Anda adalah apa yang Anda percayai. Tidak ada apa pun yang harus kita lakukan kecuali hanya menerima diri sendiri. Anda memiliki hak untuk merasa cantik dan menikmatinya. Anda dapat menghormati tubuh Anda dan menerimanya seperti itu. Anda tidak perlu siapa pun untuk mencintai diri Anda. Cinta datang dari dalam. Ia hidup di dalam diri kita dan selalu ada bersama kita. Namun, dinding kabut menghalangi mata batin sehingga kita tidak bisa merasakan cinta. Anda hanya dapat menerima keindahan itu dari luar diri Anda, sementara Anda tidak merasakan keindahan yang hidup di dalam diri Anda.

Anda memiliki keyakinan tentang apa yang cantik dan apa yang jelek. Jika Anda tidak menyukai diri sendiri, Anda dapat mengubah keyakinan Anda dan kehidupan Anda akan berubah. Kedengarannya sederhana, tetapi tidak mudah. Siapa pun yang mampu mengendalikan keyakinannya berarti mampu mengendalikan mimpinya. Ketika pemimpi akhirnya mampu mengontrol mimpinya, mimpi itu dapat menjadi sebuah karya seni yang hebat.

Anda dapat mulai dengan melakukan “puja” atau bersyukur untuk tubuh Anda setiap hari. Anda dapat menawarkan renungan cinta kepada tubuh Anda sendiri. Ketika Anda mandi, perlakukan tubuh Anda dengan semua cinta Anda, perlakukan tubuh Anda dengan kehormatan, dengan rasa syukur, dengan rasa hormat. Ketika Anda makan, saat mencicipinya, tutup mata Anda dan nikmati makanan itu. Makanan yang dipersembahkan kepada tubuh Anda sendiri. Lakukan ini setiap hari dan Anda akan merasakan cinta kasih bagi tubuh Anda semakin tumbuh kuat setiap hari. Anda pun tidak akan pernah lagi menolak diri sendiri.

Coba bayangkan bagaimana Anda akan merasakan hari-hari di saat Anda bersyukur atas tubuh Anda sendiri. Ketika Anda menerima diri Anda sepenuhnya, Anda akan merasa sangat senang tentang tubuh Anda sendiri dan Anda akan sangat berbahagia. Begitu pula ketika Anda berhubungan dengan orang lain, batasan terhadap penyalahgunaan diri hampir nol. Ini adalah cinta terhadap diri sendiri. Ini bukanlah tentang kepentingan pribadi semata karena Anda akan memperlakukan orang lain dengan cinta kasih yang sama, kehormatan yang sama, penghargaan yang sama, dan rasa syukur yang sama yang Anda lakukan terhadap diri Anda sendiri. Dapatkah Anda melihat kesempurnaan dalam hubungan seperti itu? Inilah bagaimana menghormati Tuhan yang ada di dalam diri setiap orang satu sama lainnya.

Ketika Anda mempunyai tujuan untuk menciptakan hubungan yang sempurna antara Anda dan tubuh Anda, Anda akan belajar untuk memiliki hubungan yang sempurna dengan siapa pun yang bersama Anda, termasuk ibu Anda, teman Anda, pasangan Anda, anak Anda, bahkan kucing Anda. Bila Anda sudah memiliki hubungan yang sempurna antara Anda dan tubuh Anda, pada saat itulah setengah bagian dari hubungan di luar diri Anda sudah benar-benar terpenuhi. Anda pun tidak lagi bergantung pada keberhasilan hubungan dari luar.

Ketika Anda bersyukur atas tubuh Anda sendiri, ketika itu pula Anda akan tahu bagaimana memiliki pengabdian bagi tubuh Anda sendiri. Ketika Anda menyentuh tubuh pasangan Anda, Anda menyentuhnya dengan pengabdian yang sama, kasih yang sama, kehormatan yang sama, rasa syukur yang sama. Ketika pasangan Anda menyentuh tubuh Anda, benar-benar dengan lapang dada; tidak ada rasa ketakutan, tidak ada kebutuhan kecuali sentuhan penuh cinta.

Bayangkan segala kemungkinan yang akan terjadi dalam berbagi cinta kasih dengan cara seperti ini. Bahkan, Anda tidak perlu lagi untuk saling menyentuh. Hanya dengan saling memandang saja sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan pikiran dan kebutuhan jiwa Anda. Tubuh Anda sudah cukup merasa puas karena memiliki semua cinta di dalam diri anda. Anda tidak akan pernah merasa kesepian lagi karena Anda sudah dipenuhi dengan cinta terhadap diri Anda sendiri.

Don Miguel Ruiz

Ke mana pun Anda memandang, Anda akan dipenuhi oleh cinta kasih. Tetapi bukan dari manusia saja, Anda dapat melihat pohon dan merasakan semua cinta kasih yang datang dari pohon itu. Anda dapat melihat langit dan itu akan memenuhi kebutuhan pikiran Anda tentang cinta. Anda akan merasakan kehadiran Tuhan di mana pun dan itu bukan sekadar teori semata. Tuhan ada di mana-mana. Kehidupan pun ada di mana-mana.

Semuanya dibuat oleh cinta kasih, oleh kehidupan. Bahkan, ketakutan itu sendiri adalah refleksi dari cinta kasih. Namun, ketakutan hanya ada di dalam pikiran, hanya berada pada diri manusia. Ketakutanlah yang mengendalikan pikiran manusia. Kemudian, kita menafsirkan segala sesuatu disesuaikan dengan apa yang kita terima dalam pikiran kita. Jika kita memiliki ketakutan, apa yang kita terima dan kita rasakan akan dianalisis dengan rasa takut. Jika kita marah, apa yang kita tangkap akan dianggap berdasarkan kemarahan. Emosi perasaan kita bertindak seperti filter di mana kita melihat seluruh dunia.

Anda bisa mengatakan bahwa mata adalah ekspresi dari apa yang Anda rasakan. Anda melihat mimpi luar berdasarkan mata Anda. Ketika Anda marah, Anda akan melihat dunia dengan mata kemarahan. Jika Anda memiliki mata cemburu, reaksi Anda akan berbeda karena Anda akan melihat dunia melalui kecemburuan. Bila Anda memiliki mata kemarahan, semuanya akan mengganggu Anda. Jika Anda memiliki mata kesedihan, Anda akan menangis karena hujan, karena kebisingan, karena segalanya. Hujan adalah hujan, tidak perlu penilaian atau ditafsirkan. Namun, Anda melihat hujan berdasarkan emosional tubuh Anda. Jika Anda sedih, Anda melihat dengan mata kesedihan dan segala sesuatu yang Anda terima akan menyedihkan.

Namun, jika Anda memiliki mata cinta, Anda hanya melihat cinta di mana pun Anda berada. Pohon-pohon dibuat dari cinta. Hewan-hewan dibuat dari cinta. Air terbuat dari cinta. Ketika Anda memahami dengan mata cinta, Anda dapat menghubungkan kehendak Anda dengan kehendak pemimpi lain dan mimpi itu menjadi satu. Ketika Anda memahami dengan cinta, Anda menjadi satu dengan burung, dengan alam, dengan seseorang, dengan segala sesuatu. Kemudian Anda dapat melihat dengan mata elang atau berubah menjadi apa pun dalam kehidupan. Dengan cinta, Anda terhubung dengan elang dan Anda bisa menjadi sayap, atau Anda menjadi hujan, atau awan. Tetapi untuk melakukan hal ini, Anda perlu membersihkan pikiran dari ketakutan dan memahami dengan mata cinta. Anda harus mengembangkan kemauan Anda sampai kemauan itu begitu kuat sehingga dapat menghubungkan kehendak lain dan menjadi satu kehendak dengan Anda. Maka Anda memiliki sayap untuk terbang atau menjadi angin. Anda dapat datang ke sini, Anda dapat pergi ke sana. Anda dapat meniup awan dan matahari bersinar kembali. Itulah kekuatan cinta.

Dalam ajaran Islam dan Kristen, Anda mendengar Jibril datang dengan terompet untuk kebangkitan. Semua orang keluar dari kuburnya untuk menjalani kehidupan abadi. Kuburan itu adalah parasit dan kebangkitan itu adalah kembali ke kehidupan. Anda hanya akan hidup kembali ketika mata Anda mampu melihat kehidupan, yaitu cinta. Anda dapat mempunyai hubungan yang dapat memenuhi kebutuhan atas surga yang Anda impikan.

Anda dapat menciptakan surga, tetapi Anda harus memulainya dari diri sendiri. Mulailah dengan menerima penuh atas tubuh Anda. Taklukkan parasit pikiran hingga ia menyerah. Setelah itu, pikiran akan mencintai tubuh Anda dan tidak akan lagi mensabotase cinta Anda. Itu terserah Anda; tidak bergantung kepada orang lain. Namun, yang pertama perlu Anda lakukan adalah belajar untuk menyembuhkan emosional tubuh Anda. []

Diterjemahkan dari The Mastery of Love, Don Miguel Ruiz.

(Visited 41 times, 1 visits today)
Avatar photo

By Abah Iyan

Sosiopreneur, Writerpreneur & Book Publisher

2 thoughts on “Melihat dengan Mata Cinta (2)”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.