Judul: 80 Tahun AA Rifai, Catatan Kehidupan dan Perjuangan
Penulis: Rusman Madjulekka
Editor: Zainal Dalle, Hasanuddin hamid & Kiblat Said
Penerbit: Intermedia Publishing
Tahun Terbit: 2002
Jumlah Halaman: xiv + 121
ISBN: 978967560X
Pada masa pemerintahan pasca kemerdekaan, daerah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara adalah satu Provinsi. Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Tenggara (Sulselra) pada masa itu adalah A.A. Rifai. Nama lengkapnya adalah Andi Achmad Rifai Manggabarani. Meskipun beliau adalah seorang bangsawan, namun masyarakat umum mengenalnya sebagai sosok pemimpin yang sederhana dan mau berbaur dan bergaul dengan rakyat dan lingkungan pergaulan sehari harinya. Beliau menjadi Gubernur Sulawesi Selatan Tenggara dari tahun 1960 – 1966.
Penerbitan buku biografi Andi Achmad Rifai ini dalam rangka peringatan hari kelahiran beliau yang ke 80 tahun 2000 lalu. A. A. Rifai lahir di Polewali (sekarang Polewali Mandar) pada tanggal 20 Desember 1920. Menurut penulis buku ini, A. A. Rifai bersama pendahulunya Andi Pangerang Petta Rani dan Lanto Daeng Pasewang adalah “The God Father of Sulawesi Selatan”.
Terbagi menjadi 4 bagian, buku ini diawali dengan ‘sekapur sirih’ dari penulis buku yang mengisahkan proses penyusunan buku dengan melibatkan keluarga terdekat A. A. Rifai yaitu anak dan istri beliau. Selanjutnya pada bagian pertama menguraikan secara ringkas latar belakang keluarga A. A. Rifai, yang merupakan keturunan bangsawan pejuang. Kakeknya adalah Ishak Manggabarani Karaeng Mangeppe. Diungkapkan juga pada bagian ini, bagaimana A. A. Rifai menemukan jodohnya dan bagaimana ayahnya, Andi Pabiluri (Petta Bilu) mendidik anaknya agar menjadi pribadi yang mandiri.
Bagian kedua mengisahkan perjuangan A. A. Rifai di masa Revolusi. Selain itu juga diberitakan tentang pembentukan Negara Indonesia Timur (NIT) dengan Presidennya yaitu Tjokorde Gde Raka Soekawati dan penentuan Makassar sebagai ibukota NIT. Sejarah kota Makassar secara ringkas dan keberangkatan A. A. Rifai ke Jawa bersama Andi Mattallatta dan Bachtiar juga dikisahkan pada bagian ini. Ada juga catatan harian A. A. Rifai saat berjuang dengan judul ‘Arti Kata 28 Januari 1945” yang mengisahkan saat beliau bersama 18 orang anggota pasukannya berhasil meloloskan diri dari kepungan pasukan Belanda di pantai Cempa (Barru).
Pada bagian ketiga ada ulasan tentang terpilihnya A. A. Rifai menjadi Gubernur Sulawesi Selatan & Tenggara, serta Ahmad Arnold Baramuli sebagai Gubernur Sulawesi Utara dan Tengah. Gaya kepemimpinan beliau selama menjadi Gubernur Sulawesi Selatan Tenggara yang selalu mempercayai stafnya sehingga para mantan bawahan sangat senang dengan gaya kepemimpinan beliau. Setelah selesai menjabat sebagai Gubernur, selanjutnya beliau Perwira Tinggi (PATI) pada Markas Besar Angkatan Darat (MABAD), lalu kemudian menjadi Anggota MPRS/DPR-GR selama 1 periode.
Bagian akhir diisi dengan puisi puisi karya A. A. Rifai selama masa perjuangan kemerdekaan dan dokumentasi foto foto keluarga.
Buku sangat informatif karena mengupas tuntas perjalanan hidup dan perjuangan A. A. Rifai baik sebagai pejuang revolusi kemerdekaan juga sebagai seorang pejabat Gubernur Sulawesi Selatan & Tenggara.
Yang masih perlu ditambah adalah dokumentasi foto ketika beliau menjabar sebagai Gubernur. Dalam buku ini hanya 1 foto beliau sebagai Gubernur. Tidak ada ulasan dari pembaca, dan tidak ada testimoni dari tokoh tokoh yang pernah berinteraksi dengan beliau sebagaimana buku biografi pada umumnya.
Buku ini koleksi Referensi pada Layanan Perpustakaan Umum, UPT Layanan Perpustakaan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulawesi Selatan.
