Aku yang baru menjadi anggota KPKers-TL pada tahun 2021, setelah berdirinya organisasi ini sejak tahun 2018, melalui pendirinya Dev’Seixas, putri seorang eks Militer Indonesia kala itu di masa pendudukan Indonesia di bumi Lorosae, yang dulunya bercita-cita jadi penulis novel sebagai hadiah bagi ayah tercintanya, namun kini hanya tinggal kenangan ayah sang patriot bangsa.
Kini bu Dev telah berada “di atas angin alias naik daun” di bumi Lorosa’e. Karena dengan cita-citanya sebagai seorang penulis itu, ia mampu mendirikan salah satu organisasi bernama KPKers-TL, meskipun statusnya belum diakui oleh negara, karena kewalahan dalam sikon keuangan yang tak menentu, sehingga belum meregistrasi di Kementrian Kehakiman (Justiça). Tapi dengan nekadnya itulah, Ia telah membawa banyak pemuda-pemudi Timor Leste dari SD hingga Mahasiswa, turut mengambil bagian dalam Literasi ini. Hingga saat ini banyak muda-mudi TL ini telah menerima banyak sertifikat Literasi dari KPKers-TL, sudah menunjukkan kuantitasnya tapi belum merujuk pada kualitasnya.
Para anggota banyak yang telah singgah di KPKers-TL untuk menimba ilmu literasi, dan mendapatkan sertifikatnya, tapi banyak yang belum dan tidak menulis apapun, dari apa yang mereka pelajari, dengar, lihat dan rasakan, dikala mengikuti kursus Literasi langsung di PBI maupun via-online.
Saya sendiri mengaksesnya dari KPKers-TL ini via-online di tahun 2021. Karena keinginan, motivasi dan nekad saya untuk menulis sesuatu entah itu dari diri kita sendiri, seperti biografi kita, keluarga, berita, cerpen, artikel, opini, dll. Semua itu aku dapatkan lewat buku “Kunci Sukses menjadi Penuis Kreatif & Profesional”, karya pak Jumary Haryadi. Melalui isi buku inilah akupun turut mengambil bagian dalam Literasi Timor Leste, yang telah lama mati, namun kini mulai bersinar dan bercahaya kembali dalam kegelapan, bagi generasi masa kini maupun di masa yang akan datang. Dari buku inilah, aku termotivasi dan telah menyumbangkan seratus lebih tulisan ke laman Bengkel Narasi Indonesia hingga kini.
Bagi anggota lainnya mungkin itu hanya kursus biasa dan berlalu bagaikan angin tak berjejak. Sehabis menerima sertifikat menjadikannya kasur dan bantal untuk beristirahat di saat lelah. Atau hanya sebagai kenang-kenangan dan oleh-oleh dari hasil kursus di KPKers-TL. Namun bagiku sangat berarti, dimana ia memotivasiku, membimbingku dan membantuku untuk bergumul dan berkarya di dunia literasi.
Karena hanya dengan motivasinya itulah ia membawaku ke alam penulisan yang tak terbatas jangkauannya, namun sangat tersirat dan berfaedah bagi peradaban dan sejarah, karena menulis adalah pekerjaan keabadian. Meskipun saat ini kita tidak menikmati hasilnya, namun sangat berfaedah bagi orang lain di suatu saat nanti, di saat dan moment yang tak terduga nanti.
Karena ilmu literasi itu, bagaikan udara yang memenuhi alam semesta ini, tinggal siapa yang rajin mencarinya, ia yang banyak mengumpulkannya lalu mengsharingkannya ke orang-orang pegiat literasi dimana pun mereka berada, agar tahu dan menulis sesuatu bagi dirinya sendiri maupun orang lain.
KPKers-TL kini usianya telah memasuki usia ke7, bagaikan seorang anak kecil yang baru menimba ilmu literasi dasar Abjad di EB/SD (Ensino Básico/Sekolah Dasar), dan sudah banyak anggota yang menggengam piagamnya, tapi sudah berapa tulisan yang diproduksikan? Sudah berapa penulis yang eksis? Masih dihitung dengan jari.
Laman Bengkel Narasi telah membuka salah satu celahnya bagi kita untuk berkarya disitu, guna menuangkan ide-ide cemerlang kita ke dalamnya, dari negara kecil berlambang buaya, sebagai beranda Vatikan dan Eropa di Asia. Karena kita beriman Katolik Roma 98%, dan berbahasa ofisial Portugis. BN telah berakar di TL dengan editornya sendiri di bumi Lorosa’e, namun banyak orang yang belum tahu, terutama generasi muda TL yang ingin mengembangkan karya literasinya di laman Bengkel Narasi Indonesia.
Dengan Literasi, belahan dunia lainnya tahu, apa yang terjadi di negara kecil ini, negara setengah pulau yang baru saja mengengam kemerdekaannya di era milenium ini. Karena banyak orang yang di luar sana yang belum tahu tentang keberadaan Timor Leste, Budayanya, Adat-Istiadatnya, Ekonominya, Pendidikannya, Sistem Pemerintahannya, Organisasinya. Semuanya itu hanya dapat diukir dalam dunia literasi, lewat orang-orang berbakat, yang mampu berkarya di dalamnya.
Salam Literasi dan HBD KPKers Timor-Leste yang ke tujuh, semoga dengan usiamu yang masih belia di EB/SD ini, kau tidak akan tenggelam dalam dunia literasi kelam, melainkan dalam literasi terang yang mampu menerangi, melesat dan mengangkasa, mampu terbang di udara bagaikan pesawat terbang, bersama para tokoh literasi dunia, dan tetanggamu, yang siap membantumu dan membimbingmu ke alam literasi keabadian yang lebih baik dari saat ini. Thanks a lot of buat pendiri KPKers-Timor Leste, Bu Dev’1125, karena atas jasamu aku mengenal dunia Literasi saat ini.
By prof.Edo Santos’25