BN News, KPKers Lospalos, 02/10/2024, Merayakan Hari Ulang Tahun Pendidikan Nasionial ke-25 di Municipio Lautém-Lospalos, dengan sebuah Misa di gereja S.Paulo Lospalos, pada jam 09.00–10.30, yang dipimpin oleh Romo Aderito SDB.
Misa ini dihadiri oleh seluruh sekolah yang ada di kota Lospalos dengan guru-gurunya, dan juga guru-guru dari sekolah-sekolah di kecamatan Iliomar, Luro, Tutuala, Lautém dan Loré. Tamu undangan dari nasional maupun municipal yang menghadiri misa tersebut, diperkirakan 2000 orang lebih yang menghadirinya.
Dalam homilinya, Romo Aderito mengatakan bahwa, hari ini merupakan hari yang penting, dimana ditempuh melalui proses yang panjang dan penuh liku. Pengorbanan kita yang akan menghasilkan buah-buah baik pendidikan. Menurut seorang ahli pendidikan Paulo Freire Brazil bahwa, “aprender a (conhecer, fazer, viver e ser)” berarti, “belajar untuk (mengenal, membuat, hidup, menjadi diri sendiri)”. Pendidikan merupakan sebuah aksi berkelanjutan, mentransformasi dari manusia primitif menjadi manusia beradab dan modern. Ia juga menceritakan bagaimana dapat mendirikan pendidikan di masa sulit, masa transisi UNTAET, dengan pengorbanan yang besar di Lospalos.
Berikut adalah intisari dari homili Romo Aderito:
Belajar menjadi diri sendiri (Aprende a ser):
Pendidikan pertama kita dapatkan dirumah, lewat didikan ayah dan ibu di rumah, sehingga kita jadi orang pintar di segala bidang, karena berkat dari orang tua kita.
Belajar untuk mengenal (Aprende a conhecer):
Dari pendidikanlah kita dapat mengenal segala macam iptek, pendidikan bukan bagaimana kaum intelek bertindak baru berpikir, melainkan bagaimana kaum intelek berpikir baru bertindak.
Belajar untuk membuat (Aprende a fazer):
Pendidikan harus diimplementasikan dalam praktek, mampu membuat segalanya, berkorban dalam kapasitas iptek dapat membawa transformasi atau perubahan di masyarakat.
Belajar untuk hidup bersama (Aprende a conviver):
Dari pendidikan kita dapat belajar hidup bersama mengubah atau mentransformasikan masyarakat primitif menjadi masyarakat modern, mengubah perbuatan jahat kita menjadi baik.
Jadilah seorang guru yang bijaksana (ser professor):
Merupakan aksi cinta, segala kreativitas dapat dilakukan dengan bijaksana dan pengorbanan bagi anak didik kita, mendidik dengan sabar, cinta dan bijaksana, berkompetensi ketrampilan bagi siswa.
Bagi para pemuda:
Menurut pesan paus Fransiskus bahwa, sebagai pemuda harus selalu ribut, tetapi ribut dalam hal-hal yang baik, harus memiliki mimpi. Menurut D.Bosco bahwa, para pemuda selalu riang gembira dan ribut dalam hal-hal yang baik, tetapi jauhi dosa. Bagi kelas III kalian akan ribut dalam ujian nasional (Ebtanas) yang akan datang dengan bijaksana.
Seusai misa dilanjutkan acaranya di Kantor Pendidikan Municipio Lautém, dengan ceramah, pembagian hadiah bagi para juara certame, pidato, dan makan siang bersama. Setelah itu dilanjutkan dengan hiburan tebe-tebe (tarian tradisional) hingga jam 5 sore baru bubar.
By prof EdoSantos’24