Bengkel Narasi Indonesia, Dili, Timor-Leste Jumat, 26 /07/2024. Manuel Soares merupakan salah seorang generasi penerus yang berasal dari Sub-Distrik Lakubar, Distrik Manatuto yang masih melanjutkan pekerjaannya di bidang kerajinan tangan dengan membuat kursi, meja, lemari, serta karya lainnya dengan rotan. Manuel yang memilih tinggal di Kecamatan memilih tetap mempertahankan ciri khas pekerjaan dengan membuat rotan dan menjadikan kursi, meja, serta lemari juga lainnya, karena menurutnya pekerjaan tersebut adalah hasil warisan dari nenek moyang kita yang perlu dilestarikan sebagai salah satu bidang pekerjaan di tempat dimana ia tinggal yakni Sub-Distrik Laklubar.

Foto 1: Bentuk karya kerajinan tangan bapak Manuel Soares dari Distrik Laklubar

Ia mengatatkan apabila mata pencarian yang mampu menghasilkan uang demi memenuhi kebutuhan ekonomi rumah tangga selain bertani juga pembuatan arak, pemetik kopi juga salah satunya pemotongan rotan untuk dijadikan kursi dan meja serta lemari. Dengan pekerjaan ini, Manuel mengatakan bahwa skala pendapatan bisa mencapai U$. 500.00 Dolar Amerika hanya penghasilan bersih tidak sampai segitu karena uang itu masih harus dipakai untuk membeli bahan-bahan seperti bensin, lem, cat, paku dan keperluan lainnya termasuk rotan. Jadi keuntungan yang di peroleh hanya U$300.00 dolar Amerika, tapi masih dipakai juga untuk ongkos mobil dari Laklubar ke Dili jadi total penghasilan hanya untuk keperluan anak-anak makan minum dan sekolah.

Foto 2: Bapak Manuel Soares dari SUb-Distrik Laklubar

Terkadang tidak cukup tapi sebagai kepala rumah tangga kita harus terus berjuang menjaga dan melestarikan warisan nenek moyang kita di era digital ini meskipun banyak orang sudah tidak suka melakukan pekerjaan ini tapi bagi Manuel secara pribadi,pekerjaan ini masih akan iha pertahankan untuk memperoleh penghasilan.

Manuel Soares megatakan apabila ia sudah hampir 20 tahun bekerja sendiri dengan kerajinan tangan ini demi mengfasilitasi ke enam orang anaknya di kampung halamannya di Laklubar, tuturnya.

Foto 3: Bersama anaknya Jacinto Soares menjual hasil kerajinan tangannya di Laklubar

Selama Manuel menekuni pekerjaan ini, ia mencoba ada yang bisa menfasilitasinya dengan modal agar bisa membeli bahan-bahan yang dibutuhkan selain rotan, namun harapan itu belum terwujud baik dari sesamanya maupun pihak pemerintah jadi ia terpaksa harus mengeluarkan kembali dana yang diperolehnya karena keterbatasan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk menekuni kerajinan tangan tersebut.

Terkadang model yang di perolehnya hanya cukup untuk membeli bahan-bahan kembali meskipun demikian ia tidak patah semangat karena demi kebutuhan rumah tangga khususnya demi menfasilitasi anak-anaknya untuk sekolah.

Foto 4: Anaknya Jacinto Soares berhenti sekolah demi membantu bapaknya untuk berjualan

Salah satu putranya yang kini turut menjual hasil karya beliau yakni Jacinto Soares karena sakit serta kurangnya fasilitas untuk melanjutkan sekolah dan kini Jacinto terpaksa berhenti sekolah ketika duduk di bangku sekolah SMP kelas 1 di Cribas. Ia berharap ada pihak tertentu atau pihak pemerintah bisa membantunya agar terus mengembangkan kreativitasnya di bidang kerajinan tangan ini, karena bagi Manuel pekerjaan ini merupakan warisan nenek moyang yang harus kita lestarikan sebagai generasi negara Timor-Leste pungkas Manuel ketika di tanya oleh Bengkel Narasi Indonesia di Dili Timor-Leste.

By Dev25

(Visited 19 times, 1 visits today)
Avatar photo

By Devinarti Seixas

Penulis dan Pendiri KPKers Timor Leste, dengan mottonya: "Kebijaksanaan bukan untuk mencari kehidupan melainkan untuk memberi kehidupan dan menghidupkan". Telah menyumbangkan lebih dari 100 tulisan berupa; berita, cerpen, novel, puisi dan artikel ke BN sejak 2021 hingga sekarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.