BN, Makassar – Lembaga Promosi Lingkungan Hidup Indonesia (LPLHI) Sulawesi Selatan berkolaborasi dengan Rumah Quran Ibnu Qudamah (RQIQ) Makassar menggelar Bimbingan Teknis Penerapan Minimisasi Sampah di Lingkungan Pondok Pesanren dan Masjid, pada Sabtu, 22 Februari 2025 secara hybrid (online dan offline). Kegiatan offline, bertempat di Kantor Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Sulawesi Maluku (Eks P3 Suma), pukul.8.30 wita sampai selesai, selain peserta offline hadir langsung di lokasi, juga diikuti peserta online melalui via Zoom Meeting.

Kegiatan Bimbingan Teknis ini terselenggara atas dukungan sepenuhnya dari kantor Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Sulawesi Maluku (Eks P3 Suma). Para peserta dari perwakilan Pondok Pesantren, Pengurus Masjid dan Sekolah Islam yang tersebar di Provinsi Sulawesi Selatan.

Kantor Pusat Pengendalian Lingkungan Hidup Sulawesi Maluku Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup yang berada di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, memang agak unik dan berbeda dengan kantor-kantor lain. Tidak hanya di halamannya, di dalam kantor pun terlihat suasana yang berbeda. Tak ada penerangan yang berlebihan.

Penggunaan AC pun dibatasi. Kebanyakan adalah lubang-lubang sirkulasi udara sehingga suasana di dalam kantor tetap terasa sejuk tanpa peralatan pendingin udara. Suasana ini membuat para peserta betah berlama-lama mengikuti materi bimbingan teknis yang disampaikan para narasumber, hal ini terlihat para peserta begitu antusias menyimak suguhan materi dari para penyaji materi.

Bimbingan Teknis ini bertujuan memberikan edukasi dan wawasan kegiatan yang berorientasi ramah lingkungan di pondok pesantren agar dapat diimplementasikan, kemudian memberikan edukasi strategi untuk memperoleh biaya melalui pelaksanaan berbagai program dan kegiatan dan sebagai ajang silaturrahim bagi para pengelola pondok dan masjid. Bimbingan Teknis ini mempunyai manfaat untuk meningkatkan kapasitas membangun lingkungan yang ramah lingkungan, mendapatkan pengakuan sebagai pesantren yang ramah lingkungan.

Bimbingan teknis minimisasi sampah ini masih dalam rangkaian peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) pada Februari hingga Maret 2025. Berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini HPSN dilakukan melalui aksi nyata di delapan lokasi berbeda. Hal itu untuk membangun semangat bersama dalam menyelesaikan masalah sampah. Dengan tema “Kolaborasi untuk Indonesia Bersih,” kegiatan HPSN tahun ini berfokus pada upaya pengelolaan sampah yang dapat berkontribusi nyata dalam mencapai target pengelolaan sampah secara nasional.

Rangkaian kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha, serta elemen masyarakat. Kegiatan ini merupakan bagian dari 8 (delapan) Aksi Peduli Sampah Nasional (Asta) 2025 di berbagai lokasi, antara lain pantai, gunung, mangrove, desa, pesantren, pasar, sekolah, dan kampus.

Mengutip greeners.co, Sekretaris Kementerian/Sekretaris Utama Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Rosa Vivien Ratnawati mengatakan, HPSN merupakan kegiatan konkret yang bertujuan untuk menangani sampah secara serius, mulai dari hulu hingga hilir.

Rencana awal Kepala Pusat Pengendalian Lingkungan Lingkungan Hidup Sulawesi dan Maluku, Dr. Azri Rasul, SKM.,M.Si.,M.H menyampaikan welcome speech. Karena ada kegiatan lain, sambutan sekaligus membuka acara diwakili oleh Kepala Bidang Wilayah III, Suwardi, STP.

Pembacaan ayat Al quran dilantunkan oleh santri RQIQ, Abdurrahman, mengawali kegiatan Bimtek.

Materi pertama membahas, Konservasi dan Pengelolaan Air Limbah disajikan oleh Sudarwin Ka’pan, S.Si.,M.Si (Salah seorang Pendiri Yayasan Cahaya Quran, Makassar. Pembina Rumah Quran Ibnu Qudamah).

Sudarwin menuturkan bahwa, konservasi air merupakan upaya yang meliputi perlindungan, pelestarian, pemeliharaan, penjagaan, penghematan, efisiensi air yang sangat penting diterapkan dilingkungan ponpes dan masjid.

“Pengolahan air limbah di lingkungan ponpes dan masjid adalah hal yang urgent dalam menjaga lingkungan tetap bersih, sehat, dan konservatif. Konservasi dan pengolahan air dapar dilakukan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi secara intensif,” kata Sudarwin yang tercatat sebagai Pengawas Lingkungan Hidup Ahli Madya pada Gakkum Sulawesi.

Materi tak kalah menarik perhatian peserta yakni Produksi Sabun Cair dan Upaya Minimisasi Sampah disajikan oleh Syamsudariadi selaku pendiri UMKM Ulga Agro dan W-Kling.

Menurutnya, penerapan 3R berupa, Reduce berupaya untuk mengurangi penggunaan produk yang berpotensi menjadi sampah, Reuse: menggunakan kembali barang yang sudah terpakai, dan Recycle, menggunakan kembali produk sampah yang telah dihasilkan di area ponpes dan masjid.

“Penerapan 3R sangat penting diterapkan di lingkungan ponpes dan masjid untuk menjaga Kesehatan, kebersihan lingkungan, pemaksimalan bahan sampah yang masih bisa termanfaatkan, dan efisiensi bahan dan dana dalam pemenuhan kebutuhan operasional ponpes dan masjid,” ujarnya.

Dihadapan peserta bimbingan teknis memperlihatkan bahan-bahan pembuatan sabun cair, yakni Texapon atau sodium lauril sulfat (SLS), (10-20%), Garam dapur (NaCl) (2%:20 g), Air (566 ml), (EDTA 1g), cytrum (2g), sadium sulfat (5g), CS30 (200 ml), gliserin (4g), pengharum (4g), Atin Soft (100ml),dll.

Berikutnya melalui saluran zoom materi Strategi fundraising menuju Pondok Pesantren Mandiri Keuangan dipaparkan Chairul Shaleh (Pembina Yayasan Sahabat Quran) Depok Jawa Barat.

Chairul Shaleh mengungkapkan pemaksimalan dana Yayasan sangat penting dalam memaksimalkan operasional Yayasan, mengembangkan program/bangunan Yayasan, Pemaksimalan dana Yayasan dapat dilakukan dengan memaksimalkan relasi (silaturahmi), memaksimalkan bisnis Yayasan, menyebarluaskan dokumentasi kegiatan Yayasan, dan membangun branding Yayasan.

“Hal yang harus disiapkan dalam memaksimalkan keuangan yayasan adalah legalitas perizinan, rekening Bank, konten, customer service, database donator kemudian Mind map fundraising: membuat program, kumpulkan data base, bangun interaksi, libatkan, 3 value, konsistensi,” tegasnya

Materi menarik lainnya menjelaskan bagaimana Mengubah Sampah Organik Menjadi Uang Melalui Bisnis Magot dituturkan oleh Andi Muhammad Munawar (Pendiri Macca Organik).

Dihadapan peserta Bimtek, Munawar menjelaskan bahwa pengolahan limbah dengan maggot, khususnya larva lalat Black Soldier Fly (BSF), merupakan metode biokonversi yang efektif dan ramah lingkungan. Keunggulan penggunaan maggot siklus yang cepat, menjadi Solusi penanganan sampah organic/bahan makan pangan (memiliki nilai jual), musuh lalat rumah, bukan hama.

“Dari telur, larva, sampai kasgotnya (kotoran bekas maggot) dapat menghasilkan (dijual),” ujar Munawar, Sabtu, 22 Februari 2025 (Pendiri Macca Organik) Makassar.

Andi Muhammad Munawar menerangkan, maggot atau larva dari lalat Black Soldier Fly (BSF) memiliki siklus hidup yang pendek, yaitu sekitar 48 hari. Dalam siklus yang singkat tersebut, setiap fase metamorfosisnya dapat dimanfaatkan oleh pembudi daya maggot.

“Black Soldier Fly (BSF) adalah lalat tentara (HermetiaIllucens) dengan banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Sebagai sumber protein yang sangat tinggi dan sangat murah bagi pakan aneka jenis ternak, agen pengurai sampah organik serta penyeimbang lingkungan. Lalat BSF bukan merupakan vector penyakit, sehingga tidak menyebarkan penyakit seperti lalat rumah/lalat hijau. Menariknya, BSF mampu mengurangi populasi lalat rumah/lalat hijau dengan cara mengeluarkan sinyal kimia di lingkungan sekitarnya untuk mencegah lalat hijau tersebut bertelur di daerah tersebut,” sambungnya.

Lanjut Munawar bahwa Maggot BSF berupa larva yang dihasilkan oleh Black Soldier Fly (BSF). Inilah sesungguhnya sumber protein yang tinggi dan sangat murah bagi pakan, agen pengurai sampah organik dengan efektivitas nyaris sempurna. Maggot BSF sangat kaya akan nutrisi untuk tambahan pakan ternak, karena mengandung protein sekitar 40% lebih dan kalau kita bandingkan dengan protein yang ada di pasaran yang biasa digunakan untuk pakan ternak berkisar 30%, maka pemberian pakan ternak dengan maggot BSF ini sangat cocok karena kebutuhan protein dalam ternak sangatlah tinggi.
“Maggot bermanfaat sebagai agen biokonversi yang dapat mereduksi sampah organik secara efektif dan efisien. Sebagai sumber pakan alternatif untuk hewan ternak. Kandungan nutrisi tinggi, terutama protein, lemak, asam amino esensial, dan mineral dalam maggot ini, membuatnya menjadi pilihan yang baik sebagai pakan hewan. Kotoran bekas maggot (Kasgot) dimanfaatkan sebagai sumber kompos atau pupuk organik. Meskipun dari limbah sampah organik, namun pupuk yang dihasilkan tidak berbau. Selain sebagai komoditas yang memiliki nilai ekonomi, maggot juga memberikan manfaat bagi lingkungan. ” terangnya lagi.

Siklus hidup maggot dimulai dari telur maggot. Telur akan menetas dalam waktu satu minggu, kemudian akan menjadi larva atau baby maggot. Maggot dikembangkan di biopond (tempat pembesaran maggot) selama 21 hari dan diberi pakan sampah organik.

Selanjutnya, maggot akan memasuki fase prepupa. Selama 14 hari maggot tidak makan untuk menjadi pupa. Setelah memasuki fase pupa, maggot memerlukan waktu tiga sampai tujuh hari untuk bermetamorfosis menjadi lalat BSF. Ketika sudah menjadi lalat BSF, para pejantan hanya memiliki waktu tiga hari untuk berkembang biak dengan lalat betina.

Selepas melakukan proses perkembangbiakan, lalat jantan akan mati dan lalat betina akan masuk ke fase pembibitan atau bertelur selama tiga hari berikutnya. Lalat betina akan mengikuti jejak para pejantan setelah menyelesaikan proses bertelur. Begitu pula seterusnya siklus tersebut berulang.

“Budidaya maggot BSF adalah solusi cerdas dan berkelanjutan untuk mengelola sampah organik. Maggot BSF memiliki potensi ekonomi yang besar sebagai pakan ternak dan pupuk organik. Sampah organik memiliki peluang ekonomi melalui budidaya maggot BSF Dengan budidaya maggot, kita dapat berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kunci Andi Muhammad Munawar (Pendiri Macca Organik) Makassar.

(Visited 8 times, 1 visits today)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.