Sejujurnya kamu telah kehilangan kesadaran layaknya seorang suami Graz bukan baru ketika berteman dengan aku melainkan sudah sejak dulu jadi jangan main hakim sendiri pungkas Art. Graz merasa tersinggung dengan kelakuan Art. Okey hari ini kamu jadi pemenan Art tapi kamu juga jangan lupa aku bisa jadi pemenan di hari yang lain. Hahaha Hey Graz kamu itu siapanya aku? Teman bukan keluarga juga bukan siapa shiii kamu! Graz jengkel, lihat saja karena aku hanya merangkum kata-kata kamu andai suami kamu tidak ada waktu untuk kamu dan anak-anak kamu maka siapa tahu Tuhan bisa menyatuhkan kita berdua kelak ujar Graz menyindir Art. Hewan tidak bernaluri, kamu kenapa siih makin akrab makin menjengkelkan aku Graz. Hmmm siapa tahu hewan ini bakalan jadi jodoh kamu di masa depan? Jawab Graz santai. Hmmm aku tidak tahu kenapa aku tak bisa lupa wanita bersuami ini. Apakah karena sifatnya, cantiknya, atau cerewetnya ya, kok aku benar-benat tidak bisa move on ya, kata Graz dalam hati. Dia cerewet, menjengkelkan tapi kok aku jadi happy dan keasyikan kala chat sama dia pikiran Graz makin kacau.
Art hanya diam…mungkin ia sudah tidur karena komunikasi sudah stop. Baru pikir demikian Graz video call. Sintin aku sudah bilang aku tidak bakalan layani video call Graz. Hewan berpangkat sadar dong kamu. Ajak video call sama istrimu bukan aku kata Art lewat chat dan terus mengabaikan video callnya.
Terima dulu Vcnys Art, katanya teman kok malu sama aku ? Atau jangan-jangan kamu juga sama aku ujar Graz. Hewan liar sejak kapan aku suka sama kamu. Emang aku perawan tua yang tidak laku-laku makanya suka sama kamu ya Graz kata Art jengkel. Pagi itu chat kembali tersambung.
Terus apa alasan kamu tidak menerima Video call dari aku kata Art. Habis itu semuakan hak aku karena aku bukan kamu Graz hewan tak bernaluri ujar Art. Hahaha aku hewan yang suka sama manusia ini. Apa maksud kamu tua bangka kok terus saja menganggu waktu orang Graz. Itu juga hak aku Art kenapa kamu yang marah di tempat kamu ? Graz kamu benaran sudah sakit parah lho. Aku sakit parah karena kamu Art jawab Graz santai.
Hubungan Graz dan aku hanya melalui jalur internet. Namun begitu akrab dan terus saja berkomunikasi lewat dunia yang mempertemuakan kami. Aku kadang marah dan menyadarkan Graz agar jangan menomor satukan aku karena aku sadar benar bagimana seorang lebih banyak berkomunikasi dengan orang lain dari pada keluarganya sendiri. Hal itu yang sedang aku alami. Jika aku jelaskan ke Graz ia pasti akan meledek lagi aku habis-habisan.