Pilatus”, menyatakan bahwa seluruh penduduk dunia harus kembali ke kota asalnya untuk mendaftarkan dirinya. Maka Yosep dan Mariam kembali ke Betlehem untuk mendaftarkan diri mereka disana, karena Yosep berasal dari sana. Setibanya disana untuk mendaftarkan diri, Mariam telah mengandung sembilan bulan, dan mencari tempat untuk bersalin. Namun tak ada tempat bagi mereka, hingga mereka mendapat kandang kambing dan Maria bersaling disana, dan menamai anaknya “Yesus” yang disaksikan oleh binatang dan para gembala.
Sebelumnya Tuhan telah berfirman dari generasi sebelumnya bahwa, “Penyelamat dunia akan datang”. Dan dari firman itu sendiri yang berubah menjadi manusia dan turun ke dunia lewat seorang bayi mungil di kandang yang hina. Firman itu telah bercahaya dalam kegelapan dan kegelapan tidak mampu menghalanginya.
Begitulah cara Tuhan turun ke dunia, lahir di kandang yang hina, yang tidak layak bagi manusia di jaman now. Namun apalah arti semuanya itu?
Makna Natal atau Hari Kelahiran “Tuhan Yesus” di kandang kambing Betlehem mengajarkan kita akan, “kerendahan hati, kedamaian, cinta kasih, solidaritas dan anti kekerasan”. Kerendahan hati mengajarkan kita agar kita tidak sombong atas karunia Tuhan yang diberikan pada kita, karunia atas kehidupan, rezeki, kesehatan, dsb. Seharusnya kita bersyukur atas semua karuniaNya, bukan menyombongkan diri atas karuniaNya, terhadap sesama kita, bahwa kitalah yang berkuasa di muka bumi ini. Bila kita dengan rendah hati, menolong sesama kita, maka dalam keluarga kita ada kedamaian, terlebih dalam hati kita akan damai dan iba terhadap penderitaan sesama di sekeliling kita.
Seorang tokoh Hindu “Mahmat Gandi” mengatakan bahwa, “Jikalau orang-orang Kristen di muka bumi ini, mengikuti ajaran Kristus, maka di muka bumi ini tidak ada perang”. Yang ada hanyalah kedamaian, solidaritas dan cinta kasih terhadap sesama manusia. Maka terciptalah surga di bumi, karena dimana ada kedamaian disitulah ada Tuhan.
Salam damai Natal bagi umat Kristen seantero dunia yang merayakannya. Semoga di hari ulang tahun Tuhan kita Yesus Kristus, membawa kedamaian, kesejahteraan dan solidaritas terhadap sesama kita, karena Tuhan kita anti kekerasan, cinta damai. Imbasnya akan dinikmati oleh seluruh umat manusia dari berbagai agama, suku, ras, dan sosial budaya.
By Aldo Jlm’22
Edisi, 26122022