Suatu hari, ketika dua putra dari putri raja bernama Naylou (Kikilay) lahir dengan sejarah yang berbeda. Putra pertama dari Naylou kikilay bernama Felipi Seixas dan Putra kedua bernama Americo Jeronimo. Dari kedua putra Naylou Kikilay memiliki cerita kehidupan yang berbeda. Kedua putra Naylou lahir di kecamatan Iliomar (Lospalos).

Kisah Kelahiran putra pertama merupakan kelahiran yang terus menjadi teka-teki akhirnya terjawab oleh alam. Putra kedua sejarah kelahiran yang jelas dimana beliau adalah putra Dom Pedro Jeronimo yang menjadi suami kedua bagi Putri Naylou. Ketika lahirnya putra kedua, derajat sang putri terangkat kembali tidak sama seperti sejarah kelahiran pertama yang merupakan teka-teki kehidupan.

Saat kedua putra dari putri Nayilou Kikilay beranjak dewasa, mereka semua menikah dengan tunangan tidak ada yang menikahi wanita lain meskipun sistem perkawinan poligami, namun semua harus ada hubungan darah.

Putra pertama dan kedua mulai memiliki anak dan cucu. Putra pertama dulu sebagai anggota ABRI Timor-Timur berintegrasi dengan indonesia, sedangkan adiknya dulu adalah tropas ketika zaman penjajahan portugis. Saat Timor-Timur menjadi bagian wilayah Indonesia, sang adik ditangkap dan di penjarahkan di Cipinang.

Setelah bebas dari Cipinang, sang adik pun pulang kembali ke Timor-Timur hingga 1999 Timor-Timur mencapai puncak kemerdekaan menjadi Timor-Leste.

Suatu ketika dua putra dari Naylou ini mulai memiliki anak-anak dan cucu sudah sangat banyak. Dulu ketika masih kecil, sang adik tidak pernah kerja karena segala sesuatu yang adiknya butuhkan sudah disiapkan karena dulu sistem raja.

Ketika ibu mereka Putri Nayilou meninggal serta situasi membuat mereka hidup terpisah karena masing-masing urus keluarga. Saat menjelang 2006, ketika krisis sang kakak selalu saja ada waktu berkunjung ke rumah adiknya.

Suatu hari, kakaknya berkunjung ke Pailikitau lalu pulang. Saat pulang sang kakak ingin lewat ke rumah adiknya di Leilor. Sesampai di rumah sang adik, sang kakak berkata pemilik ruma ada di mana ? Adiknya tiba-tiba keluar dari dapur sambil berkata aku lagi masak karena adik kita ke Dili. Sang kakak langsung berkata, “Sejak kapan adik aku bisa memasak sendiri seperti ini?” Tanya sang kakak dalam hati.Kakaknya hanya menahan air mata lalu, sang adik membawa piring dan nasi akal kakaknya untuk makan. Tiba-tiba ketika adiknya memanggil sang kakak langsung pulang karena tak bisa menahan air mata melihat adiknya masak sendiri. Sang kakak pulang sambil menangis hingga tiba di rumah. Masih berlinang air mata,lalu istrinya bertanya, dari mana saja.

Sambil duduk membersihkan matanya, ia lalu menceritakan, “Aku baru habis menangis saat pulang dari rumah adik kita. Aku mau kunjungi dia ternyata istrinya lagi ke Dili, lalu ia masak dan memanggil aku untuk makan tapi aku tak tahan melihat dia makanya aku langsung pulang.

Sang kakak mulai berkata istrinya kamu tahu mengapa aku menangis, saat aku melihat adikku masak hati aku hancur, karena yang aku tahu adalah sejak dia kecil dia hanya terima hasil jadi. Air saja ketika dia makan aku yang membawa untuk dia saat masih kecil hingga remaja. Tapi saat ia manggil aku untuk makan aku mengingat lagi almarhum ibu kalau saat kami mau makan pasti ia sibuk persiapkan makanan untuk kami. Namun, semua telah berbuah dimana baru kali ini aku melihat adik aku masak seorang diri.

Bercerita sambil menangis, entah terharu atau mengapa ketika melihat sang adik, sang kakak mengingat kembali masa kecil sang adik yang dulu anak manja putra kesayangan ayah dan ibu. Selama hidup sebagai kakak adik, meskipun memiliki ayah yang berbeda, namun sang kakak tahu jika adiknya dulu adik manja putra pujaan Dom Pedro Jeronimo dan hari itu kakaknya menangisi sang adik karena mengingat kembali almarhum ibunya. []

By Dev.Seixas’25

(Visited 39 times, 1 visits today)
Avatar photo

By Devinarti Seixas

Penulis dan Pendiri KPKers Timor Leste, dengan mottonya: "Kebijaksanaan bukan untuk mencari kehidupan melainkan untuk memberi kehidupan dan menghidupkan". Telah menyumbangkan lebih dari 100 tulisan berupa; berita, cerpen, novel, puisi dan artikel ke BN sejak 2021 hingga sekarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.