Karya Dev Seixas 25
Art Jenuh memikirkan kelakuan Yano. Ia memblok semua nomor Yano dengan tujuan dalam bulan Januari Jangan ada lagi komunikasi. Namun, udah berapa kali Art mencoba lakukan hal yang sama, ternyata tetap saja hasilnya sia-sia. Pada tanggal 25 pagi Yano tiba-tiba menellfon Art. Art tidak menjawab karena HP Art rusak kala itu. Tiba-tiba Art di kasih tahu sama putra Art.
Mom tadi om Yano menelfon jadi yang menjawab. Art pun menjelaskan pada sang putra. Pelakukanlah semua orang dengan baik nak meskipun kita diperlakukan dengan tidak baik oleh orang lain. Mami sadar apa ucapin kamu ketika memberi nasehat, tapi semua kehidupan kita tidak mampu untuk mwngaturnya nak, karena hidup kita ada pencipta dan penganturnya.
Buktinya jika kita mampu mengatur langkah hidup sendiri mungkin saja penyiksaan dan penderitaan yang dilakukan oleh ayahmu tidak bisa saja aku Mami rubah scriptnya dengan cara yang kita inginkan.
Mami tidak tahu mengapa ayahmu bisa melakukan penyiksaan itu ke ibu tentu saja aku bingung. Di balik rasa bingung itu Tuhan justru mempertemukan aku dengan Yano, seorang pria yang memiliki anak dan istri. Jadi kita hanya berkewajiban untuk terus melakukan kebalikan, mungkin juga hal yang sama seperti Om Yano yang dilakukan oleh ayahmu agar kita bisa memetik hikmah di balik hubungan ini nak, ujar Art sama putranya yang sudah remaja.
Baru bercerita, tidak tahu tiba-tiba sorenya Art, masih di dalam rumah bersih-bersih karena baru pulang dari suatu tempat. Yano menellfon lagi dan menjelaskan niatnya untuk ke rumah. Art pun mencoba menegaskan pada Yano apabila Ingin ke rumah. Art menjawab Yano sambil berkata, Yano please jangan pernah berharap untuk datang lagi ke hadapanku karena aku tidak akan mau berjumpa lagi denganmu.
Art sadar akan setiap karakteristik Yano yang seolah hanya ingin menjadikan tempat pelampisan nafsu. Art berkata maaf aku lagi di luar rumah Yano. Aku jemput ya! Ah tidak usah karena aku masih menggunakan kakiku Yano. Jangan bicara begitu Art, penting aku mau ketemu kamu hari ini. Hmm okey, sore saja jika aku pulang jawab Art. Ok kabari aku ya! Padahal sesungguhnya Art ada di rumah saja hanya untuk menghindari Yano segala cara Art akan mencoba lakukan.
Art lalu mengakhiri panggilan. Tak sampai hitungan jam ada orang yang mengetuk pintu dari luar. Aku mengira ada tamu atau staff kerja. Saat aku membuka pintu ternyata Yano. Secara dewasa aku membawakan dua kursi di teras rumah. Apa kabar? tanya Art. Kabar baik Art, aku baru pulang dari Kampus. Sudah kuliah? tanya Art. Belum tadi pergi mencek nama. Ah gimana hasilnya apakah kamu lolos? Ya Art, aku lolos. Ok sadar dan lanjut kuliah adalah harapanku buat kamu Yano.
Terima kasih. Kami regis sekitar 350 dolar Art. Ya sama seperti putraku, jawab Art, biar Yano hanya membahas sekilas tentang kuliah Yano dan keadaan ekonomi mereka sebagai teman. Sambil bercerita Yano berkata, Art sudikah Kau membantuku selama aku kuliah? Aku akan membantu kamu Yano tapi ada syaratnya! Apa itu? pungkas Yano.
Syaratnya kamu harus tobat dan merupakan hubungan special yang kita sudah jaling selama lima tahun ini. Yano terus menatap ke arah Art sambil berkata itu tidak akan terjadi Art Jawab Yano dengan tegas.
Jika demikian kamu harus sadar bahwa aku juga tidak akan membantumu karena kamu hanya akan terus memperlakukanku sebagai tempat pelampisan nafsumu. Itu menurut kamu Art, tapi aku tidak karena relasi ini akan terus berlanjut hingga maut memisahkan kita Art, dan aku tidak setuju untuk melepakan kamu Art, sampai ajal memisahkan kita.
Tidak Yano aku benar-benar telah move on dan tak ingin lagi ada komunikasi lain selain teman Yano, ujar Art. Aku sadar kita hanya orang asing yang sengaja dipertemukan oleh Tuhan agar belajar banyak tentang arti akan sebuah hubungan Yano.
Terus apa masalahnya jika aku mau hubungan kita terus berlanjut? pungkas Yano. Kamu tahukan aku Bukan wanita yang hidup ketergantungan oleh siapapun termasuk mantan suamiku. Yap aku tahu itu Art tapi jujur aku tidak akan melepaskan kamu untuk selamanya, ujar Yano lagi.
Ok maukah kamu belajar satu hal dariku Yano? Apa? Bagaimana cara mengetik report atau naskah? Okey boleh, jawab Yano. Hanya dengan cara itu mungkin Art mampu mendapatkan pengalaman baru agar bisa move on dariku, ujar Art dalam hati.
Usai berbicara Art lalu miinta ijin ke dapur dan membuat Capuchino sambil membawa ke teras untuk minum bersama.
bersambung….
by Bu Dev’25