Oleh: Muhammad Sadar*
Pertemuan dan konsolidasi antara petani, pemerintah dan unsur masyarakat lainnya yang digelar dalam acara musyawarah mappalili sebagaimana lazimnya disebut tudang sipulung diselenggarakan di level Kecamatan Tanete Rilau, setelah sebelumnya kecamatan lain seperti Soppeng Riaja, Balusu dan Pujananting telah melaksanakannya.
Tudang Sipulung pada episode kali ini dilaksanakan pada hari Senin (9/10) di kantor Camat Tanete Rilau. Hadir dalam acara tersebut antara lain Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Barru, Kepala Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Sekretaris Camat beserta jajaran, Kapolsek BPP/PPK/POPT dan para PPL, KTNA dan perwakilan petani,Lurah/Kepala Desa dan Pengecer pupuk bersubsidi.

Open ceremony acara tudang sipulung diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan dilanjutkan lantunan doa keberkahan dan keselamatan oleh Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Tanete Rilau. Selanjutnya sambutan pembukaan oleh Sekretaris Camat Tanete Rilau yang mana beliau mengatakan bahwa,”kegiatan tudang sipulung ini sebagai bagian dari perencanaan dalam menentukan waktu memulainya untuk turun sawah bagi para petani, agar seyogyanya petani dapat mematuhi dan melaksanakan keputusan musyawarah sejak dari tingkat desa serta menerapkan anjuran maupun rekomendasi teknis dari para PPL pendamping.

Selanjutnya sambutan dan arahan disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Barru Ir.Ahmad,M.M mengatakan bahwa,”pentingnya mengamati kondisi iklim dalam memulai budidaya padi terutama fenomena el nino atau kekeringan berkepanjangan yang terjadi saat ini.Beliau meminta kehati- hatian dan kewaspadaan petani dalam menyikapi dan meletakkan waktu turun sawah yang tepat.Ditambahkan bahwa daerah kita, Barru yang berada diposisi pantai barat Sulawesi Selatan saat ini masih dipengaruhi oleh zona musim angin monsoon Australia yang berefek pada intensitas angin masih moderat hingga kuat yang menyebabkan kekeringan lebih lama.Disela sambutannya Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menambahkan peran platform digital Bengkel Narasi Indonesia Cabang Barru yang memberikan informasi-informasi teknis dan dinamika sektor pertanian di ruang-ruang publik melalui goresan pena para kontributornya, demikian tutupnya.”

Pada prosesi berikutnya tudang sipulung yang dipandu oleh Ketua KTNA Kecamatan Tanete Rilau H.Sirajuddin Tahir mendaulat para delegasi atau utusan dari setiap Desa/Kelurahan untuk menyampaikan pandangan dan penjelasan maupun kondisi wilayah masing-masing. Informasi yang dimaksud terkait manajemen waktu dan pengerahan sumber daya maupun sarana pendukung lainnya dalam menghadapi musim tanam rendengan periode oktober-maret 2023/2024 dan musim tanam gadu April-September 2024.Para juru bicara tersebut menyampaikan detail penetapan waktu turun sawah,waktu hambur dan tanam padi, varietas padi yang akan ditanam, jenis dan dosis serta ketersediaan pupuk di tingkat pengecer, upah alsintan dan kewaspadaan terhadap organisme pengganggu tumbuhan.
Pada kesempatan lain, Kepala Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Rostiaty Hasyim,S.P menyampaikan bahwa,”untuk musim tanam rendengan yang akan datang, Kecamatan Tanete Rilau akan dialokasikan bantuan benih padi bersumber dari APBN TP tahun 2023 yang merupakan alokasi tunda salur musim tanam gadu 2023 lalu. Bantuan benih tersebut sebanyak 31.450 kg untuk luas tanam 1.258 ha. Sementara pengecer pupuk bersubsidi dari wilayah kerja Tanete Rilau, kios Latanete Corawali yang diwakili oleh Emil Salim menyatakan bahwa,”Petani terkadang salah persepsi terkait “kelangkaan pupuk” padahal sebenarnya “petani telah kehabisan kuota pupuk dalam e-rdkknya. Petani harus terus bersedia menghadapi aturan yang kerap kali berubah, ketersediaan pupuk di gudang sangat banyak dan melimpah, yang terjadi pada petani hari ini karena sudah kehabisan kuota pupuk di e-rdkk. Kios/pengecer menjamin ketersediaan pupuk apabila kuota e-rdkk masih tersedia. Di beberapa wilayah, penyerapan pupuk jenis tertentu(NPK) kurang diminati terlebih pada daerah ketinggian.”

Pada slot waktu lain, penulis yang berkapasitas sebagai Penguji Coba Perbenihan Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan berkesempatan menyampaikan penjelasan teknis bahwa,” saat ini telah tersebar beberapa varietas unggul padi baru yang layak dan telah direkomendasikan oleh para peneliti. Keunggulan padi tersebut dalam deskripsi varietas antara lain beradaptasi luas terhadap kondisi ekosistem budidayanya, produktivitas tinggi, pulen, tahan dan agak tahan terhadap organisme pengganggu tumbuhan. Untuk Kabupaten Barru pada musim tanam rendengan dianjurkan untuk varietas siliwangi,inpari 31,32,33,inpari 36 dan inpari 45. Sementara pada musim gadu direkomendasikan pada varietas yang toleran dan tahan kering serta berumur genjah seperti inpari 1,11,13, Cakrabuana, Padjajaran dan Mekongga. Beberapa varietas tersebut telah memiliki sukses story dalam uji coba lapangan dan penyebarannya di tingkat petani. Penting pula dipertimbangkan terkait ketersediaan benih sumber dan pengadaannya.”

Pada closing statement acara tudang sipulung Ketua KTNA menyampaikan pesan terakhir sebagai salah satu perwujudan kekuatan, konsistensi, persatuan dan tanggung jawab. Beliau menjelaskan dalam sastra paseng orang Bugis sebagai berikut:
Laoni mai mabbulo sibatang,
Tapakassei atitta,
Tapanessai assiddingetta,
Taro ada taro gau,gau riyassamaturuki
Idi’ pallaoang rumae tudang sipulung,
Tempeddingngi ri lura,
Engkai papole barakka,
Namenceng wassele’na,
Resopa temmangingi,
Namalomo naletei pammase dewata,
Tapakkanre samparaja,
Toddupuli temmalara,
Ewako,seppipi na lara…
Barru,10102023
*Penguji Perbenihan TPHBun
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Barru
Maju pertanian Sulsel