Oleh: Rosmawati*
Meski pandemi telah berakhir, namun virus kecintaanku pada tanaman hias utamanya aglaonema tak pernah surut.Bahkan semakin membuatku kecanduan.
Aku yang awalnya juga mengalami pasang surut, jatuh bangun, mati dan hidup tanamanku, semua aku jadikan pelajaran. Kegigihanku untuk tidak menyerah pada sang Ratu daun ini membuatku banyak berkenalan dengan para master aglaonema Indonesia. Meski belum pernah berjumpa fisik, namun mereka sangat antusias menjawab semua keluhanku.
Kegagalan demi kegagalan merawat si Aglaonema semakin membuatku penasaran, apa sih sebenarnya titik utama keberhasilan merawat aglaonema? Dari semua ilmu yang diberikan para suhu, ternyata faktor penentu utama dalam merawat aglaonema adalah rumah aglo itu sendiri yaitu Media Tanam.
Ada beberapa macam media tanam yang menurutku cocok untuk tanaman hias, seperti:
- Pakis
Pakis dapat menyimpan air dengan baik dan memiliki drainase dan aerasi yang bagus. Akar dapat menyerap air dengan mudah dan leluasa untuk berkembang, tidak mudah lapuk dan memiliki daya tahan cukup tinggi
- Sekam Bakar
Memiliki kelebihan unsur yang terletak pada sifatnya yang steril dan daya tahannya mencapai 1 tahun. Aerasinya cukup baik, namun daya serapnya terhadap air kurang baik, sehingga harus dicampur dengan unsur yang dapat menyerap air.
- Pasir Malang
Adalah unsur media yang tingkat porositasnya cukup baik, karena itu penggunaannya digunakan untuk mencegah media yang terlalu basah dan air yang tergenang.
- Cocopeat
Adalah sabut kelapa hasil olahan. Unsur ini sangat cocok digunakan bila menginginkan media yang cukup lembab untuk aglaonema khususnya di daerah yang kering dan panas. Cocopeat dapat menahan air cukup lama dalam jumlah yang banyak, namun sifatnya mudah lapuk.
- Kaliandra
Cocok digunakan sebagai media di daerah kering dan panas. Media ini cenderung cepat lembab sehingga rawan terjangkit cendawan pengganggu. Sifatnya mudah lapuk dan hanya bertahan empat sampai enam bulan.
Yang kita gunakan adalah campuran antara pakis, sekam bakar, pasir malang, cocopeat, dan kaliandra. Komposisi media sangat tergantung dari ketinggian lokasi dan kelembaban. Tingkat porositas media yang diperlukan tanaman tergantung pada ketinggian daerah dan kelembaban udara. Pada dataran rendah yang curah hujan rendah dan panas, media tanam sebaiknya yang bisa menahan air sehingga media tidak kering. Pada dataran tinggi yang umumnya sering hujan, gunakan media dengan porositas tinggi. Oleh karenanya, sangat penting untuk memperhatikan ketinggian daerah dan kelembaban udara sebelum menentukan komposisi media tanam yang akan digunakan sebagai media tanam aglaonema.
Akhirnya, penulis ucapkan terima kasih banyak kepada Mas Adi Semi Aglou, AndiJaya Garden, Rimawan Vlog, Lasusua Aglo, Widaryani Abdullah , Bhur Lotz, Yura, Yustika, Dewi Daeng Malebbi Indah, dan semuanya yang tidak sempat aku sebutkan namanya dalam tulisan ini yang sudah memberikan ilmunya.
Berbeda itu indah, karena seni merawat aglaonema bervariasi mengingat kondisi cuaca, jenis aglaonema itu sendiri, metan yg digunakan dll. Semoga berkah dan bermanfaat bagi semuanya. Salam satu hobi.
RBW Simbula, 2 Juli 2023
*Penulis adalah penggiat literasi Kolut dan Pecinta Tanaman Hias Aglaonema.