Oleh: Gugun Gunardi*
Pengantar:
Kata sandang ‘si’ dan ‘sang’ adalah jenis kata yang banyak digunakan dalam teks dalam bidang sastra Indonesia. Kedua kata sandang ini memiliki kaidah penulisan khusus, bersangkut dengan spasi hingga penggunaannya dengan huruf kapital. Kaidah penulisan kata ‘si’ dan ‘sang’ dapat mengikuti acuan terbaru yang dituangkan dalam Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) Edisi V.
Kata sandang merupakan partikel yang letaknya ada di depan kata benda atau kata sifat. Kata sandang tidak memiliki makna tersendiri, jadi harus bergabung dengan kata yang akan mengikutinya. Kata sandang yang sering dipakai adalah ‘si’ dan ‘sang’.
Rujukan terbaru untuk penulisan kata tersebut, ada dalam bahasa Indonesia adalah EYD Edisi V, termasuk untuk penulisan kata sandang ‘si’ dan ‘sang’.
Kata ganti dalam bahasa Indonesia terdiri atas; aku (-ku), saya, kita, kamu (-mu), engkau (kau-), dia (-nya), dan mereka. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan berdasar pada kaidah yang diterapkan di dalam aturan EYD Edisi V.
Pembahasan:
Bagaimana menulis kata sandang dan kata ganti, contoh penggunaanya dipaparkan di bawah ini.
- Kata ‘si’ dan ‘sang’ ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Contoh:
Menantu menghadiahi sang mertua jam tangan.
Ibu itu marah sekali kepada sang anaknya.
Kiriman paket itu dikembalikan kepada si pengirim.
Dalam cerita itu si Jampang berhasil menyelamatkan rakyat.
Penyanyi itu memberikan hadiah kepada si penonton.
Sang murid mematuhi nasihat sang guru.
- Kata ‘sang’ ditulis dengan huruf awal kapital jika merupakan unsur nama Tuhan.
Contoh:
Kita harus menyampaikan doa kepada Sang Maha Pencipta.
Pura didirikan oleh penganut agama Hindu untuk memuja Sang Hyang Widhi Wasa.
Di dalam bahasa Indonesia, penulisan kata ganti memiliki beberapa hal untuk diperhatikan.
Ada, beberapa kata ganti dalam bahasa Indonesia, yaitu; aku (-ku), saya, kita, kamu (-mu), engkau (kau-), dia (-nya), dan mereka.
Kata ganti aku, saya, kamu, engkau, dia, dan mereka, adalah bentuk yang digunakan atau ditulis secara lengkap. Sedangkan kata ganti -ku, -mu, ku-, kau-, dan -nya, adalah varian yang dipendekkan.
Penulisan kata ganti yang lengkap dan yang dipendekkan, ada beberapa perbedaan. Untuk kata ganti lengkap, penulisannya terpisah dengan kata atau gabungan kata sebelum dan sesudahnya.
Sedangkan penulisan kata ganti -ku, -mu, ku-, kau-, dan -nya, penulisannya serangkai atau digabungkan.
Kata ganti ku- dan kau-, penulisannya digabung dengan kata yang mengikutinya. Sedangkan kata ganti -ku, -mu, dan -nya, ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Khusus untuk kata ganti -ku, -mu, dan -nya, dapat ditulis menggunakan tanda hubung, jika penulisannya digabung dengan bentuk singkatan atau yang diawali huruf kapital.
Lebih lanjut penulisan kata ganti -ku, -mu, ku-, kau-, dan -nya, adalah sebagai berikut:
Mari kita simak, contoh penulisan kata ganti -ku, -mu, kau-, dan -nya, di bawah ini:
“Baru saja aku temukan SIM-mu di bawah meja.”
Kata ‘SIM-mu’ dapat diberi tanda hubung karena didahului singkatan, dan kata -mu merupakan kata ganti.
“Kamu boleh meminjam laptopku, tetapi satu hari saja ya.” Pada
Kata ‘laptopku’ terdapat bentuk kata ganti -ku.
“Printer itu sudah kujual kemarin.”
Kata ‘kujual’, menggunakan bentuk kata ganti ku-.
Sepatu ini boleh kaupinjam.”
Kata ‘kaupinjam’ harus digabung atau ditulis serangkai karena kata ‘kau’ merupakan kata ganti kau-.
“Mainan ini miliknya.” Pada kata ‘miliknya’ terdapat kata ganti ‘-nya’.
Penutup:
Demikian penulisan kata sandang dan kata ganti (ganti kepunyaan), menurut kaidah yang ada di dalam EYD Edisi V, yang tidak banyak berubah dari PUEBI. Sehingga kaidah yang ada di dalam EYD Edisi V dan PUEBI, kedua-duanya dapat digunakan.
*Penulis: Dosen Tetap Universitas Al Ghifari.