Iman adalah fondasi utama dalam kehidupan spiritual setiap individu. Iman memberikan makna, arah, dan harapan dalam menghadapi tantangan hidup. Namun, iman yang hanya berada dalam dimensi teori atau keyakinan tanpa diwujudkan dalam tindakan nyata dapat menjadi stagnan, tidak berkembang, bahkan kehilangan maknanya.

Iman Sebagai Dasar Kehidupan

Iman merupakan anugerah dari Tuhan yang memungkinkan kita untuk percaya kepada-Nya tanpa melihat. Dalam kitab Yakobus 2:17 tertulis, “Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakikatnya adalah mati.” Ayat ini menegaskan bahwa iman sejati harus disertai dengan tindakan nyata yang mencerminkan kasih dan kebaikan Tuhan.

Karya sebagai Bukti Iman yang Hidup

Karya adalah manifestasi dari iman yang hidup. Ketika seseorang memiliki iman yang kuat, ia terdorong untuk bertindak, melayani, dan memberi. Misalnya:

  1. Melayani Sesama: Melalui pelayanan kepada yang membutuhkan, seperti membantu fakir miskin, merawat orang sakit, atau menghibur yang berduka, kita menunjukkan iman dalam tindakan nyata.
  2. Meningkatkan Kualitas Hidup: Iman juga mendorong seseorang untuk bekerja keras, memperbaiki diri, dan menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi orang lain.
  3. Menyebarkan Kabar Baik: Tindakan kecil seperti menguatkan orang lain, memberikan motivasi, atau mengajarkan nilai-nilai kebaikan adalah wujud nyata dari iman yang aktif.

Bahaya Iman yang Stagnan

Ketika iman tidak diiringi karya, seseorang berisiko menjadi pasif dan tidak relevan dalam kehidupan sehari-hari. Iman yang stagnan bisa membuat:

  1. Hubungan dengan Tuhan Menjadi Hambar: Tanpa tindakan nyata, hubungan dengan Tuhan hanya bersifat formalitas dan kehilangan kedalaman spiritual.
  2. Kurangnya Dampak Positif bagi sesama: Iman tanpa karya tidak memberikan manfaat bagi orang di sekitar kita.
  3. Hilangnya Kesaksian Hidup: Orang lain tidak dapat melihat kebenaran iman kita jika tidak disertai dengan bukti nyata dalam tindakan.

Menghidupkan Iman Melalui Karya

Untuk menghindari stagnasi iman, beberapa langkah berikut dapat dilakukan:

  1. Berdoa dengan Tindakan: Berdoa tidak hanya dengan kata-kata, tetapi juga melalui perbuatan kasih yang nyata.
  2. Terlibat dalam Komunitas: Bergabung dalam pelayanan atau kegiatan gereja dapat membantu menghidupkan iman melalui aksi bersama.
  3. Berbagi Berkat: Iman yang hidup terlihat dalam kemauan untuk berbagi berkat dengan orang lain, baik secara materi maupun nonmateri.

Kesimpulan

Iman tanpa karya adalah stagnan karena tidak menunjukkan perkembangan atau dampak positif bagi dunia. Sebaliknya, iman yang diwujudkan dalam karya adalah iman yang hidup, dinamis, dan membawa berkat bagi diri sendiri dan sesama. Marilah kita bersama-sama menghidupkan iman kita dengan menjadi saluran kasih Tuhan di dunia ini.

Tuhan tidak hanya memanggil kita untuk percaya, tetapi juga untuk bertindak. Maka, iman yang sejati harus menjadi kekuatan yang menggerakkan kita untuk berkarya dalam kasih.

by profa Elvira’25

(Visited 7 times, 1 visits today)
Avatar photo

By Elvira P. Ximenes

Elemen KPKers Dili TL, telah menyumbangkan puluhan tulisan berupa, artikel, cerpen, dan puisi ke BN, dengan motonya, "Mengukir makna dalam setiap kalimat, menghidupkan dunia dalam setiap paragraf", pingin jadi penulis mengikuti jejak para penulis senior lainnya di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.