Dalam hening, kami menunduk khusyuk,
Menggenggam doa di relung yang terdalam,
Mengenang mereka yang telah lama pergi,
Para pahlawan, yang mati 25 tahun lalu, untuk negeri ini.

Di setiap tetes embun pagi, kami lihat wajahmu,
Di setiap desir angin, kami dengar suaramu,
Menyatu dengan tanah yang kau bela dengan jiwa,
Menjaga tanah air, dalam langkah berani yang tak tergoyah.

Dua puluh lima tahun berlalu, namun ingatan tetap segar,
Tentang darah dan air mata yang tumpah di tanah kita,
Kau lawan gelap dengan cahaya keberanian,
Mengukir sejarah dalam detak jantung kemerdekaan.

Kami mengenangmu dalam doa yang lirih,
Dalam bait-bait lagu yang melambung tinggi,
Kau, yang telah berikan hidupmu,
Agar kami hidup dalam damai yang abadi.

Tak ada kata yang cukup menggambarkan jasamu,
Tak ada penghormatan yang sebanding dengan pengorbananmu,
Namun dalam hening ini, kami berjanji,
Semangatmu akan terus hidup di hati kami.

Untukmu, para pahlawan Timor-Leste,
Yang telah berjuang, yang telah gugur,
Dalam hening kami mengingatmu,
Dalam harapan kami melanjutkan perjuanganmu.

Di setiap senja dan fajar yang datang,
Namamu akan terus kami kumandangkan,
Dalam damai, dalam cahaya,
Hingga akhir masa.

(Visited 14 times, 2 visits today)
Avatar photo

By Elvira P. Ximenes

Elemen KPKers Dili TL, telah menyumbangkan puluhan tulisan berupa, artikel, cerpen, dan puisi ke BN, dengan motonya, "Mengukir makna dalam setiap kalimat, menghidupkan dunia dalam setiap paragraf", pingin jadi penulis mengikuti jejak para penulis senior lainnya di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.